3 adalah angka yang istimewa
bagi saya. Saya dan suami, sama-sama bersaudara 3 orang. Saat ini, sungguh sebuah rahmat Allah, kami masih bisa mendampingi 3 orangtua kami – ayah dan ibu saya, serta ibu mertua.
“Catatan 3A”, sebuah kategori tulisan
dalam blog ini menandakan keistimewaan ke-3 buah hati yang semuanya memiliki nama panggilan berawalan huruf A yang dikaruniakan
Yang Maha Kuasa kepada saya. Mereka adalah 3 keajaiban, mengingat pada mulanya saya dan suami merupakan pasangan tak
subur. Biasanya sulit bagi pasangan suami-istri untuk mendapatkan keturunan
bila salah satunya saja tak subur. Sementara saya dan suami, kami berdua
sama-sama tak subur (kisah lengkapnya bisa baca di sini).
Melahirkan mereka, adalah 3 pengalaman yang
menakjubkan. Bersyukur saya bisa melahirkan ke-3-nya secara normal. Di antara perempuan-perempuan segenerasi dengan saya:
adik perempuan dan 3 orang ipar perempuan, hanya
saya yang dikaruniakan kesempatan melahirkan normal sebanyak 3 kali. Adik saya – Mirna dan ke-3 saudari ipar saya terpaksa harus menjalani operasi
caesar untuk menyambung hidup anak-anak mereka.
Sumber: sultanknish.blogspot.com |
Bagaimana tak menakjubkan, 3 kali melahirkan
normal tapi pengalamannya beda-beda. Yang nyaris sama adalah berat lahir
ketiganya, di atas 3 kilogram. Berat lahir Affiq
dan Athifah 3,35 kilogram. Sedangkan Afyad lahir dengan berat badan 3,15 kilogram.
Saat melahirkan Affiq (tahun 2001), saya harus diinduksi karena menjelang
42 minggu ia belum mau keluar. Rupanya lehernya tercekik tali pusar sebanyak 3 kali sehingga ia lebih dari 30 menit berada di “jalan lahir” dan
menyebabkan bentuk kepalanya memanjang.
Athifah lahir (tahun 2006) dengan proses yang amat cepat. Sejak pecah
ketuban hingga ia menghirup hawa dunia ini, hanya memakan waktu 3 jam lebih. Mirip dengan Affiq, ia lahir berkalung tali
pusar sebanyak 2 kali.
Afyad lahir (tahun 2009) lebih cepat 2 jam dari perkiraan dokter. Prosesnya
amat lancar, hanya dengan 1 kali mengedan. Tapi setelahnya, pengalaman tak
terlupakan seumur hidup saya terjadi (kisah lengkapnya bisa dibaca di tulisan Pelatihan
dan Ujian yang Berkesinambungan). Saya harus menjalani operasi tanpa bius
karena mengalami pendarahan dalam di dinding vagina. Rasa sakitnya ... waduh ... jauh di
atas 3 kali melahirkan normal.
Membesarkan ke-3-nya bukan hanya kewajiban. Membesarkan
mereka merupakan tantangan dan ujian besar. Masa depan mereka kemungkinan besar
lebih gila daripada zaman ini. Bagaimana membimbing mereka agar menjadi
manusia-manusia berkualitas dan mampu saling bersinergi dengan saya dan papanya
di dunia dan di akhirat sungguh masih menjadi tanda tanya besar. Mendampingi mereka
bukan hanya masalah mencukupi kebutuhan sandang, pangan, dan papan tetapi juga
mengisi spiritual dan hati mereka. Olehnya itu, menjadi ibu rumahtangga menjadi
pilihan yang saya yakini tepat untuk senantiasa mendampingi ke-3-nya.
