Saya
mencoba tantangan pemilihan Srikandi Blogger dengan perasaan agak minder. Di Kumpulan Emak Blogger, banyak sekali
perempuan blogger yang cerdas dan blognya keren. Tapi akhirnya saya
memberanikan diri juga untuk mengirim resume diri dan blog saya.
Resume
itu saya abadikan dalam sebuah postingan di
blog ini dengan judul Mengapa Saya Ikut Pemilihan Srikandi Blogger. Alhamdulillah dari lebih 100
pendaftar, setelah tulisan itu dan blog saya dinilai oleh dewan juri, saya dinyatakan
lolos sebagai salah satu dari 50 Finalis Srikandi Blogger 2014.
Mengetahui
nama-nama yang lolos, mulai keder lagi. Bagaimana tidak, mereka blogger-blogger
keren. Tapi sudah kepalang basah, ya mandi sekalian. Tahapan berikutnya harus
dihadapi.
Kali
ini ada dua tantangan lagi, yaitu mengkampanyekan diri di grup dan mengirimkan
tulisan bertopik “Perempuan dan Internet” via e-mail. Panitia mengatur jadwal
kampanye masing-masing finalis dan menetapkan tanggal, kapan tulisan yang
dikirim via e-mail itu harus dipublikaskan serentak di blog masing-masing
finalis.
Mengenai
kampanye diri saya, bisa dibaca di postingan
berjudul Bahagianya Ngeblog Bagi Seorang Emak. Tulisan bertema Perempuan dan Internet saya beri
judul Merasa
Nyaman Itu Pilihan, saya kirim di awal-awal waktu yang ditetapkan. Saya
memang menghindari mengirimkan tulisan menjelang dead line karena sebisa mungkin saya berusaha “mengambil hati”
dewan juri. Ini perlombaan, bisa jadi yang dinilai bukan hanya yang terbaik,
tetapi juga yang tercepat.
Alhamdulillah,
Allah membuka pikiran saya untuk mengambil ide yang ada hubungannya dengan
psikologi, dikaitkan dengan pengalaman saya. Syukurnya, setelah browsing-browsing sedikit, ketemulah
bahan-bahan bacaan di website Psikologi Zone, ditambah dengan satu buku milik
saya. Oya, saya memang bukan psikolog tapi saya menyenangi bidang itu makanya saya
tertarik menuliskannya. Selain membuat tulisan, yang harus dipikirkan dengan
baik adalah bagaimana menarik benang merah antara tulisan yang dikirim via e-mail
dengan materi promosi diri, supaya tulisan saya unik dan punya “warna” yang
senada.
Panitia
meminta para finalis untuk menyertakana gambar, lebih disukai yang belum pernah
dipergunakan sebelumnya. Kalau menggunakan gambar yang sudah ada, harus
menyertakan sumbernya. Nah, ini tantangan. Buat saya, ini kode bahwa ada “nilai
lebih” bagi mereka yang kreatif dalam menampilkan gambar. Sementara saya, jauh
dari kreatif dalam urusan itu.
Untungnya
mak Pungky, salah satu finalis yang sekarang menyandang predikat sebagai
Srikandi Blogger menyarankan untuk mencoba mengutak-atik 2 website. Saya
mencoba salah satunya, dengan membuat komik. Syukurnya tidak sulit
menggunakannya, tinggal pasang-pasang anggota tubuh dan mimik, lalu menyertakan
tulisan. Untuk gambar yang ditampilkan pada tulisan di blog, saya pun berusaha
membuatnya sendiri. Yaa, tidak begitu bagus sih hasilnya, tapi setidaknya
bikinan sendiri J.
Setelah
melalui masa-masa penjurian yang menegangkan, tibalah pengumuman 10 finalis.
Alhamdulillah, nama saya termasuk di dalamnya. Sekarang menunggu tugas-tugas
berikutnya.
Dan
…. tugas-tugas itu sungguh tak mudah, Saudara-Saudara …
Pertama,
finalis harus mengirimkan tulisan via e-mail ke panitia. Kedua, kembali kami
harus membuat materi kampanye diri di grup KEB. Dan ketiga – ini yang paling
berat bagi saya, finalis harus membuat video. Kesulitan lainnya adalah, ketiga
tugas itu temanya sama, yaitu “Jika
aku menjadi Srikandi Blogger” dan para finalis diharapkan menyertakan gambar dan
video yang sama sekali baru. Nah lho!
Setelah
pengumuman mengenai tugas-tugas itu, mendadak saya merasa sedikit sesak napas.
Otak saya terasa penat (pernah merasakan otak penat?). Begitu banyak bahan
mentah berseliweran di benak saya sementara saya bingung, apa yang hendak saya
lakukan lebih dulu, kemudian setelah itu apa? Lalu apa?
