Saya
melirik sekilas keluar melalui pintu kaca. Sudah gelap. Sepertinya sudah mau
maghrib atau malah sudah maghrib. Tak lama kemudian suami saya masuk dari pintu
itu sambil menenteng dua kantung plastik Carrefour. Daftar belanja bulanan kami
mestinya sudah pindah ke dalam kantung-kantung kresek itu.
Suami
yang berbelanja, istrinya sibuk internetan. Hm, bagi sebagian orang ini
pastilah hal aneh. Saya mencoba menangkap reaksi orang-orang di sekitar saya.
Rupanya salah seorang gadis manis berjilbab - kawan kami sedang tertegun
menatap kedua belah tangan suami saya yang sedang digelayuti barang-barang
belanjaan itu.
Entah
mengapa saya punya firasat, setelah itu ia akan menatap saya. Maka seketika itu
saya putuskan untuk menatap wajahnya terlebih dahulu sebelum dirinya sembari
memasang senyum manis. Satu ... dua ... tiga, betul ... gadis itu kemudian mengalihkan
tatapan tertegunnya kepada saya. Menyadari saya sedang menatapnya dan menghadiahinya
sebentuk senyum nan manis, ia tak punya pilihan lain selain membalas tersenyum.
Dalam
hati saya berbisik, “Insya Allah kelak jika menikah, dirimu akan mengerti Dik.
Seperti inilah salah satu bentuk kompromi di antara suami istri. Ada saatnya
yang berbelanja adalah sang suami seorang diri. Sementara sang istri sedang
duduk manis di depan komputer, mengejar deadline
pengiriman e-mail."
***
Sumber gambar: http://istockphoto.com |
Di
dalam bentuk relasi apapun kompromi merupakan keniscayaan. Tanpa
terkecuali dalam hubungan suami-istri. Tanpa asisten rumahtangga, suami saya perlu
membantu saya mencuci pakaian, mencuci piring, menyeterika pakaian, dan
menyuapi anak-anak. Tetapi itu tak dilakukannya setiap hari. Saya beruntung
bila ia membantu saya sekali dalam sepekan.
Nah,
karena ia jauh lebih mobile daripada
saya makanya ia yang sering ketiban tugas belanja. Untungnya ia bukan orang
yang segan melakukan hal seperti membeli bawang, telur, mi instan, diapers, susu, hingga pembalut untuk
perempuan sendirian.
Sore
itu seusai bersibuk-sibuk dengan aneka kegiatan rumahan, saya dijemputnya agar
bisa mengakses internet di tempatnya. Sebelumnya, saya meneleponnya,
menceritakan tentang segmen “Peluncuran Buku” yang saya minati pada ajang
internasional untuk penulis yang akan diselenggarakan pada bulan Juni nanti.
Saya sudah menghubungi contact person-nya
dan harus mengirim e-mail yang kebetulan tenggat waktunya pada hari itu.
Sebagai
suami yang baik, ia menawarkan untuk menjemput saya, menggantikan ia
menggunakan komputer itu. Dan selama saya berinternet ria, ia sendiri yang akan
berbelanja di Carrefour yang letaknya bersebelahan dengan tempat itu. Tentu
saja saya menyambutnya dengan sukacita terlebih karena komputer kami masih
rusak. Toh sesekali saya pun butuh me time dan kompromi dengannya?
Makassar, 3 Mei 2012
Silakan dibaca juga:
Share :
So sweet, euy! Jarang ada laki-laki yang mau begitu, setahu saya. Karena banyak teman laki-laki saya yang menganggap anti hal-hal 'domestik'. Padahal itu bisa membuat istri makin cinta pada suami.
ReplyDeleteBetul .. dirimu paham sekali. Insya Allah nanti dapat suami yang baik hati. Aamiin ^__^
DeleteAamiiin..
DeleteAduh Millati, kenapa saya susah sekali meninggalkan komentar di blognya yah? Loading pas mau berkomentar itu lamaa sekali dan habis itu hang. Saya mau ngisi buku tamu, rupanya tak ada. GImana dong?
Deletewhat a sweet husband! amazing. tak banyak suami 'Indonesia' yang mau turun tangan langsung untuk urusan domestik atau berbau ranah 'istri' lho mba... beruntung suamiku juga termasuk ke dalam yang sedikit itu... mau berbagi tugas denganku tanpa harus gengsi atau malu. :)
ReplyDeleteIya, betul Saya sampai pernah bilang: "laki2 baik banyak, tapi yang mau membantu pekerjaan rumah tak banyak. Maka bagi perempuan lajang, berdo'alah supaya diberi suami yang mau meringankan beban pekerjaan rumahtangga." :D
Deleteberuntung juga sy punya suami yg mau berbagi tugas itu :)
ReplyDeleteAlhamdulillah ya mbak ... kasihan sekali istri yang suaminya tidak pernah membantunya ya ..
