Ucapan selamat kepada UNHAS untuk akreditasi nilai A |
UNHAS
(Universitas Hasanuddin) dalam kenangan saya bagai baru kemarin saja. Padahal
sudah belasan tahun saya tinggalkan. Masih teringat 22 tahun lalu seorang kawan
yang kecewa karena hanya lulus di UNHAS yang merupakan pilihan keduanya. Ia
kelihatan tak bersemangat menjalani proses kuliah di masa mahasiswa baru.
Untungnya pada tahun berikutnya ia lulus di sebuah institut teknologi ternama
di negeri ini.
Saya
ini suka kelebihan mindernya. Apa karena pengaruh sentralisasi sekian lama atau
bagaimana, merasa daerah yang selalu ditampilkan di televisi dengan kemajuannya
yang memukau itu lebih baik dari apa yang kami miliki di sini. Begitu pun
dengan UNHAS, dulu saya merasa akan sulit bersaing dengan teman-teman dari
kampus-kampus di pulau Jawa.
Sampai-sampai
saat ada seorang sepupu yang datang dari Jawa dan meminta saya mengajaknya
melihat-lihat UNHAS (tahun 1997), belum apa-apa saya memintanya untuk berjanji
supaya tidak megejek kampus saya J. Konyol ya.
Gedung Rektorat UNHAS, sumber: a.tuwo.tripod.com |
Kenyataannya
saya salah. Saya akhirnya melihat bahwa ternyata sebenarnya keluaran UNHAS bisa
juga koq bersaing di dunia kerja
nasional. Saya tahu saat mendampingi suami bekerja di perusahaan minyak di Riau
dulu. Dan saya pun mendengar kabar dari/tentang kawan-kawan yang kemudian banyak
merantau ke luar dari Makassar, tersebar di seluruh Indonesia bahkan ke luar
negeri.
Saat
ini bahkan banyak kawan-kawan, para senior dan para yunior yang sudah berhasil
meraih gelar master dan doktor di luar negeri. Ini bukti bahwa UNHAS pun tak
kalah dengan kampus-kampus lainnya.
Pada
awalnya pada tahun 1947 Fakultas Ekonomi merupakan cabang Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia (UI) Jakarta berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur
Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947. Karena kekacauan yang
terjadi pada masa itu fakultas yang dipimpin oleh Drs L.A. Enthoven (Direktur)
ini dibekukan dan baru dibuka kembali sebagai cabang Fakultas Ekonomi UI pada 7
Oktober 1953 di bawah pimpinan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk.
Fakultas
Ekonomi yang kemudian menjadi cikal bakal Universitas Hasanuddin, dipimpin acting ketua Prof. Drs. Wolhoff dan
sekretarisnya Drs. Muhammad Baga pada tanggal 1 September 1956. Maka UNHAS pun
kemudian diresmikan pada tanggal 10 September 1956.
Danau UNHAS |
Pada
perjalanannya kemudian, UNHAS hingga saat ini terdiri atas:
- Fakultas Ekonomi
- Fakultas Farmasi
- Fakultas Hukum
- Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
- Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
- Fakultas Kedokteran
- Fakultas Kedokteran Gigi
- Fakultas Kehutanan
- Fakultas Kesehatan Masyarakat
- Fakultas MIPA
- Fakultas Pertanian
- Fakultas Peternakan
- Fakultas Sastra
- Fakultas Teknik
- Program Pasca Sarjana
Suasana alami sekitar kampus |
Apa
yang saya ingat tentang UNHAS dulu adalah teriknya minta ampun pas musim
kemarau tapi berangin karena luasnya lahan yang ditempati dan bangunannya masih
sedikit. Kalau sekarang, lingkungannya lebih hijau. Di bagian yang tidak
terdapat gedung, terlihat seperti hutan-hutan kecil. Danau kampus pun menambah
indahnya lingkungan UNHAS.