“Ini
harus diakhiri. Saya harus berhenti merasa sesak napas dan penat di otak!”
demikian suara hati saya.
Maka
ketika panitia meminta para peserta untuk memilih sendiri waktu kampanye, saya
langsung meminta paling awal, sebagai “pemecah telur”! Kenapa saya berani?
Jawabannya, supaya otak saya bisa sedikit beristirahat dan napas saya bisa
normal kembali! Oya, satu lagi alasannya, lagi-lagi untuk mengambil hati dewan
juri. Ini kan lomba. Pemenangnya mungkin saja bukan hanya yang terbaik, tapi
yang tercepat!
Maka
segera otak saya bekerja memilah-milah materi untuk promosi diri dan materi
tulisan blog. Berusaha menarik benang merahnya dan menjadikannya “warna” unik
saya. Saya pun memutuskan mengambil tema Let’s Empower Our Media. Materi video
tak saya pikirkan dulu karena nanti bisa diambil dari tulisan.
Video saya
Tantangan
yang tak ringan tapi menarik. Mengajak otak untuk bekerja cepat dan
memilah-milah dengan tepat. Untungnya saya baru saja menaruh perhatian pada
tayangan-tayangan televisi dan pola media mainstream
di negeri kita. Saya juga baru saja mengikuti sebuah diskusi mengenai media
di Yayasan BaKTI. Saya pun pernah mewawancarai seorang karyawan stasiun tivi di
inbox facebook. Maka materi-materi itu yang saya ramu.
Akhirnya
jadilah tulisan untuk promosi diri dengan gambar sederhana. Materi promosinya
saya posting di blog ini dalam
tulisan berjudul Mari
Berdayakan Blog, referensi berasal dari dua buah buku hasil penelitian.
Gambarnya saya utak-atik pakai Power Point dan Photo Scape.
Oya,
ada alasan lain mengapa saya berani mengambil waktu paling awal untuk promosi
diri. Yaitu untuk mengambil hati para anggota KEB. Penampil pertama, kalau tulisannya
bisa menarik perhatian akan diingat oleh pembacanya. Selain itu, waktu
tayangnya di grup bisa lebih panjang, sepanjang waktu yang ditetapkan panitia
untuk voting. Maka tulisan saya bisa
sesering mungkin terlihat.
Setelah
tugas promosi diri usai, saya berkonsentrasi penuh pada tugas membuat tulisan
yang dikirim via e-mail. Tulisan itu tayang di blog dengan judul Let’s
Empower Our Media. Lagi-lagi saya usahakan menjadi pengirim pertama.
Sayangnya kalah cepat dengan mak Pungky J (dia memang pantas
menjadi Srikandi Blogger C).
Setelah
tulisan itu terkirim, saya berkonsentrasi penuh pada pembuatan video. Yang
terpikir adalah menggabungkan slide-slide.
Butuh waktu beberapa lama untuk memikirkan materi video. Walaupun materinya
berasal dari tulisan yang dikirim via e-mail, bukan hal mudah juga menjadikannya
bentuk slide. Itu pun harus disambi dengan memikirkan aplikasi yang
dipergunakan. Setelah tanya-tanya sama mak Jihan Davincka, saya diberinya
program bernama Slide Show Creator. Dari situ bisa dibuat video dari kumpulan slide. Persis seperti yang saya
inginkan.
Kemudian
mencari musik latarnya. Terpikir mencari musik gendang tradisional Makassar
yang mengiringi tari Pakarena atau Rinci’, musik tradisional yang dibawakan
oleh kelompok yang dipimpin oleh Dg. Serang Dakko, orang yang disebut-sebut
sebagai “master gendang internasional asal Makassar”. Setelah browsing di internet, down load, dan mendengarkan keduanya,
pilihan saya jatuh kepada Rinci’.
Karena
waktu yang diminta panitia hanya 1 menit, harus dicarikan cara untuk “memotong”
musik latar di bagian yang diinginkan. Mengambilnya di bagian depan selama 1
menit, amat tidak memadai karena tak enak didengar.
Untungnya
suami saya membantu mencarikan program untuk mengedit file suara/musik, ketemu
yang free di internet. Namanya Free
Audio Editor. Maka “dipotonglah” alunan gendang ala Dg. Serang Dakko itu di
bagian yang saya inginkan.
Saat
sedang mengerjakan video inilah tiba-tiba datang ujian baru. Saya sakit mata!
Kedua mata saya gatal dan merah sekali. Betapa sulitnya menatap layar laptop
dalam kondisi demikian. Selain mata merasa tidak nyaman, pandangan agak kabur.