DeleteAlhamdulillah yah mbak :) Mudah2an anak2 lelaki kita pun begitu nanti :)
Deletesama aku juga diundang tp jadi Volunters di acara Youth Indonesian Conference tp kaya aku kagak ambil undangan tsb soalnya kegiatan kerja + kuliah sangat padat & tidak memungkinan untuk mobile kesana kemari :(
ReplyDeleteWah hebat yah ....
DeleteSulit juga yah kalau sementara kuliah dan kerja, padahal acaranya bagus
wah. top. hehehe
ReplyDeleteTop apanya Hima? hehehe
Deletesuamiku juga kadang belanja ke supermarket sendiri mbak....selayaknya sebagai suami istri memang harus saling membantu...betul kan...?
ReplyDeleteBetul mbak. Sungguh kasihan istri yang tak mau dibantu oleh suaminya dengan alasan "bukan urusan lelaki". Kasihan ...
DeletePadahal dalam rumah tangga menurutku semua tugas harus di bagi rata antara suami istri ya...
DeleteKalo saya, tergantung kompromi sih mbak. Kayak saya ini yang punya 3 anak, tanpa asisten rumahtangga, mau tak mau bagian saya jauh lebih banyak daripada suami. Setiap hari cucian (baju dan piring) dan seterikaan menggunung. Nunggu suami, gak kelar2 deh :D
DeleteTapi saya nyantai aja. Kalo lagi bete, ya saya biarkan saja menumpuk. Habis kalo dipaksain bisa jadi gila hehehe
kompromi bakal nyelesaiin mslah "____"
ReplyDeleteBetul betul betul :)
DeleteBtw, gravatarnya lucu sekali ... ^__^
ahh yaa, bener mbak.. kompromi.. dhe juga dulu pas masih kecil sering liat abah bantu ibu cuci piring, atau kadang nyapu pagi.. mungkin itu bagian dari kompromi kali yaaa.. asal bisa saling mengerti dan paham tugas masing2, semua akan terlihat lebih indah, harmonis.. :)
ReplyDeleteBetul Dhe, pasti ibunya Dhenok jadi makin sayang sama bapaknya deh :)
DeleteAnak2 yang melihatnya pun juga jadi makin sayang. benar kan?
Senyum dan Kompromi yang Manis, Keluarga menjdi harmonis :)
ReplyDeleteMoga saya bisa meniru suami bunda :)
Aamiin. Semoga menjadi yang terbaik buat pasangan Fajar kelak :)
DeleteAmien bunda :)
DeleteTetapi itu masih jauh bunda, masalah pasangan belum terpikirkan, nanti setelah s2 saja :D
Saya Kuliah di ISID Gontor bunda, iya semacam semacam pengayaan lapangan bunda.
Terima kasih atas informasinya, saya kemarin juga pernah dengar grup itu bunda dari seorang teman yg pernah memenangkan buku :)
untuk google adsense gampang2 susah, karena ketika daftar dalam 2 hari sudah diterima. tetapi setelah itu ke banned pdhl nggak melakukan klik sendiri.. :(
kalau bunda mau daftar langsung bisa kok, karena sekarang google adsense sudah support b. Indo :)
ini linknya bunda :D
https://www.google.com/adsense/?hl=in
Barakallah. Semoga ilmu Fajar berkah dunia-akhirat ya. Saya selalu senang membaca/mendengar ttg anak muda yang punya semangat menuntut ilmu tinggi. Soalnya ada juga anak muda yg tak berpikir sejauh itu padahal itu untuk kebutuhannya sendiri. Na'udzu billah, ini juga merupakan ketakutan saya dengan zaman yang semakin gila ini. Diamanahi 3 anak, betul2 menuntut tanggung jawab tinggi.
