Saya
baru dengar ada “nama hari” ini.
Tanggal
21 Oktober lalu, saya bersama ibu-ibu di sekitar rumah mendapat undangan untuk
menghadiri peringatan hari ini yang kelima yang sebenarnya jatuh pada tanggal
15 Oktober.
Sebuah
yayasan independen bernama Lemina (Lembaga Mitra Ibu dan Anak) bekerja sama
dengan yayasan Babul Jannah – Rappocini mengadakan semacam gerakan penyadaran
kepada masyarakat mengenai pentingnya mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Tanpa menyebutkan angka – Rahman dan Bunga, dua relawan Lemina yang
berkesempatan mengadakan kegiatan ini mengatakan bahwa angka kematian terbesar pada anak-anak adalah DIARE.
Lembaga
yang biasa bekerja sama dengan NGO seperti Care dan badan PBB – Unicef ini
beritikad baik, agar anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan berkembang
dengan baik.
“Mencegah
lebih baik daripada mengobati”, berdasarkan hal ini Lemina mengajak warga
Indonesia untuk melakukan satu cara mencegah yang paling sederhana yaitu dengan
cuci tangan memakai sabun. Teramat
sederhana ya? Tapi masih ada lho orang
yang tak menganggap ini hal penting.
Pak lurah Ayyub Salahuddin |
Lurah
Rappocini – bapak Drs. Ayyub Salahuddin menyempatkan diri untuk menghadiri
sejenak kegiatan ini dengan memberikan sepatah – dua patah kata sambutannya.
Sebuah bentuk dukungan yang berarti dari pemerintah kota untuk
menyosialisasikan hal-hal baik.
Kemudian
Bunga memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang diprakarsai Lemina ini. Ia
mengatakan betapa rentannya anak-anak terhadap penyakit. Bibit penyakit yang
masuk kepada anak-anak, entah itu melalui diare atau ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Atas) – penyakit lain yang juga banyak diderita anak-anak dapat
menyebabkan pertumbuhan tubuh anak melambat.
Cuci
tangan yang benar harus
memperhatikan dua hal yaitu menggunakan
air yang mengalir dan memakai sabun.
Ada
“5 waktu” di mana seseorang harus mencuci tangan dengan benar, yakni: sebelum makan, sesudah BAB, sebelum
menyiapkan makanan, setelah memegang hewan, dan setelah mencebok anak. Lama
mencuci tangan sebaiknya 20 detik.
Atas: Rahman dan Bunga Tengah: "Lomba cuci tangan dengan benar" Kiri bawah: seorang ibu praktik cuci tangan yang benar Kanan bawah: Bunga dirubungi ibu-ibu yang antusias mejawab kuis |
Bunga
memberikan cara praktis untuk orangtua mudah mengajarkan anaknya mencuci tangan
dengan baik, yaitu melalui lagu. Lucu juga melihat ibu-ibu itu ikut menyanyi
dengan bersemangat bersama Bunga. Tapi memang seperti itulah cara praktis
mengajar anak balita, dengan metode yang mudah diingat anak seperti lagu.
Kali
ini lagu lawas yang dulu dinyanyikan oleh Chicha Koeswoyo diubah liriknya
menjadi:
Aku
punya teman baik, kuberi nama Nina
Ia
senang mencuci tangan sambil memakai sabun
Satu
gosok-gosok – disertai gerakan
menggosok-gosokkan telapak tangan
Dua
kura-kura – disertai gerakan
menyela-nyelai jari-jari melalui punggung tangan secara bergantian kanan dan
kiri
Tiga
gunung-gunung – disertai gerakan saling
menyilangkan jari-jari tangan kanan dan kiri menyerupai gunung
Empat
kucing-kucing – disertai gerakan
menguncupkan ujung-ujung jari kanan yang digosok-gosokkan di telapak tangan
kiri, lalu berganti jari tangan kiri ke telapak tangan kanan
Lima
motor-motor – disertai gerakan kelima jari
tangan kanan memegang jempol tangan kiri yang diputar secara perlahan ke arah
depan. Ini dilakukan bergantian dengan tangan yang satunya.
Enam
jam tangan – disertai gerakan memegang
dengan gerakan memutar secara perlahan pergelangan tangan kiri oleh jari-jari
tangan kanan, bergantian dengan tangan yang satunya.
