Santri-santri cilik tampil menunjukkan kebolehan mereka dalam menghafal do'a-do'a di acara17 Agustusan kelurahan (2012) |
Pernah dengar ada sosok laki-laki usia 60-an tahun, menggerakkan PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini) minim biaya di sebuah tempat? Mungkin anda berkata, “Tidak pernah.” Lha
kalau yang terlibat dalam PAUD kan biasanya ibu-ibu. Laki-laki? Pastinya langka
ya ...
Nah, laki-laki dalam foto ini adalah sosok langka itu. Namanya pak Haryadi
Tuwo. Pecinta anak-anak ini eksis mengusahakan TK/kelompok bermain (KB) di
lingkungan saya. Awalnya KB/TK Babul Jannah dibentuknya bersama almarhumah
istri tercintanya 2 tahun lalu. Sepeninggal istrinya, ia sendiri yang mengurusi
anak-anak mungil itu, sesekali dibantu oleh putri-putrinya.
Foto ini diambil dengan kamera HP suami saya sewaktu anak-anak TK/KB Babul
Jannah ini tampil, menunjukkan kemampuan mereka dalam menghafal do’a-do’a
sehari-hari dalam acara 17 Agustusan kelurahan kami (kelurahan Rappocini). Pak
Haryadi sendiri yang melatih mereka dan kemudian mendampingi mereka saat tampil.
Ia memberikan instruksi kepada anak-anak, do’a apa yang harus mereka lantunkan.
Ustadz di masjid dalam lingkungan kami ini terlebih dulu membentuk yayasan
Babul Jannah yang membidangi pengajaran membaca al-Qur’an untuk anak-anak dan
orang dewasa. Ia mengetuai sebuah LSM bernama Lembaga Kesejahteraan Ummat –
Amanah dan membuat sebuah perpustakaan sederhana di rumahnya untuk warga sekitar.
Awalnya KB/TK Babul Jannah ini tak berbayar alias GRATIS. Namun karena
persyaratan dari Departemen Pendidikan & Kebudayaan, supaya bisa
mengeluarkan ijazah maka TK/KB Babul jannah “harus” memungut sekadarnya dari
orangtua murid untuk biaya administrasi dan pengadaan peralatan yang kemudian
dibagikan kepada setiap murid. Biayanya amat minim, hanya Rp. 150.000 selama si
anak bersekolah di KB/TK Babul Jannah, tanpa biaya bulanan.
Gurunya – pak Haryadi sendiri, sama sekali tidak digaji. Baginya rezeki
datangnya dari Allah yang penting ia bisa berbuat sesuatu untuk kemajuan
pendidikan warga sekitar. Tak jarang ia mengeluarkan uang dari koceknya sendiri
untuk membiayai kelangsungan proses belajar-mengajar di TK/KB ini.
Pak Haryadi menggembirakan anak-anak ketika milad pertama KB/TK Babul Jannah (Mei 2012). Ia mengadakan beberapa lomba dan membagikan balon dan bingkisan kepada semua anak. |
Tentang KB/TK/TPA/perpustakaan Babul Jannah dan pak Haryadi, sudah beberapa
kali saya tuliskan di blog ini di arsip kategori Sekolah.
Makassar, 27 Februari 2013
Tulisan
ini diikutkan Kontes
Potret Laki-laki dan Dunia Anak untuk Ibu
Fauzan, Mama Olive, Papanya Cintya-Agas
Silakan juga disimak:
Share :
Perlu dicontoh untuk para orang tua nih, apalagi bagi yang mampu
ReplyDeleteKalau pak Haryadi ini, tergolong orang yang sederhana lho mas Agus, namun subhanallah .. beliau sanggup
Deletekeren ya si bapak..
ReplyDeletesmoga gajinya dipetik di surga lebih besar ya.. amiiin
Insya Allah berbuah berlipat-lipat ganda, aamiin.
DeleteSubhanalloh...semoga Allah memberikan kesehatan dan keberkahan kepada beliau...
ReplyDeleteآمينَ.آمينَ.آمينَ... ÙŠَا رَبَّ الْعَالَÙ…ِÙŠْÙ†
Aamiin. Aamiin ya Rabb. Terimakasih.
DeleteWah salut sama Pak Haryadi, bekerja dengan iklas. Semoga kebaikannya dibalas Alloh dengan kebaikan yang berklai lipat lebih besar. Aamiin
ReplyDeleteAamiin ya Rabb
Deleteaku juga cinta anak anak...
ReplyDeletekenapa ga ada yang nulis ya..?
haha
Bikin TK/KB dulu gih mas Rawins, kalo sudah baru saya tulis deh :)
DeleteTerharuuuuu... T_T
ReplyDeleteIya mbak, mengharukan memang kisah beliau ini :)
Deletewah kayaknay mba mugniar menang nich kontesnya secara berbeda dengan yang lain....saya ikut konts ini tapi narsis heheh. btw, semoga kakek tadi selalu diberi keluasan ilmu rejeki dan ridho alllah swt atas keikhlasannya
ReplyDeleteAamiin.
