Tulisan pertama dari Pelatihan Blogger danMenulis Reportase di Media Sosial yang diselenggarakan oleh BRId (Blogger Reporter Indonesia) yang jauh-jauh datang dari Jakarta, bekerja sama dengan PWI (Persatuan Wartawan) Sulawesi Selatan.
Jarang-jarang
saya mau datang terlambat ke sebuah acara pelatihan tapi kali ini saya “harus” terlambat karena
ada urusan keluarga yang harus saya selesaikan terlebih dulu pada pagi hari
Sabtu, 5 September 2015 itu.
Untungnya
Gedung PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) tidak jauh dari rumah. Kalau ditarik
garis lurus dari rumah kami ke gedung PWI, jaraknya mungkin tidak sampai 1
kilometer. Dekat. Menempuh jalan umum yang agak berputar pun tidak memakan
waktu lama jadi sebelum pukul 10 saya sudah berada di gedung PWI.
Pada
seorang ibu yang baru turun dari lantai 2, saya bertanya, di mana pelatihan
blogger dilaksanakan.
“Barangkali
di situ,” ibu itu menunjuk ke lantai satu.
“Karena
saya ikut pelatihan di atas dan tidak ada pelatihan lagi di situ,” ujarnya lagi
seraya naik ke atas sepeda motornya.
Saya
menuju pintu masuk lantai satu yang terbuka. Di pintu kaca itu ada susunan
acara Pelatihan Blogger dan Menulis Reportase di Media Sosial. Ah, tidak salah lagi. Pasti ruangan pelatihan
yang hendak saya ikuti berada di sini ...
Dari
sebuah ruangan terdengar suara dari pengeras suara. Sudah banyak orang di dalam
ruangan itu. Saya mengenali Abby dan Vita yang duduk menghadap ke arah pintu masuk
pada meja yang disusun membentuk huruf O lonjong di ruangan itu. Saya segera
masuk, mengambil tempat duduk di salah satu sisi ruangan, di belakang meja 0.
Tampaknya
masih berlangsung sesi pembukaan. Seorang bapak berpenamilan rapi dan berambut
putih sedang memberikan sambutan. Saya mengenali wajahnya. Saya pernah
mengikuti sebuah acara yang di situ beliau membawakan materi atau memberikan
sambutan tapi saya lupa di acara apa itu. Sudah beberapa kali saya mengikuti
acara yang dihadiri banyak wartawan. Salah satunya dihadiri bapak itu. Saya
masih ingat wajahnya.
Bapak
yang belakangan baru saya tahu namanya: Pak Ismail Asnawi (beliau menjabat sebagai Ketua Bidang
Pendidikan PWI Sul Sel) sedang memaparkan hal-hal yang harus dilakukan wartawan
dalam melaksanakan tugasnya. Pak Asnawi menekankan mengenai 3 hal penting yang harus diperhatikan
wartawan dalam menulis:
- Kualitas.
- Moralitas
- Integritas.
Untuk
blogger, Pak Ismail berpesan supaya blogger membina kesadaran dan
keprihatinannya terhadap sistem.
Setelah
Pak Ismail masuklah materi inti yang dibawakan oleh Mas Hasmi Fitriyasa. Mas
Hasmi ini dikenal juga dengan nama Hazmi Srondol. Srondol adalah nama daerah
asal Mas Hasmi, di Jawa Tengah. Mas Hasmi memaparkan mengenai blogger yang saat
ini sudah bisa menjadi profesi sebagai “blogger
reporter”.
Mas Hasmi mengatakan dalam
kurun waktu 3 – 5 tahun belakangan ini, ada perkembangan drastis dalam bagian marketing pada perusahaan-perusahaan di
Jakarta. Sekisar 90% perusahaan di Jakarta memiliki bagian “Digital Marketing
Communication” yang anggarannya melampaui anggaran untuk Public Relation.
