Bertemu sahabat-sahabat semasa SMP adalah hal
yang membahagiakan. Kalau di masa sekolah dasar saya asli kuper sampai-sampai guru
kelas 5 menceritakan kekuperan saya kepada ibu saya saking parahnya saya, nah
di masa SMP saya mengalami perubahan.
Bersahabat dengan keempat perempuan ini di SMPN 6 Makassar (1986 – 1989) menjadikan hari-hari saya lebih ceria sebagaimana
keceriaan yang layaknya dialami seorang anak remaja. Kalau mau dibilang kami
membentuk gank, mungkin ada benarnya.
Ke mana-mana kami selalu berlima. Kalau ada kegiatan kelas, seperti PORSENI
atau MADING (majalah dinding), kami semua pasti terlibat dan cukup mendominasi.
Apalagi di antara kami ada Ifayanti (Ifa) – yang sekarang sudah jadi doktor Pertanian, sejak dulu bakat
pemimpinnya menonjol sekali.
Apa nama gank
kami? Hm, kalau ingat nama itu,
rasanya pengen tertawa. Kami berlima
dulu menjuluki diri kami 5 DARA. Pasti pada ketawa deh baca ini *nuduh, wkwkwk*. Oya, saya perkenalkan dulu
nama-namanya selain Ifa ya. Ada Yulia Ekawati (Uli), Rini Indrayanti (Rini),
dan Ira Miranti (Ira).
Asyik sekali kalau tiba-tiba ada pelajaran yang
gurunya berhalangan. Kami memanfaatkan waktu yang tersisa (sebelum pulang
sekolah) dengan berkumpul. Weh, memanfaatkan
waktu? Hihi iyalah. Di situlah
kesempatannya saling mempererat ukhuwah di
antara kami. Kan bercanda-bercandaan hanya bisa di antara jam pelajaran, waktu
istirahat dan sepulang sekolah? Setelah itu kan kami sudah harus pulang ke rumah
masing-masing?
Dulu putih-biru dengan rok sebatas lutut, sekarang sudah pada berjilbab |
Yang paling sering kami lakukan adalah ngumpul di
rumah Ifa. Rumah Ifa yang paling dekat dari sekolah, amat nyaman dijadikan
tempat ngumpul. Untuk menuju ke sana
hanya dengan satu kali naik pete’-pete’ (angkot), kira-kira 5 menitan. Atau ke
rumah yang lainnya. Begitu saja. Kami tak seperti anak-anak lain yang jalan ke
pusat perbelanjaan atau ke tempat hiburan. Ke mall? Ih no way lah. Tidak
mungkin kami ke mall. Haram! Wiiih segitunya? Iyalah. Bagaimana tidak
haram lha mall belum ada waktu kami
SMP hahaha.
Kawan-kawan saya sesekali nonton di bioskop tapi
tidak dengan saya. Saya memang bukan makhluk penyuka bioskop dan film. Film
terakhir yang saya tonton itu adalah film Lupus (lupa seri yang ke berapa),
kalau tidak salah waktu kelas 2 SMP. Kami pernah juga nonton bareng, waktu itu
masih bentuk video. Di rumah Rini, judul filmnya Indiana Jones.
Waktu itu Ibu menginterogasi saya dengan galak.
Saya bingung juga kenapa segalak itu. Belakangan (setelah menjadi orang tua)
baru saya mengerti, itu karena beliau takut anaknya nonton film yang tidak
layak untuk anak usia SMP. Untungnya saat SMP saya tidak terkontaminasi dengan
anak-anak yang punya kebiasaan tidak beres walau ada beberapa di antara mereka
yang dulu saya tahu suka baca buku porno di sekolah (hayoo anak 3B, ada yang masih ingaaat? Anak-anak cowok tuh yang punya kerjaan. Saya masih ingat lhooo, termasuk tentang acara
lempar-lemparan “balon” di dalam kelas ituuuuuu).
Hari Jumat lalu kami janjian bertemu. Ira yang
sekarang bertugas di Kementerian Kesehatan Jakarta, ditugaskan ke Papua. Ia
hendak mampir ke Makassar, berlebaran Haji bersama keluarganya. Ia menelepon
saya Kamis malam dan kami pun membuat janji.
Ifa menyetujui rencana ngumpul di rumahnya. Menjelang sore, Ira menjemput saya. Kami baru
lengkap berlima pada malam hari karena Rini baru pulang kerja dan harus
menjemput anak-anaknya dulu. Dan di sebuah resto di mal Ratu Indah (MARI)
itulah, sejarah kami lengkap berkumpul
dicatat (dicatat di memori masing-masing, maksudnya).
Terakhir kali berkumpul lengkap seperti ini
adalah pada tahun 1997, sudah lama sekali. Usai menamatkan SMP, kami jarang
sekali bisa kumpul lengkap berlima. Paling banter bertiga yang bisa ketemuan. Ini
peristiwa langka bagi kami.
Seru. Mengingat masa lalu, kami tertawa bersama.
Ada juga saling ledek, menyadari kemampuan penglihatan sudah menurun. Saat mengamati
layar HP saja, kami sudah tak bisa terlalu dekat atau tak bisa membaca tulisan
yang hurufnya kecil-kecil. Kami juga saling membagi cerita kehidupan kini,
mengomentari kesamaannya dan berusaha memetik hikmahnya. Namanya usia sudah kepala 4
kan, tentunya kami tak beromong kosong lagi. Pembicaraan, meski santai harus
ada bobotnya.