Namun tantangan itu harus diselesaikan. Maka sehari sebelum waktu yang
ditetapkan untuk posting serentak,
saya sudah menyimpan file video di You Tube.
Tulisan
pun sudah masuk draft blog. Sayangnya
saya tidak bisa posting pada pukul 00. Kali ini keduluan sama mak Arin
Murtiyarini (mak Arin memang pantas menyandang gelar Srikandi Inspiratif C). Ketika terbangun
pukul 02.30 dini hari, saya menyempatkan publish
di blog tapi baru pukul 6 saya posting
di facebook.
Begitulah
kisah behind the scene ala saya.
Kisah-kisah lain tentang ajang Srikandi Blogger 2014 bisa dibaca di blog ini dalam
kategori Srikandi
Blogger 2014. Mudah-mudahan tahun depan ajang ini bisa terselenggara lagi
dan lebih sukses dari yang sekarang. Bravo KEB!
Makassar, 20 Maret 2014
Share :
perjuangan yg bener2 butuh waktu tenaga, pikiran disela2 kita kesibukan lain ya mak, terutama anak2...tp lucunya di keriuhan tegangnya tugas demi tugas kita seneng juga yaa, sesama finalis saling memotivasi, padahal kompetisi hihihi....bener ya mak...anak ujian aja nggak kaya gini,,,kita rempong banget saat itu,,,,jadi ngangeninnya sekarang ya mak hihihi....
ReplyDeleteIya Mak .. itu menyenangkannya berada di KEB ya, saling berkompetisi tapi saling menyemangati dan juga saling memuji *ngangeni* :)
Deleteternyata perjuangannya menuju 10 besar srikandi blogger sungguh luarbiasa...sampai matapun jadi sakit......benar-benar mengagumkan semangat juangnya mbak mugniar ini.....eh..videoklipnya ada juga gambar istrika ya :-)
ReplyDeletetetap semangat...semoga tahun depan ada lagi yang bisa mewakili sulawesi selatan, khususnya makassar di ajang srikandi blogger...salam :-)
Iyaaa Pak ... ada mbak Wieka di situ. Salam ya sama mbak Wieka :)
Deleteperjuangan yang benar2 menginspirasi mbak...
ReplyDeletetetap semangat...saya pun akan meniru semangat mbak mugniar ini dalam ngeblog :)
Saling belajar ya Kang, saya juga mau belajar darimu :)
Deletemantap, mak! saya aja blum punya nyali buat ikutan, hahaha
ReplyDeleteTahun depan ikut yuk :)
DeleteJempol deh buat mbak Niar
ReplyDeleteJempol buat mbak Dey :)
Deletesayang sekali gak bisa dataneg ya mbak, jadi ga bisa ketemuan :)
ReplyDeleteIya mbak Lidya .. mudah2an kelak kita bisa ketemuan ya :)
DeleteAaaah jadi inget perjuangan sendiri. sama sekali gak mudah yaa :')
ReplyDeleteKebayang perjuangannya Pungky membuat video keren itu ^__^
DeleteNiar ...
ReplyDeletemencermati video yang niar buat ...
saya sangat tertarik dengan "sound tracknya"
saya rasa ... hanya Niar lah yang satu-satunya memakai sound track lokal ...
sangat lokal Sulawesi selatan ... tabuhan maestro gendang khas Sulawesi selatan
Seingat saya cuma Niar yang memakai ilustrasi musik negeri sendiri - daerah sendiri ... (mohon dikoreksi kalau saya salah)
Dan bagi saya pribadi ... upaya ini nilainya sangat tinggi ... (namanya kan juga Srikandi Blogger ...)(Bukan Miss Blogger atau Mrs Blogger kan ?) (hahaha)
Salam saya Niar
(21/3 : 8 )
DeleteItu dia cluenya om Nh ... "srikandi" bukannya "miss" atau "mrs" :D
Deleteperjuanganya begitu menginpirasi kak niar..sukses terus ya
ReplyDeleteSukses juga buat Tia :)
DeleteMantabss Videonya tuh..
ReplyDeletesepakat apa kata Om Nher Maak!!
Btw Selamat ya Mak, dah terpilih jadi SB Favorit 2014
Jadi kapan kita kopdar?
:D
Terimakasih mak ... iya nih pingin sekali ketemu sama mak geulis satu ini .. kapan yaaa ?
DeleteWaaaah perjuangannya keren sekali bunda. Kereeeeen! :)
ReplyDeleteWaaah Anggi kereeen :)
Deletesalut ama perjuangannya Mbak Niar
ReplyDeleteAlhamdulillah .. berkat rahmat-NYA juga ^__^
DeleteHarus dilakoni Pak ... terimakasih :)
ReplyDelete