Hm,
kalau kalian blogger yang bergabung dengan macam-macam komunitas blogger,
kalian pasti tahu bahwa teman-teman blogger di Jakarta dan sekitarnya
akhir-akhir ini sering sekali mendapatkan undangan menghadiri event seperti launching produk atau perusahaan di Jakarta. Sering sekali tuh ada
undangan event di komunitas-komunitas
blogger yang saya ikuti tapi ya itu, undangannya buat mereka yang berdomisili di
Jabodetabek. Teman-teman yang tinggal di Bandung atau Bogor misalnya, sampai
menyengaja naik kereta api ke Jakarta untuk menghadiri event-event yang menarik itu.
Bagaimana
dengan Makassar? Makassar belum seperti Jakarta tapi biasanya apa yang jadi trend di Jakarta, sekian tahun ke depan
akan menjadi trend pula di Makassar.
Saya sesekali menghadiri event dan
membuat reportase berbayar di blog. Tapi biasanya yang seperti itu, undangannya
langsung dari Jakarta. Sebagian orang mungkin mengira saya menulis just for fun yah? Well, saya menulis memang for
fun karena menulis adalah passion saya
tapi saya juga bertindak sebagai blogger profesional, lho (mau-maunya ngaku blogger profesional tapi masih belum banyak ngerti tentang SEO -_-). Kalau ada event perusahaan yang masuk gratis di
blog saya, itu sebuah bentuk kerelaan dan kesenangan saya saja.
Mas
Hasmi optimis akan hal ini. Menurutnya, apa yang terjadi di Jakarta sekarang
terjadi jauh lebih cepat daripada perkiraannya. Bisa saja, tak lama lagi trending blogger dibayar oleh perusahaan
untuk menuliskan reportase terkait perusahaan itu juga terjadi di Makassar. Saya
merasakan hal yang sama mengenai hal ini. Saya setuju sama Mas Hasmi.
Tahu
kan, kalau tulisan di blogger waktunya lebih lama dibandingkan tulisan/berita
di media mainstream? Di media mainstream, begitu hari berganti, berita
itu sudah tak ada lagi. Berbeda dengan tulisan di blog, akan bisa diakses oleh
mesin pencari (seperti Google) sampai batas waktu yang tak terkira. Gaya
penulisan blogger pun lebih luwes, tidak sekaku straight news pada media mainstream.
Di Amerika
Serikat, bloggernya ada yang dibayar sampai 5000 USD, lho untuk reportase
blognya. Saat ini, di Jakarta ada blogger yang pencapaiannya menyamai blogger
di Amerika Serikat. Beberapa waktu yang lalu acara Hitam Putih di Trans 7
menampilkan bintang tamu, seorang food
blogger yang penghasilannya Rp. 30 juta sebulan dari hasil icip-icip
makanan di restoran dan menulis reportase tentang hasil icip-icip gratisnya itu
di blognya. Dia makan gratis tapi hasil tulisannya dibayar mahal! Mas Hasmi
kemudian bercerita bahwa ada blogger Jakarta yang penghasilannya mencapai Rp.
200 juta “hanya” dengan menulis 12 artikel per bulan. Wow!
Admin BRId (dari kiri ke kanan): Mas Hazmi, Mas Syaifuddin, Bang Nur Terbit, Kang Arul (DR. Rully Nasrullah), dan Mas Ahmed Tsar. Yang paling kanan itu Vita Masli, teman saya - blogger Makassar :) |
Nah,
bagaimanakah blogger yang disukai perusahaan sehingga diajak bekerja sama?
Tentu saja ada kriteria dari perusahaan yang memilih, dong. Mas Hasmi
telah mempelajari hal tersebut dan membagikan pengetahuannya kepada para
peserta pelatihan.
Apa
saja itu? Tunggu di bagian berikutnya yaa ...
