Suatu malam, Athifah tidur di kamar Oma. Dia memang senang “mencari
pengalaman baru” dengan tidur di tempat yang bukan kamar tidurnya (di dalam
rumah saja, maksudnya). Tapi kalau di kamar Kakak Affiq, hanya berdua saja, dia tak boleh lagi karena Kakak Affiq sudah masuk usia remaja. Dan dalam Islam, anak lelaki dan anak perempuan tak boleh tidur sekamar.
Keesokan harinya, Mama menggodanya, “Nanti tidur di
kamar Oma lagi ya, biar Mama bisa tidur dekat Papa.”
“Jangan, ndak boleh!
Mama tidak boleh tidur dekat Papa!”
“Lho tadi malam kan Athifah tidur di kamar Oma, jadi
Mama tidur dekat Papa.”
“Tidak boleh!”
Nona mungil ini suka malu-malu sendiri melihat “kedekatan”
Mama dan Papa. Anehnya, sikap malu-malunya ditunjukkan dengan mengumbar
larangan kepada Mama untuk tidak boleh berdekatan dengan Papa. Kalau Mama menggodanya
dengan mengelus-elus pipi atau dagu Papa, spontan dia menarik tangan Mama dan
mengelap tangan Mama.
Alhasil Mama menggunakan ini sebagai senjata jikalau
hendak menyuruh Athifah melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Athifah akan
menurut kalau Mama mengancamnya, “Kalau begitu, nanti Mama mau cium Papa deh!”
Makassar, 13 Januari 2014
Share :
Kok bisa ga ngebolehin mamanya deket2 papanya mba?
ReplyDelete