UNHAS
memang memiliki komitmen untuk mewujudkan green
campus. Sasaran yang hendak dicapai adalah untuk mewujudkan lingkungan
kampus yang peduli dan berbudaya lingkungan, mewujudkan lingkungan kampus yang
berkelanjutan, mewujudkan pelestarian lingkungan terhadap pencemaran dan perusakan
lingkungan, menjadikan masyarakat lain di luar kampus sadar akan pentingnya
menjaga lingkungan.
Dulu,
area Fakultas Teknik – fakultas tempat saya menimba ilmu, bersih karena
teman-teman yang suka menginap di kampus rajin membersihkan kampus. Awal tahun
2000 saya pernah jalan-jalan ke kampus, terlihat sampah di mana-mana.
Menyedihkan sekali.
Pemandangan dari area parkir Fakultas Teknik |
Tapi
baru-baru ini saya ke UNHAS, UNHAS terlihat bersih. Petugas cleaning service terlihat di mana-mana. Siang
itu saya sempat berjalan-jalan di lingkungan Fakultas Teknik dan menjumpai
petugas yang bolak-balik menyapu dan mengepel lantai. Bagus sekali, dengan
demikian kebersihan kampus akan selalu terjaga. Namun mudah-mudahan cara ini
tidak lantas memanjakan mahasiswa sehingga malas membuang sampah di tempatnya
karena menganggap akan ada yang membersihkan.
Berdasarkan
bincang-bincang dengan beberapa kawan berprofesi sebagai dosen di UNHAS, kabarnya
iklim belajar-mengajar saat ini lebih kondusif dibandingkan dulu. Sekarang
banyak dosen yang lebih akrab dengan mahasiswa. Bisa jadi karena iklim
belajar-mengajar di luar negeri yang lebih “egaliter” hendak mereka terapkan di
UNHAS juga.
Menuju pintu 1 UNHAS |
Perkembangan
saat ini juga menyebabkan adanya perubahan paradigma dari TCL (Teacher Center Learning) ke SCL (Student Center Learning) sehingga mahasiswa
dituntut untuk lebih aktif ketimbang dosennya.
Sekarang
KRS (Kartu Rencana Studi – mudah-mudahan saya tidak salah menuliskan
kepanjangannya, soalnya sudah lama sekali masa-masa mengisi KRS itu) saat ini
pun bisa diurus secara online
sehingga mahasiswa tidak perlu ngantri lama seperti saat saya kuliah dulu.
Di
website UNHAS ada fasilitas Learning
Management System (LMS). Dengan LMS, dosen diberi keleluasaan untuk mengunggah
materi kuliah, membuat pengumuman, memberi tugas, dan memberikan feedback ke mahasiswa atas tugas yang
diberikan. File yang diunggah bisa dalam bentuk teks atau video.
Fakultas Teknik, dari lantai 3 |
Banyak
hal yang telah dilakukan. Beberapa saya dapat dari browsing di internet, di antaranya:
Konferensi internasional
Konferensi
Internasional dengan tema “Reconciling Forestry and Mining Management: Some
Current Enviromental Concerns in Asia” dari tanggal 10-12 Desember 2013.
Konferensi ini terselenggara atas kerja sama UNHAS dengan Konrad Adenauer
Stiftung (KAS) dan Kemitraan (Partnership). Isu yang diangkat akan difokuskan
pada sektor tambang dan kehutanan. Hasil dari konferensi ini diharapkan mampu
menyelesaikan seluruh permasalahan yang tengah terjadi.
Korea-Indonesia Cultural
Corner
Desember
2013 terbentuk Korea-Indonesia Cultural Corner (KICC). KICC merupkan pusat
informasi mengenai Korea Selatan. Dari kebudayaan, beasiswa, maupun kursus
bahasa Korea yang diperuntukkan bagi mahasiswa UNHAS dan masyarakat luas. KICC
adalah realisasi kerja sama antara pihak Kedutaan Besar Korea untuk Indonesia
dan UNHAS karena antusiasme mahasiswa UNHAS yang meningkat akan Korea Selatan.
Sebelumnya UNHAS telah memiliki American Corner, Iranian Corner, France Corner,
Germany Corner dan Pusat Mandarin.