Makassar, 15 September 2015
Bersambung
Share :
profesi blogger mulai diperhitungkan ya. seneng deh lihat beberapa acara tv yg meliput ttg blogger
ReplyDeleteBenar, Mak. Sudah dua kali saya nonton talkshow yang menampilkan blogger. Yang pertama menampilkan seorang fashion blogger, host acaranya Rene Suhardono. Yang kedua yang di acara Hitam Putih yang menampilkan food blogger itu.
Deleteaseg..ditunggu postingan selanjutnya mak niar..ilmu nih ilmu..
ReplyDeleteMakasih sudah mampir ya, Mak Inda
DeleteSelain menjadi profesi yang menjanjikan, jadi blogger itu menyenangkan ya mbak. Kalau aku sih ngeblog untuk kesenangan pribadi aja, masih belajar untuk ke arah sana. Terima kasih sharing dan sekaligus memotivasi sekali buat serius ngeblog mbak :)
ReplyDeleteYang asyiknya itu, Mbak .... kita menulis hal yang kita sukai atau melakukan hal yang kita sukai, lalu sesekali dibayar ;)
DeleteTarik napas ... dari tadi nunggui tuh tulisan ... mana, ya resepnya kriteria blogger yang bisa diajak kerja sama ... Eh, pinteran pakai bersambung. Mbak Mugniar bikin gemas.
ReplyDeletePostingan ini membantu membuka wacana saya sebagai pemula. Terima kasih.
Salam santun dari Yogyakarta
Hihi biar ndak pegal yang membacanya, Mbak Kayla .... biar lebih fokus juga
Deletesaya jg pengen lebih serius utk profesi mak:) tp gatau jg nih pelan2 aja deh
ReplyDeleteHayuk, Mbak Kania, kita belajar sama-sama ... pelan2. Saya juga masih belajar koq, masih terlalu banyak hal yang belum saya ketahui :)
DeleteSemoga bisa ikut kecipratan rejeki via blog :)
ReplyDeleteAamiin ....
DeleteWah..penasaran nih mbak :) ditunggu laporan selanjutnya..he..he..
ReplyDeleteTerima kasih ya sudah mampir. Insya Allah, mudah2an secepatnya bisa ditulis
DeleteWow bikin ngiler 😊
ReplyDeleteSaya juga ngiler, terutama sama blogger yang bisa puluhan juta sebulan :))
DeleteWah, seandainyaaa... bisa bikin blog yang keren, asik ya. Artiketl ini bikin semakin semangat belajar blogging.
ReplyDeleteSaya juga jadi makin semangat membaca komentarnya. Yuuk, ngeblog :)
Deleteuwaaa...menggiurkan ya..blogger yang di jabodetabek bener2 kebanjiran undangan ya mbak hehe
ReplyDeleteHehe iya Mbak Han, banyak kan undangan akhir2 ini
DeleteMembaca tulisan Niar,.. Jadi kangen Makassar. Bermanfaat Niar. Keren
ReplyDeleteKapan ke Makassar lagi, Mbak Aisy? Kangen euy sama Mbak Aisy
Deletewah kok keliatannya susah ya mbak.. sy bloging cuma for fun aja soalnya... hehe
ReplyDeleteSering2 aktif di komunitas, Mbak .... supaya melihat peluang2 yang bisa tiba2 muncul :)
DeleteKalo sudah masuk ranah digital, saya rasa sudah tidak terbatas wilayah mba. Jadi makassar juga akan tetap punya kesempatan kalau memang blognya sudah bisa masuk menjadi bagian digital marketing.
ReplyDeleteJadi yang dilihat blognya, bukan lokasinya. Kecuali memang yang dituju untuk wilayah lokal blogger tersebut *cmiiw
Benar, Mbak. Nah, yang dimaksud memang menyangkut "wilayah lokal" itu. Kalo saya dapat job review, memang dapatnya langsung dari Jakarta. Nah kalo utk reportase, kalo yang ngundang kita lokal, dari Makassar, blogger belum dipandang sebagai profesi, Mbak.