DeleteTerimakasih infonya ya :)
Manis, euy. Kayak brownis, hehee
ReplyDeleteKayak makan brownies ditemani teh manis :D
DeleteHihihi semoga aku dapat suami yang pengertian juga, wkwkwk
ReplyDeleteSemoga ... aamiin :D
Delete*Terutama pengertian sama hobi Una ngoleksi Shirley dkk dan bikin plush story :D*
suami aku baik mau juga belanja kebutuhan rumah tapi kalau urusan domestik aku nggak terlalu ngarepin deh he..he... nggak terbiasa dari kecil sih... tapi dia punya banyak kelebihan di bagian lain hi..hi.. muji suami sendiri boleh ya mbak :)
ReplyDeleteSebuah keharusan muji suami sendiri mbak, supaya gak dipuji orang lain melebihi kita :D
DeleteAlhamdulillah, kompromi selalu manis ya mbak. Meski tidak ikut di urusan domestik, suami kan rajin belanja :D
So sweet Mbak. Kerja sama yg baik antara nakhoda kapal dng kelasi membawa kapal ke seberang dng mulus :)
ReplyDeleteAmiin mbak Evi :D
DeleteIni juga kerjasama antar sopir dan navigator :D
Enak ya Mbak kalau dalam hubungan dengan orang lain kita bisa menerapkan kompromi :)
ReplyDeleteBetul mbak :)
DeleteAlhamdulillah.. beruntungx kk punya suami yg bisa diajak kompromi. So sweet ^^
ReplyDeleteAlhamdulillah ... :)
DeleteSemua rumahtangga ada sweet dan not sweetnya. Tapi insya Allah bisa di-sweet-sweetkan terus :D
Minimal sebulan sekali saya juga belanja kebutuhan pokok sendiri, Mbak. Tentu saja, karena nda tega nyuruh Sabila yang belanja dan tentu saja juga, harus minta tolong pada siapa? lho kok, jadi curhat?. hehehe....
ReplyDeleteSekali2 curhat tak apa Abi Sabila hehehe.
DeleteMudah2an Sabila belajar banyak hal, termasuk dari kegiatan Abinya yang berbelanja bulanan :)
Salam sama Sabila
suami yang pengertian kak...
ReplyDeletesuami saya juga kadang belanja sendirian sementara saya masih dikantor...
Senang ya Atma bisa berbagi. Alhamdulillah ^__^
Deletewin win solution... nice story kk..
ReplyDeleteMe time memang sangat penting... saya setuju dgn itu, untung suami saya juga pengertian, hehe :)
Waah pasti menyenangkan ya Idha, apalagi sekarang sedang berada di negeri orang :D
DeleteBapak saya dari dulu gak masalh ke pasar untuk belanja juga MBak. Malah kalau di hitung mungkin yg lebih sering ke pasar malah bapak ketimbang ibu, karena wess...naik sepeda sampai deh di pasar. Dan Alhamdulillah, di keluarga saya meski cowok dah terbiasa TIDAK menganggap pekerjaan domestik itu sebagai dogma 'kerjaan'nya perempuan.
ReplyDeleteCo cwiiiit :)
DeleteIndahnya mengetahui ternyata banyak bapak di atas generasi kita yang mau berbagi dengan istrinya, mbak Ririe.
Tok...tok...tooookk ^^
ReplyDeleteAih, aihh....lama tak bersua kesini, aga kareba ?? :D
Banyak cerita yg kulewatkan dih :)
Ehm, senangnya punya suami yg pengertian ^^
Memang rumah tangga sdh semestinya dibangun dgn kata "saling", ya termasuk saling membantu 1 sama lain.
Wah moga2 sy jg dapat suami yg shaleh lagi bisa meringankan pekerjaan rumah tangga. Aamiin :D
Alhamdulillah, baik Nhis. Saya pun sudah lama tak blog Nhinis :D
DeleteAamiin. Semoga diijabah Allah SWT :)
suami istri emank hrs saling bahu membahu.., Rasulullah aja dlu biasa membantu istrix ko'.. *smile
ReplyDeleteIya, betul sekali :)
Deletesuamiku mau kok mbak melakukan hal ini kita sama-sama saling membantu
ReplyDeleteAlhamdulillah, senang mengetahui teman2 blogger saya saling berbagi dengan suaminya dalam hal yang satu itu :)
Deletewah...wah...wah...
ReplyDeleteWah .. wah ... wah :D
Deletesubhanallah, sungguh indah-nya keakraban dan saling pengertian yang terjalin, betapa banyak-nya lelaki yang merasa dirinya adalah lelaki yang harus dihormati, sehingga berbelanja-pun dia enggan, ...sungguh saya salut dengan semua itu ..salam :)
ReplyDeleteAlhamdulillah. Mudah2an kita' nanti menjadi suami yang baik yah :)
DeleteKompromi :) 1 kata lagi buat bekal nikah y kak hehe, makasih :)
ReplyDelete