Kerja sama dengan PT. LEN
PT
LEN Industri (Persero) dan UNHAS menandatangani nota kesepahaman di bidang
pendidikan dan penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM), di ruang Rapat A Rektorat
Unhas pada bulan September 2013. PT LEN merupakan produsen elektronika untuk
pertahanan, baik darat, laut, maupun udara, sistem persinyalan kereta api di
berbagai jalur kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera, serta sistem elektronika
daya untuk kereta api listrik, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya(PLTS).
Menangani people smuggling
Bulan
Oktober lalu diselenggarakan seminar “Analisis Kritis Evaluasi Kebijakan
Pemerintah Indonesia dalam Menangani People
Smuggling ke Australia” di UNHAS. Seminar ini merupakan kerjasama yang
dilakukan UNHAS dengan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK)
Kementerian Luar Negeri, KBRI Canberra, dan Kedubes Australia di Jakarta. UNHAS
akan ikut andil dalam penyusunan kebijakan penyelundupan manusia (people smuggling) dan bekerja sama
dengan KBRI Canberra dalam mengadakan KKN tematik yang berhubungan dengan kasus
tersebut.
Kerja sama dengan
kedutaan besar Indonesia di Sudan
Pada
bulan Mei tahun lalu Duta Besar Indonesia untuk Sudan Dr. Sujatmiko berkunjung
ke UNHAS bersama dengan Duta-duta Besar dari negara-negara sahabat lainnya.
Kunjungan ini bertujuan mencari peluang-peluang kerja sama dalam bidang
pendidikan. Sujatmiko hendak memperkenalkan Indonesia yang sangat kaya dengan
potensi kepada masyarakat Sudan agar tertarik belajar di Indonesia.
Bangku yang sama waktu saya masih mahasiswi dulu. Posisinya pun masih di situ :) |
Kerja sama dengan Universitas
Bestari Malaysia
Di
bulan Mei ini, UNHAS mengadakan kerja sama dengan Universitas Bestari Malaysia.
Diharapkan terbangun kerja sama kolaboratif di ranah akademik seperti mengadakan
project penelitian kolaboratif,
pertukaran informasi akademik, dan mempromosikan kerja sama dalam bidang
akademik lainnya sebagai kerjasama timbal balik.
Kerja sama di bidang
pendidikan Kedokteran
Sewaktu
menjenguk tante yang sakit di Rumah Sakit Wahidin yang terletak di lingkungan
UNHAS bulan lalu, saat sedang berwudhu di tempat wudhu masjid rumah sakit, di
dekat saya ada dua orang mahasiswi yang bercakap-cakap dalam bahasa Malaysia.
Mereka menggunakan jas dokter. Saya memang pernah mendengar adanya mahasiswa kedokteran
asal Malaysia di UNHAS.
Dari
internet saya menemukan beberapa informasi mengenai kerjasama antara UNHAS dan
Malaysia berkaitan dengan pendidikan kedokteran:
- Khusus bagi WN Malaysia, selama 10 tahun terakhir, UNHAS menerima mahasiswa kedokteran jalur kemitraan (salah satu jalur selain jalur reguler) asal Malaysia dengan biaya US$ 10 ribu.
- Pertukaran mahasiswa kedokteran dan kedokteran gigi merupakan salah satu bentuk kerjasama yang dibicarakan dengan UNHAS saat kunjungan Wakil Gubernur (Wagub) Negara bagian Kelantan, Malaysia Datuk Mohammad Amar Bin Abdullah pada bulan November silam.
- Enam mahasiswa Kedokteran dari Malaysia berkunjung ke UNHAS dalam rangka menjalani Asian Medical Student Exchange Program (AMSEP) 2014 pada bulan Januari silam.
Yang
telah dilakukan tentunya lebih banyak daripada apa yang bisa saya paparkan di
sini.
Prof. Dwia mencium tangan ayahandanya sebelum ke kampus Sumber: www.tribunnews.com |
Belum
lama ini, terjadi suksesi kepemimpinan di UNHAS. Rektor terpilih adalah Prof.
