Sudah ada 450
postingan cerita tentang kepolosan anak-anak di
kategori Namanya
Juga Anak-Anak di blog ini.
Sebagian besar cerita didominasi oleh cerita tentang Athifah, putri kedua saya yang berusia 7 tahun. Sebagian pembaca mengetahui label Namanya Juga Anak-Anak ini berisi cerita tentang Athifah saja, padahal tidak. Cerita dimulai sejak si sulung Affiq (13 tahun) masih balita (atau malah batita) dan beberapa berisi cerita tentang anak lain (ada juga tentang anak tetangga). Waktu itu saya masih ngeblog di blog lama yang sekarang sudah pensiun.
Oya, saya sebenarnya mulai ngeblog tahun 2006 sampai tahun 2009 di http://mugniar.blogspot.com/ tapi tersendat-sendat dan akhirnya berhenti. Baru mulai lagi pada bulan Januari 2011.
Sebagian besar cerita didominasi oleh cerita tentang Athifah, putri kedua saya yang berusia 7 tahun. Sebagian pembaca mengetahui label Namanya Juga Anak-Anak ini berisi cerita tentang Athifah saja, padahal tidak. Cerita dimulai sejak si sulung Affiq (13 tahun) masih balita (atau malah batita) dan beberapa berisi cerita tentang anak lain (ada juga tentang anak tetangga). Waktu itu saya masih ngeblog di blog lama yang sekarang sudah pensiun.
Oya, saya sebenarnya mulai ngeblog tahun 2006 sampai tahun 2009 di http://mugniar.blogspot.com/ tapi tersendat-sendat dan akhirnya berhenti. Baru mulai lagi pada bulan Januari 2011.
Di blog yang sekarang arsip saya mulai dari bulan November 2010. Arsip pada bulan November dan Desember 2010 itu sebenarnya tulisan-tulisan dari blog lama yang dipindahkan ke blog yang sekarang. Sayang kan, soalnya bisa saja hilang begitu saja.
Sumber: www.focusincgroup.com |
Saya mulai suka
menulis sebenarnya sejak hamil si sulung tapi hanya berupa diary. Lalu
pelan-pelan mulai menulis tentang perenungan atau pemikiran sederhana saya.
Alhamdulillah sejak serius menulis tahun 2011 Allah menganugerahkan saya dengan
passion yang besar dalam bidang menulis dan sudah memperoleh banyak manfaat.
Mudah-mudahan saya masih diizinkan menulis sampai ajal menjemput (ini tekad
saya).
Well, saya membuktikan bahwa menulis itu bukan semata-mata bakat tapi berasal dari kesungguhan mengasah diri. Saya berusaha untuk terus latihan menulis. Dalam hitungan kasar saya baru sementara menjalani 5000 jam saya (sejak awal 2011 itu, eh akhir 2010 ding tepatnya). Menurut Malcolm Gladwell: "It takes roughly ten thousand hours of practice to achieve mastery in a field." Bisa diartikan, 10 ribu jam mengasah kemampuan bisa menjadikan seseorang ahli.
Saya pun tidak hanya menulis di blog (yang sekarang berisi 1200-an tulisan). Saya juga mengikuti berbagai lomba baik yang menjanjikan hadiah besar maupun kecil. Saya menjadi kontributor di beberapa website, bisa dilihat daftar tulisan saya di link: http://mugniarm.blogspot.com/p/jejak-lain.html (saya berusaha membuat tulisan yang berbeda dengan di blog). Saya ikut audisi untuk buku antologi, megirim tulisan ke media, dan juga mengirim proposal ke penerbit.
Insya Allah, saya mau berusaha menuju angka 10.000 itu. Tidak bermaksud menyombongkan diri, mudah-mudahan bisa menjadi tambahan semangat buat teman-teman yang serius ingin menulis tapi masih bertanya-tanya. Bakat itu tidak penting, usia juga tidak penting. Tiga tahun lalu itu usia saya menginjak angka 37 (saya tidak pernah malu mengatakan umur saya lho ... hehehe). Kalau Anda jauh lebih mudah daripada saya, berarti peluang Anda terbuka lebar, yang penting mau konsisten menulis, menulis, dan menulis.
Kalau Anda lebih tua daripada saya? Ya bukan masalah, masih banyak kawan-kawan yang mulai tekun menulis di atas usia saya. Pokoknya, umur dan bakat bukan masalah, deh J.
Oya satu lagi, latar belakang sekolah ternyata bukanlah masalah. Mau sekolah di jurusan apa saja, bukan kendala dalam menulis. Karena setiap orang menghasilkan tulisan yang unik, seunik dirinya. Kayak saya misalnya, sarjana teknik tapi koq menenggelamkan diri dalam dunia menulis (terutama blogging) ya tidak masalah. Kalau Anda sudah baca tulisan-tulisan saya pasti tahu kalau hanya saya yang bisa menulis seperti itu . Nah Mbak Tethy ini juga ternyata seorang engineer dari ITB juga lho dan sudah menerbitkan buku
Nah, kalau memang serius mau menulis, apa lagi kendalanya?