DeleteSaya pernah dapat tawaran meliput launching produk di sebuah perusahaan, langsung dari agency di Jakarta, alhamdulillah berbayar. Baru2 ini diundang oleh perusahaan yang sama (tapi lokal, cabangnya), itu tidak dibayar, dapat goodie bag saja. Katanya mereka tidak punya anggaran utk itu.
Mudah2an ke depannya cepat jadi trend, blogger diundang oleh perusahaan lokal utk kemudian dibayar hehehe.
ditunggu bagian berikutnya segera mbak :)
ReplyDeleteTerima kasih kunjungannya, Mbak. Insya Allah secepatnya :)
DeleteBlogger udah jadi profesi yg cukup menjanjikan ya mbak
ReplyDeleteInsya Allah, sepertinya demikian, Mbak Lyta
Deletebanyak wawasan baru di dunia blogger, bisa menjadi profesi menjanjikan, nah trik2nya itu yg perlu dibagi, supaya bisa ikut merasakan remah-remah rejeki menjadi blogger :), salam sukses
ReplyDeleteSip Mas, terima kasih kunjungannya :)
DeleteTerima kasih sharingnya Mbak :)
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca ya, Mbak Heni :)
DeleteMa kasih infonya Mbak. Btw, bagi-bagi donk ilmu dan caranya supaya blog bisa ngehasilin duit.. he he he
ReplyDeleteTulisan kedua sudah ada, silakan .... ^^
DeleteWah gak sabar mba nunggu postingan berikutnya, jangan lupa share yah mba.
ReplyDeleteSudah di-posting dan di-share :)
DeleteWow, makin semangat nulisnya. Angin segar buat blogger...
ReplyDeleteYup .... makin semangat (Y)
Deletewahh seru niih liputannya mba niar, ditunggu diii....aku juga pengen seriusin ngeblog, moga berkah dan bermanfaat aamiin....makasih naaa :*
ReplyDeleteIyye .... ada mi ces hehehe
DeleteIih.. penasaran nih sama bagian keduanya...
ReplyDeleteMemang betul Mba.. saat ini blogger sudah dilirik oleh banyak perusahaan, sehingga sebagai blogger, kita harus pandai-pandai menjaga kualitas dan keaslian tulisan kita.
Senangnya bisa ikut pelatihan seperti ini.. :)
Alhamdulillah Mbak, rezeki saya bisa bertemu teman2 admin BRId :)
DeleteWah.. cakep, Mak. Tak sabar menunggu sambungannya hehe :)
ReplyDeleteSUdah di-posting, Mak :)
Deleteditunggu info lanjutannya :)
ReplyDeleteYuk, silakan .. sudah ada ...
DeleteBaiklah, yg komen sudah banyak. Saya tinggal masukin ke web Blogger Muslimah ya heheh... *comot
ReplyDeleteHahaha silakan, Mbak
Deletegak sabar nunggu sambungannya hihihi...
ReplyDeleteSudah ada, Mbak .... 2 tulisan setelah ini sudah tayang. Terima kasih yaa sudah mampir di sini
Deletewah bewrmanfaat banget ya pelatihannya mba niar..pengen tau kelanjutannya deh
ReplyDeleteSudah di-posting, Mbak Fitri. Terima kasih yaa sudah mampir :)
DeleteWah.. Ini referensi yang baik buat saya, saya yang sedang berusaha untuk bisa jadi blogger yang maksimal.. :)
ReplyDeleteSalam hangat dari Bondowoso.
Siip Mas, semoga makin menjadi maksimal.
DeleteSalam dari Makassar :)
di tautkan ke GA pasti ya mbak :D
ReplyDeleteAne juga lagi belajar jadi blogger reportase, tapi reportase wisatawan dan tempat tempat indah yg saya temui. Hehe
Nah keren tuh, bisa jadi spesialis travel blogger, bakal diundang ke berbagai daerah :)
DeleteNiche blog saya apa yaaaa *sambil kunyah rendang*
ReplyDelete