Dwia Aries Tina Pulubuhu, rektor perempuan pertama di UNHAS. Ia merupakan dosen
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisipol) Unhas dengan
bidang kepakaran Sosiologi Perkotaan.
Sewaktu
masih menjadi calon rektor, perempuan yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil
Rektor IV UNHAS ini mengajukan visi dan misi sebagai berikut:
Visi:
Menjadikan
Unhas sebagai inovator perguruan tinggi dalam pengembangan IMTEK yang berbasis
internasional dan nasional serta menjadikan Unhas sebagai universitas terdepan,
memiliki eksistensi, dalam bidang penelitian, pengabdian, pendidikan, dan
riset.
Misi:
- Mengembangkan penelitian, pengabdian, pendidikan yang berbasis riset
- Penelitian bernuansa nasional dan internasonal
- Tata kelola yang baik
- Internasionalisasi Unhas
- Mewujudkan universitas yang Ekotranli (Ramah lingkungan)
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina dan Perwakilan dari Singhealth Singapur, Prof Chua Yeow Leng, menandatangani MoU dalam bidang pendidikan Sumber: www.unhas.ac.id |
Sasaran utama:
Dari
17 Fokus Kerja, Prof. Dwia menetapkan sasaran utama sebagai berikut:
- ≥ 7 prodi (program studi) di UNHAS teraktreditasi Internasional dari AUN atau lembaga internasional lainnya
- ≥ 700 artikel pada jurnal internasional bereputasi pada setiap tahun
- Mengelola 10 jurnal terakteditasi internasional dan diantaranya telah ada yang terindeks oleh Scopus
- Serifikasi ISO 9001- 2008 Unhas secara kesatuan
- Meningkatkan prestasi mahasiswa dalam kompetisi nasional dan internasiona;
- UNHAS masuk dalam top 100 SEA: 100 asia: 700 dunia dalam QS Rangking
- Memiliki Puslitbang Unggulan berbasis keanekaragaman Benua Maritim Indonesia untuk kemaslahatan bangsa dan masyarakat dunia
- Menjadi rujukan sebagai kampus bermartabat dan penggerak moral bangsa
Pada
Malam Serap Aspirasi bertajuk “UNHAS Untuk Kita Semua”, Jumat (29/11/2013) di
Baruga Fachruddin Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea, Prof. Dwia berharap:
Parkiran sepeda di pintu 1 UNHAS |
Orang tak memiliki
pilihan lain selain di UNHAS untuk mencari kepakaran dalam bidang Benua Maritim.
Mengedepankan keterbukaan, integratif, tidak ada disparitas dalam bidang apapun
dengan sinergitas yang terbangun, transformatif, serta yang paling penting
yakni akuntabilitas. Tantangan UNHAS lima tahun kedepan adalah menaikkan
peringkat UNHAS. Peringkat UNHAS masih dalam kelompok 500 di Asia, 100 di Asia
Tenggara dan 27 di Indonesia. Prof. Dwia berharap berharap ke depan ranking
Unhas akan menjadi lebih baik.
Mudah-mudahan
Prof. Dwia bisa mengemban amanah sebagai rektor dengan baik dan UNHAS bisa
menjadi lebih maju dan diyakini oleh rakyat Indonesia sebagai salah satu kampus
terbaik di negara ini. Insya Allah UNHAS BISA mengingat semakin banyaknya dukungan tenaga pengajar yang berkualitas di bidangnya, ditambah pula
dengan perolehan akreditasi A baru-baru ini.
Makassar, 22 Mei 2014
- http://www.unhas.ac.id/
- http://www.dwiatina.com/
- http://news.detik.com/read/2012/06/14/103109/1941087/10/
- http://makassar.tribunnews.com/2014/01/15/fk-unhas-jadi-tuan-rumah-amsep-2014
- http://rakyatsulsel.com/calon-rektor-unhas-prof-dr-dwia-aries-tina-p-ma.html
- http://sosok.kompasiana.com/2014/05/05/menanti-realisasi-17-rancangan-kerja-rektor-unhas-terpilih-ibu-prof-dwia-aries-tina-653749.html#
Share :
Keren ya Unhas...Rektornya perempuan. Sukses ngontesnya mbak Niar
ReplyDeleteMakasih mbak Ika :) aamiin sukses juga untuk mbak Ika :)
Deletewah keren juga kampusnya...dr dulu cm denger mbk hihi...