Keesokan harinya kami bertemu lagi, Ira meminta
secara khusus karena ia harus kembali ke Jakarta pada hari Ahad malam.
Sayangnya Rini tak bisa datang, hanya kami berempat yang bisa.
Seperti biasa, kami berbincang ringan namun
tetap, saling ledek terjadi lagi di sela-sela pembicaraan, disertai dengan tawa
yang menghambur. Termasuk saat meledek kisah-kasih yang selalu menjadi tanda
tanya besar bagi kami. Yang jelas, bukan saya yang dapat kebagian diledek untuk
yang terakhir ini. Saya kan dulu polos sekali, bersihlah dari cerita asmara
monyet-monyetan (membela
diriiii, kan saya yang nulis, kalau mau protes, silakan tulis sendiri kisahmuuu wkwkwkwk).
Makassar, 6 Oktober 2014
Share :
Waaah...asiik banget mak Niar....
ReplyDeleteMmng kumpul lg dgn teman2 semasa sekolah mengasyikkan bingits yaaa....
Jd inget temen2 sekolah dulu jg , setelah 37 thn baru ketemu lg berkat face book....��
Salam
Waaah ... bersyukur ya Bunda, masih bisa bertemu kawan-kawan lama :)
DeleteHehe iya benar, asyik sekali bisa bertemu mereka setelah sekian lama :)
pertama klai kenal dunia hot ya waktu masih SMP, hahaha
DeleteWeits, not me ya .... anak2 cowok di deretan bangku sebelah tuh :D
DeleteMasa lalu selalu indah untuk dikenang ya mbak... Semoga terus langgeng persahabatannya mbak. ^^
ReplyDeleteAamiin .... makasih ya Mbak Nufus :)
DeleteWah, senangnya bisa ngumpul sama teman masa sekolah. saya belum pernah tuh Mak ngumpul -ngumpul begitu. Udah terpencar-pencar, susah ngumpulnya..
ReplyDeleteIya Mbak .. susah ngumpulnya kalo lengkap begini. Sedangkan ketemuan biasa juga jaraaaangs sekali padahal beberapa di antara kami masih ada yang satu kota :)
Deletekalau inget temen 1 gank di SMP, ada 1 orang sahabat yang sampai sekarang belum tau kabarnya. Kangen banget sama dia :)
ReplyDeleteKalo bisa ketemuan pasti seru sekali ya Mak :)
DeleteEh..ternyata qt alumni smp 6…sama dong..saya juga,,,alumni 83….,kenangan semasa smp memang mengesankan…rasa-rasanya ingin memasuki lorong waktu..kembali merasakannya, namun diri ini harus sadar diri.ternyata towa mi ramang..aahhayyy….keep happy blogging always….selamat menempati rumah baru dan url baru….salam :-)
ReplyDeleteWaaah Pak Hariyanto ternyata senior saya di SMP ya :D
DeleteWkwkwkwk towa mi ...... terima kasih Pak :)
Kalau sudah kumpul, teruuuus aja bernostalgiaa.. cerita-cerita masa dulu yang seringnya bikin ketawa-ketiwi :D
ReplyDeleteHehehe iya Pita ...
Deletewaa pasti seru kalo ngingat masa-masa kegengan dulu qiqiqi
ReplyDeleteIya Mak ..... seruu :)
Deletepaling asyi ketemu lama, rasanya jadi muda belia lagiii
ReplyDeleteWkwkwkwk iya Kak Monda
DeleteTemu kangen sama teman-teman sekolah menyenangkan sekali yah, Bun. apalagi sahabat karib gitu. saya dulu semasa SMK juga punya genk, yang paling akrab. namanyapun lucu, hhaha. kami menyebut diri N64' M4N64' (alay banget, hhah), kalau dalam ejaannya "Ngak Ma Ngak", bahasa Madura, hihi. dan puji syukur, kami sampai sekarang masih soplid juga, Bun. tiap kali saya pulkam, kami pasti nyempatkan diri untuk bertemu, makan, ngobrol dsb. hhe.
ReplyDeleteHihihi alay abis .... kalo tidak dikasih tahu saya tidak bisa baca lho apa itu nama gengnya :D
Deletehihih emang asik kalo bahas masa lalu sama mantan geng
ReplyDeleteyang biasa alergi disebut tua mendadak ikhlas menunjukan kejadulannya :D
waaah... seru sekali sepertinya... jadi kangen sama temen se-gank di smp dulu... temen nge-mall kalau pulang sekolah... hihihi...
ReplyDeletepasti seru ya mba... dulu masih abg skarang udah emak2 pada ngumpul lagi... klo saya, hubungan sama temen segenk wkt smp udah jarang :(
ReplyDeleteSMP, waduh.. masih ingusan saya mbak hahaha...
ReplyDeleteTapi asik juga ya masih bisa ketemuan :)
Memang harus kayak gitu, biar tetap terjalin silatuhrahmi... meski dulu sering Musuhan, tapi pas Reoninan kumpul bareng...
ReplyDelete