Delete*Mengaminkan kedua do'a mbak Rina*
semoga TPA Babul Jannah nantinya menjadi besar dan anak didiknya menjadi anak yg bermanfaat bagi nusa & bangsa.. amiin. :)
ReplyDeleteAamiin. Semoga :)
DeleteHebat. Laki-laki yang melakukan Amal Jariyah
ReplyDeleteSubhanallah ...
Deleteya Alloh... baik sekali pak Haryadi, semoga segala kebaikannya dibalas Alloh SWT. aamiin
ReplyDeleteAamiin ya Rabb
DeleteSubhanallah .... mulia sekali pak Haryadi ini. Insya Allah semua menjadi berkah ya mbak ...
ReplyDeleteMakasih ya sudah ikut meramaikan acara kami.
Insya Allah. Aamiin. Makasih juga mbak Dey :)
Deleteseorang manusia yang menginspirasi, gak perlu titel gak ngejar pamrih... salut... :)
ReplyDeleteBenar sekali. Beliau menggunakan hidupnya untuk kepentingan orang banyak.
Deletedengan iklas mengabdi membangun bangsa & percaya rejeki datang dari allah. super sekali kak.
ReplyDeleteya Allah semoga djuju juga bisa begitu
Yup. Sangat super :)
DeleteAamiin, semoga langkah Djuju dimudahkan ya
pak Haryadi mengajarkan kita semua jika "berbagi itu tiada membuat rugi"
ReplyDeleteIya mas Lozz. Beliau sama sekali tak takut berbagi
DeletePotonya so sweet bangget..
ReplyDeletePak Haryadi berbaur sama anak2 ..
semoga banyak pak haryadi yang lain yang megikuti jejaknya ..
Makasih ya dah ikutan kontes kami Maak :D
Aamiin. Semoga ya mak :)
Deletemulia sekali Pak Haryadi T_T
ReplyDeleteIya mbak :) alhamdulillah
DeleteBetul Mugniar, kalau sudah cinta dengan anak-anak, usia pun tak menghalangi langkah mereka buat selalu mengabdikan diri pada anak-anak...
ReplyDeleteIya mbak Irma. Tapi jaraaaang sekali yang kayak beliau ini ya ...
Deleteorang seperti pak haryadi itulah yang perlu dapat apresiasi dari pemerintah, mengajar dengan keikhlasan.
ReplyDeleteMudah2an pemerintah memberi perhatian lebih untuk hal yang seperti ini yaa
DeleteSemangat sekali ya, smeoga makin banya para lelaki yang seperti beliau
ReplyDeleteAamiin
DeleteFotonya sangat menginspirasi, tepat dengan tema kontes Mbak...
ReplyDeleteBuat Bpk Haryadi angkat topi tinggi buat beliau...
Terimakasih mbak Lies :)
Deletesubhanallah, saya jd malu, masih jaaauh lebih muda tapi belum bermanfaat sama sekali untuk lingkungan sekitar.
ReplyDeleteSaya juga malu mbak ...
DeleteSalut untuk pak Haryadi
ReplyDeleteSalam saya
Terimakasih om Nh :)
DeleteButuh banyak orang seperti Pak Haryadi untuk memajukan bangsa ini. Materialistillah yang menjadi masalah padahal ketika mencoba menengok masa lalu bangsa kita, memberikan ilmu sudah tak kenal materi
ReplyDeleteItulah susahnya karena penyelenggaraan pendidikan seprti ini butuh biaya dan gurunya butuh digaji :)
Deletekalo seandainya banyak orang seperti pak Haryadi, bukan tidak mungkin anak-anak semakin mendapatkan haknya.
ReplyDeleteInsya Allah
Deletewah pak haryadi sangat bijaksana ;)
ReplyDeletesalam kenal yah ;D
Iya, benar :)
DeleteSalam kenal juga :)
salam buat pak haryadi ;)
ReplyDeleteTerimakasih :)
Deletesalut dg pak Haryadi. Beneran langka loh mbak, laki2 yg mengelola apalagi sudah setua itu :)
ReplyDeleteIya mbak :)
DeleteTerimakasih :)
Pak Haryadi Tuwo termasuk orang yang sangat bermanfaat bagi lingkungannya ya, Mbak. Sungguh salut saya. Semoga amalnya berlipat-lipat kebaikan di kehidupan abadi.
ReplyDeleteAamiin. Semoga :)
Deletesalut buat pak haryadi. ni baru namanya pahlawan.
ReplyDeleteIya :)
DeleteSubhanallah, sungguh luar biasa sosok Pak Haryadi ini ya Mbak, salut.
ReplyDeleteAlhamdulillah :)
Delete