ReplyDeleteAdem mbak Han :)
DeleteSenang sekali membacatulisan tentang perkembangan dunia pendidikan...
ReplyDeleteIkut bahagia,UNHAS berhasil untuk terus berkembang menjadi lebih dan lebih baik Mak...
Semoga bukan hanya UNHAS, tapi seluruh institusi pendidikan di Indonesia, agar anak cucu kita nantinya bisa menjadi generasi-generasi yang semakin mumpuni dalam hal keilmuan yang dibarengi dengan karakter yang baik, Amiiin.
Beberapa teman saya juga berasal dari Sulawesi, banyak dari mereka memang menempuh pendidikan Master dan Doktor di LN....Yang saya tau tentang teman-teman dari Sulawesi, karakternya pekerja keras.....:-)
Waah terima kasih atas komennya yang cantik mak Dhona. Mengutip komen di paragraf kedua: Semoga bukan hanya UNHAS, tapi seluruh institusi pendidikan di Indonesia, agar anak cucu kita nantinya bisa menjadi generasi-generasi yang semakin mumpuni dalam hal keilmuan yang dibarengi dengan karakter yang baik, Amiiin.
DeleteSukses ngajarnya ya Mak. Mudah2an kapan2 nanti bisa ke Rumbai bertemu denganmu :)
bangku yg di atas itu, tempatku dulu jualan2 cari dana kegiatan, wkwkwk...UNHAS sekarang sudah jauh lebih bagus, mudah-mudahan keluarannya jg lebih berkualitas dan bisa bersaing di dunia kerja...
ReplyDeleteTawwa ... saya dulu ndak jualan di kampus. Angkatanku dulu jualannya di pantai, bubur kacang ijo dan bubur ayam, di Ahad pagi :D
DeleteJualan apa di kampus?
Sejuk banget kampusnya ya! bikin betah mahasiswa aja! atau malah bikin ngantuk?? sukses ya mba!
ReplyDeleteDua2nya mungkin mbak :)
Deletewew mantap nih UnHas..
ReplyDeletesemoga ga ikutan sering berantem yaa seperti di berita2, sering tawuran antar mahasiswa biar makin oke, seperti yang punya blog ini
Kampus UnHas bagus ya, luas dan adem deh. Jadi inget UGM mbak. Prestasinya juga manteb, semanteb lulusannya yg jadi srikandi blogger favorit :)
ReplyDeleteAsik lho kampusnya, ademm :)
ReplyDeletesemoga sukses mbak niar :)
ReplyDeletePerempuan bisa tonji.... Heheee sukses yah niar...
ReplyDeletewah asri banget ya, enak sekali kalau kuliah di tempat yg asri. tempat kuliahku juga sri dan banyak disediakan tempat duduk di bawah pohon , jadi bisa belajar di bawah pohon, sejuk dan nyaman tapi seingnya sih ngantuk!!!! aku gak kesampaian ke Makasar , pernah mau diajak seorang sahabat ke sana, eh keburu sahabatku sudah gak tinggal di makasar lagi. mudah2an suatu waktu bisa ke makasar.
ReplyDeleteHihi.. punya universitas keren kok minder to mbak..... Apalagi sudah terakreditasi A. waahh.... kampusku kalah, nih. hihi....
ReplyDeleteKelihatannya sudah menjadi kewajaran ya kalau kampus di Jawa lebih bagus dari kampus daerah, padahal sih sama saja atau bisa lebih bagus. Temanku banyak yg dari luar jawa, jadi lumayan paham sih... hihi
Sukses selalu untuk Unhas dan mbak Niar.
Bangga dengan almamater sekeren ini ya Mak...
ReplyDelete