Tujuh
cuci dan keringkan – disertai gerakan
mencuci tangan dan mengibas-ngibaskannya.
Ibu-ibu memperhatikan kegiatan ini dengan baik |
Bagi-bagi sabun |
Dapat kerudung dari LEMINA .. yeayy |
Setelah
ibu-ibu itu cukup menguasai lagu baru mereka, Bunga mengadakan “lomba mencuci
tangan dengan benar” dengan memakai peralatan yang sudah disediakan. Ibu-ibu
yang hadir antusias meramaikan. Semua yang berpartisipasi diberi souvenir cantik oleh Bunga.
Setelah
itu diadakan kuis. Materi yang telah disampaikan oleh Bunga ditanyakannya
kembali. Yang bisa menjawabnya dengan benar mendapat hadiah kerudung cantik.
Ini yang saya tunggu-tunggu, ada pertanyaan yang saya yakin akan ditanyakan dan
saya sudah mencatat dan menghafalnya baik-baik (he he he).
Pertanyaan
itu ditanyakan pertama kali: “Bagaimana syarat mencuci tangan yang baik?”
Langsung
saya tunjuk tangan dan menjawab dengan yakin, “Di air mengalir dan memakai
sabun!”
Maka
sebuah kerudung cantik berpindah ke tangan saya (hihihi dasar pemburu kuis).
Setelah
itu beberapa pertanyaan diberikan oleh Bunga. Ibu-ibu semakin antusias, mereka
bahkan merubungi Bunga. Seru.
Lembaga
independen – Lemina ini rupanya memiliki pendanaan mandiri yang cukup kuat, berasal dari donasi orang-orang yang peduli pada kesejahteraan ibu dan anak. Selain membagi-bagikan souvenir dan sekotak camilan kepada
hadirin, tak ketinggalan sebuah sabun dibagikan gratis.
Acara
yang seru dan bermanfaat. Mudah-mudahan kalau ada lagi yang berikut, saya
diundang lagi J.
Makassar,
1 November 2012
Silakan
juga dibaca:
Share :
tiap pulang sekolah nih aku selalu mengingatkan pascal untuk cuci tangan pakai sabun
ReplyDeleteMbak Lid telaten ya
DeleteCuci tangan mmg masih belum jadi kebiasaan, setidaknya cara cuci tangan masih banyak yg kurang tepat.
ReplyDeleteIya mbak Rie, masih banyak yang belum menganggapnya kebiasaan
Deletemengajarkan cuci tangan ke anak lewat lagu kayaknya seru ya mbak....:)
ReplyDeleteSeru mbak. Ibu2nya saja semangat apalagi anak2nya :D
DeleteAcara himbauan yang dikemas dengan ringan dan berkesan memang cukup ampuh untuk memberikan pemahaman yang mudah dicerna, sehingga pesan yang disampaikan akan dapat diterima dengan baik.
ReplyDeleteKalau menurutku, program seperti ini dapat memberikan pengaruh baik pada masyarakat, asalkan disampaikan dengan cara yang tepat, maka masyarakat tidak akan salah paham.
Yup. Menurut saya pun demikian mas Rudy
Deletecuci tangan harus benar gitu yah....
ReplyDeletejadi pengen ikutannn :D
Ayuk ikutan :D
DeleteKalo di profesi saya, mencuci tangan setiap sebelum dan setelah merawat pasien :)
ReplyDeleteBerarti utk kaka AKin ada 6 waktu :D
Deletekalo tiap cuci tangan kudu disabun, makin boros dong
ReplyDeletepadahal tingkat konsumsi sabun disini cukup tinggi
Menurut relawan itu, hanya di 5 waktu itu yang "wajib" mas. Tapi kalo menurut saya sih ya tergantung sikonnya juga. Ini sebenarnya lebih ke mengajari anak2. Kita orang dewasa kan lebih resisten daripada anak2
DeleteTerima kasih atas dimuatnya kegiatan LEMINA. Akh, jadi bangga dan terharu membacanya.
ReplyDeleteKegiatan yang biasa dan sederhana terasa jadi luar biasa setelah dituliskan kembali oleh bu Mugniar.
Sama2, terimakasih juga sudah diundang mengikuti acaranya. Senang berkenalan dengan para relawan LEMINA yang giat memperjuangkan hak anak Indonesia. Tetap semangat ya ^__^
Delete