#ShareBeritaBaik yuk. Ikutan GA Mbak Tethy Ezokanzo. Cek infonya di:
https://www.facebook.com/notes/tethy-ezokanzo/kuis-share-berita-baik-dapat-hadiah/10152990703127388
Well, saya membuktikan bahwa menulis itu bukan semata-mata bakat tapi berasal dari kesungguhan mengasah diri. Saya berusaha untuk terus latihan menulis. Dalam hitungan kasar saya baru sementara menjalani 5000 jam saya (sejak awal 2011 itu, eh akhir 2010 ding tepatnya). Menurut Malcolm Gladwell: "It takes roughly ten thousand hours of practice to achieve mastery in a field." Bisa diartikan, 10 ribu jam mengasah kemampuan bisa menjadikan seseorang ahli.
Saya pun tidak hanya menulis di blog (yang sekarang berisi 1200-an tulisan). Saya juga mengikuti berbagai lomba baik yang menjanjikan hadiah besar maupun kecil. Saya menjadi kontributor di beberapa website, bisa dilihat daftar tulisan saya di link: http://mugniarm.blogspot.com/p/jejak-lain.html (saya berusaha membuat tulisan yang berbeda dengan di blog). Saya ikut audisi untuk buku antologi, megirim tulisan ke media, dan juga mengirim proposal ke penerbit.
Insya Allah, saya mau berusaha menuju angka 10.000 itu. Tidak bermaksud menyombongkan diri, mudah-mudahan bisa menjadi tambahan semangat buat teman-teman yang serius ingin menulis tapi masih bertanya-tanya. Bakat itu tidak penting, usia juga tidak penting. Tiga tahun lalu itu usia saya menginjak angka 37 (saya tidak pernah malu mengatakan umur saya lho ... hehehe). Kalau Anda jauh lebih mudah daripada saya, berarti peluang Anda terbuka lebar, yang penting mau konsisten menulis, menulis, dan menulis.
Kalau Anda lebih tua daripada saya? Ya bukan masalah, masih banyak kawan-kawan yang mulai tekun menulis di atas usia saya. Pokoknya, umur dan bakat bukan masalah, deh J.
Oya satu lagi, latar belakang sekolah ternyata bukanlah masalah. Mau sekolah di jurusan apa saja, bukan kendala dalam menulis. Karena setiap orang menghasilkan tulisan yang unik, seunik dirinya. Kayak saya misalnya, sarjana teknik tapi koq menenggelamkan diri dalam dunia menulis (terutama blogging) ya tidak masalah. Kalau Anda sudah baca tulisan-tulisan saya pasti tahu kalau hanya saya yang bisa menulis seperti itu . Nah Mbak Tethy ini juga ternyata seorang engineer dari ITB juga lho dan sudah menerbitkan buku
Nah, kalau memang serius mau menulis, apa lagi kendalanya?
#ShareBeritaBaik yuk. Ikutan GA Mbak Tethy Ezokanzo. Cek infonya di:
https://www.facebook.com/notes/tethy-ezokanzo/kuis-share-berita-baik-dapat-hadiah/10152990703127388
Makassar, 10 Agustus
2014
Share :
semoga angka 10000 bisa tercapai ya....menulis memang bukan berdasarkan bakat atau apapun basic disiplin ilmu kita...menulis itu adalah passion..kalau kita suka...ayo kita lakukan.......
ReplyDeletekeep happy blogging always..salam :-)
aamiin .... ayo menulis :)
Deleteuwaaa,450??itu yg kategori anak2 ya mbk..bsa dibukukan itu hehehe...saya juga dulu bingung mau nulis apa dan mulainya gimana???akhirnya nulis deh hehe
ReplyDeleteIya Mbak ... saya butuh menggali ide lagi mau dibagaimanakan supaya bisa jadi buku menarik :)
DeleteYang penting mulai menulis kan? :))
waduuh, syyeeemangaaaat mbak!! semoga mencapai tagret 10000. keep writing :)))
ReplyDeleteMakasiiih :)
Deletemenulis itu gampang2 susah,,,hehehe,,pengen sekali nulis,,,tapi nggak tahu hrus mulai dari mana,,belum merasa PD masih :D
ReplyDeletesemoga targetnya tercapai mba...
ReplyDeleteWaah mak keren. Iya memang benar, bakat pun kalau tidak diasah juga jadi tumpul dan ngga jadi apa2 ya :)
ReplyDeleteBener yg kata mbak bilang saya sanagat setuju
ReplyDeleteMakin menguatkan, kalau siapa saja bisa menjadi penulis, Blogger. Backgound teknik saja pandainya minta ampun dalam merangkai huruf. :)
ReplyDeleteWah. Salut Mak. Sampai bisa bikin perhitungan kasar segala. Aku masih jauh dari itu :'))) Bermanfaat banget Mak tulisan ini. Simple aja tapi memotivasi. Salam cium jarak jauh :***
ReplyDeletegimana caranya biar tiidak terdistraksi kak saat menulis?
ReplyDelete