Karakter ke-3-nya berbeda. Affiq yang
paling keras di antara mereka. Kelihatannya ia seolah tak suka sentuhan fisik
dalam mengekspresikan rasa sayang padahal sebenarnya ia menikmatinya. Ia seorang
eksplorer dengan egoisme yang harus benar-benar diarahkan. Sampai saat ini ia
menonjol dalam bidang matematika, komputer, dan beberapa bagian logika. Kemampuan
berbahasanya, terutama dalam mengungkapkan pikiran dan isi hati masih kurang.
Athifah, si lembut hati yang sangat sensitif. Dari pihak orangtua saya, ia
salah satu dari 3 cucu perempuan mereka. Ia pandai
sekali merebut perhatian orang dengan keterampilan berbahasa dan kemampuan
mengekspresikan perasaannya. Bibirnya terbiasa mengucap “I love you” dan “maaf” sampai-sampai membuat saya malu hati karena merasa
masih terlalu egois dalam meminta maaf. Kemarin ia nyaris membuat saya terkikik
geli ketika ia menjerit protes kepada kakaknya, “KENAPAKAH SELALU SAYA YANG KAU
SALAHKAN? DIRIMU SENDIRI ITU!!!” Kekurangan dalam beberapa bidang motoriknya
masih menjadi perhatian besar saya saat ini.
Afyad, si bungsu yang kidal ini jauh lebih ekspresif daripada Affiq. Ia senang
dibelai-belai, dipeluk, dan dikecup dan merespon balik dengan belaian, pelukan,
dan kecupan. Masih banyak tugas saya dalam mendampinginya karena keterlambatannya
dalam beberapa bidang.
Ke-3-nya mengajarkan saya banyak hal
tentang sabar dan tanggung jawab. Ke-3-nya membuktikan bahwa keturunan bukan hanya bisa menjadi
fitnah jika menjadi yang tak diharapkan, tetapi juga penyejuk hati. Tahu persis
karakter ke-3-nya membuat saya makin yakin
harus banyak berdo’a dan berusaha kepada Sang Khaliq, dan bahwa memang hanya
Allah-lah tempat bergantung agar mereka bisa menjadi seperti yang saya harapkan.
Bagaimana pun saya bercerita tentang ke-3-nya, tak pernah menggambarkan semua pengalaman dan perasaan saya. Sungguh, dari
ke-3 keajaiban ini ada banyaaaaak
sekali hikmah, pembelajaran, nikmat, karunia, rahmat, dan rezeki. Mudah-mudahan
tulisan ini bisa mewakili pikiran dan perasaan saya.
Makassar, 22 Maret 2013
Postingan penuh
rasa syukur ini untuk memeriahkan syukuran rame rame “Mama Calvin, Little Dija dan Acacicu"
Sebuah kebetulan di bulan 3 ini, hari lahir
saya (pada sebuah tanggal yang memiliki angka 3). Ini membuat saya semakin menyadari, semakin tuanya saya karena di tahun
ini usia saya menginjak sebuah angka yang ada angka 3-nya dan merupakan kelipatan 3 (abaikan, informasi
gak penting J).
Silakan juga
disimak:
Share :
Banyak juga ya cerita bermakna 3 ini. Terima kasih sudah ikutan syukuran rame-rame ini. Mbak daftarnya bisa di http://www.fitrian.net/2013/03/daftar-peserta-syukuran-rame-rame.html
ReplyDeleteTerimakasih mbak Lid, senang bisa ikutan GAnya. Sudah daftar di link itu yaa :)
Delete3 anak dengan karakter yang berbeda, pasti juga membutuhkan pendekatan yang berbeda saat membimbingnya ya mbak..
ReplyDeletesukses GA nya ya ...:)
Pastinya demikian mbak. Dan sungguh tidak mudah, tetapi sebenarnya tidak sulit karena ibu seharusnya bisa menjadi psikolog bagi anak2nya :)
DeleteMakasih mbak :)
masalah anak itu benar benar HAK nya Allah ya, mau ngasih apa nggak. meskipun keduanya gak subur, tapi kalo Allah berkehendak, tapi kalo Allah mau.... ya pasti dikasi anak.
