Langkah mama terhenti. Matanya menatap gadis ciliknya.
Apa sebenarnya yang hendak diselidiki oleh gadis kecil ini?
Mama menebak-nebak arah pertanyaan Athifah.
"Maksudnya?" tanya mama, memastikan tebakannya.
Athifah kelihatan berpikir. Lalu ia mengulangi pertanyaannya dalam bentuk lain, "Dulu ... apa Mama yang temukan papa?"
Papa yang mendengar pertanyaan itu, langsung menjawab tanpa diminta, "Iya."
Papa pasti sedang tersenyum girang. Mama tak melihat wajahnya tapi mama yakin sekali. Mama merasa papa dan dirinya punya tebakan yang sama atas arah pertanyaan Athifah.
Mama menegaskan pertanyaan Athifah, "Maksudnya, apa papa yang temukan mama sampai sekarang ini papa dan mama sama-sama di sini?"
Athifah menjawab, "Iya."
Mama menjawab dengan mantap dan sangat yakin, "Iya, papa yang temukan Mama!"
Pertanyaan ini dulu pernah ditanyakan Affiq, kira-kira 5 tahun yang lalu.
Seperti biasa, Athifah suka menyimpan pertanyaannya meski sudah dijawab. Sepertinya ia merasa risetnya belum tuntas. Beberapa jam kemudian ia bertanya lagi, "Papa itu dulu sepupunya Mama?"
Mama menjawab, "Bukan."
"Papa itu dulu orang?" lanjutnya.
"Iya dong," jawab mama sambil tertawa.
Athifah tersipu malu. Ia menyadari kesalahan bentuk pertanyaannya.
"Kenapa bertanya begitu. Athifah mau tahu kenapa mama dan papa ada sama-sama di sini?"
Athifah tersenyum.
Makassar, 9 Agustus 2012
Athifah ... Athifah. Kelak dirimu akan mengerti, mengapa dua orang laki-laki dan perempuan yang dulunya tak ada pertalian darah, bisa bersama-sama menjadi pasangan "mama dan papa" ^__^
Share :
:)
ReplyDeleteSiapa yang duluan menemukan, ayo ngaku sama Athifah, heheee
Tentu saja papanya yang menemukan mamanya dong Yunda :D
Delete*gakmaungaku*
hehehe.... athifah2...
ReplyDeleteTapi, tante nana juga penasaran, siapa nemu siapa nih?
:)
Ayo tante Nana riset dulu, seperti Athifah yang suka meriset :D
Deletesaling menemukan ya mba niar....:)
ReplyDeletePapanya yang menemukan mamanya :D
Delete*teteupgakmaungaku*