ReplyDeletebegitupula jika keduanya sama sama subur...jika Allah tidak berkehendak, ya gak bakalan dapat anak.
pasti bersyukur tiada henti ya, punya tiga anak yang menakjupkan
Benar mbak. Alhamdulillah, 3 anak yang menakjubkan dan pengalaman2 menakjubkan setiap harinya :)
DeleteLinknya sudah masuk mbak. Terima kasih
ReplyDeleteAlhamdulillah, terimakasih infonya mbak Lid
Deleteyay.. selamat ultah juga deh mbak...
ReplyDeleteTerimakasih hehehe
Deletebetul banget mba... anak-anak memang mengajarkan kesabaran :-)
ReplyDeleteMEreka mengajar dan memaksa ibu mereka untuk bersabar :)
DeleteSeharusnya menjadi ibu memang belajar sabar ya mbak. percuma jadi ibu kalo tidak bisa sabar :)
Tak ada kebetulan pada setiap peristiwa ya jeng. Positive thinking sangat diperlukan agar kita tak menyalahkan siapapun.
ReplyDeleteSemoga berjaya
Salam hangat dari Surabaya
Iya Pakdhe. Harus berusaha untuk positive thinking.
DeleteTerimakasih dah mampir Pakdhe :)
angka 3 yang begitu unik dalam kehidupan anda mbak.. Hmmm jadi curiga, jangan-jangan ke-3 anak mbak Mugniar uang jajannya dikasih 3 ribuan per orang hahaha
ReplyDeletesemoga sukses GA-nya mbak Mugniar... salam buat 3 bintang kecil di sana ya
Hmm ide yang bagus mas Lozz ... *maksa hehehe*
DeleteTerimakasih yaa
3 keajaiban di rumah mbak Niar :D
ReplyDeleteIya Jiah .. alhamdulillah :)
Deletetiga yang penuh makna ya...
ReplyDeleteselamat berlomba ya..semoga menjadi salah satu pemenangnya :-)
btw-terimakasih atas sarannya, insyaALLAH saya akan ikuti, karena memang akhir2 ini postingan saya kebanyakan beraroma review..., dan mengenai domisili, saya biasa kumpul di sekitar Masjid Miftahul Khair.....salam :-)
Aamiin, terimakasih.
DeleteWaah di mana masjid itu? Apa yang di tepi kanal?
Mudah2an sukses juga ya Pak ... :)
di sungai walanae :-)
Deletepadahal kalo berduaan yang ketiga itu setan ya
ReplyDeletehaha
Nah itu dia, untung anak saya ada 3. Kalo cuma 2 dan mereka selalu main berdua gimana kan, Mas?
Delete*makin ngaco*
:D
3 keajaiban yang luar biasa
ReplyDeletesemoga dapat mengarahkan anak2 menjadi seperti yang diharapkan dengan bimbingan spiritual seorang ibu yang bijaksana
Mudah2an saya menjadi orang yang bijaksana .. aamiin.
Delete3 keajaiban yang luar biasa
ReplyDeletesemoga dapat mengarahkan anak2 menjadi seperti yang diharapkan dengan bimbingan spiritual seorang ibu yang bijaksana
Wow, emejing... Duh gak kebayang lah part melahirkannya @.@
ReplyDeleteGak usah dibayangkan, ntar saat itu tiba juga jika dirimu sudah bertemu jodoh, Na @_@ :D
DeleteWah amazing 3.ngga nambah lg mba :D
ReplyDelete3 anugrah yang sangat patut disyukuri ya mba^^.
ReplyDeleteTerima kasih atas partisipasinya di acara sederhana bertajuk SYUKURAN RAME-RAME.
ReplyDeletePenjuriannya sederhana saja, terdiri atas tiga tahap:
1. Kesesuaian dengan tema (dan memenuhi persyaratan GA)
2. Diksi dan penulisan
3. Imajinasi (sudut pandang, dll)
Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada 1 April 2013
Menakjubkan..
Wah, Mbak Mugniar ultah juga ya? selamaaat..
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete