Beruntung
sekali saya bisa menghadiri seminar Islamic
Parenting – Pengasuhan Anak Berbasis Keluarga yang diadakan oleh SD Dunia
Anak Islam (DAI) pada tanggal 14 Oktober lalu. Seminar yang diselenggarakan bertepatan
dengan tanggal 1 Muharram ini, dibawakan oleh DR. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA (ketua Komisi Perlindungan Anak
Indonesia/KPAI) sebagai nara sumber tunggal.
Kebetulan
sekali seminar Islamic Parenting ini diadakan pada tahun baru Hijriyyah. Dengan
momentum hijrah, orang tua yang hadir diingatkan kembali tentang makna hijrah,
yaitu: berpindah dari keadaan yang tidak baik kepada keadaan yang lebh baik.
Sebagai orang tua, kita tentu perlu selalu memperbaiki diri agar menjadi orang
tua yang terbaik untuk anak-anak kita di setiap saat .
Asrorun Ni'am (kanan) |
Asrorun
Ni’am mengatakan, “Banyak orang tua yang secara fisik menjadi orang tua tapi
sesungguhnya secara fungsi dia alpa.” Lalu dia mengingatkan hadits yang
artinya, “Ajarkan anak kamu dengan tantangan yang berbeda dengan zaman kamu.”
Yah, kita sering melupakan kalau anak kelak akan hidup di zaman yang berbeda
dari zaman kita. Seperti kita pula, yang hidup dengan tantangan zaman yang
berbeda dengan tantangan zaman orang tua kita dulu. Zaman orang tua kita dulu
mana ada pornografi di gadget? Mana
ada seminar parenting? Mana ada blog?
Perlu
diketahui, ada 5 pilar perlindungan anak: orang tua (sebagai penanggung jawab
pertama dan utama), keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara. Namun, kasus-kasus
kejahatan berbasis anak bermula dari keluarga yang tidak care.
Asrorun
memaparkan tahapan pengasuhan anak yang berbeda-beda dalam tahap perkembangan
(usia) anak. Para orang tua kembali diingatkan oleh hadits yang artinya: “Tiap-tiap
anak dilahirkan dalam keadaan suci. Maka ibu-bapaknyalah yang menjadikannya
(beragama) Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
Peserta menyimak dengan antusias |
Atas sebuah
pertanyaan yang mempertanyakan peran KPAI, Asrorun menjelaskan bahwa KPAI
bukanlah pemadam kebakaran yang hanya muncul ketika ada api. Ada beberapa peran
KPAI selama ini yang tidak diketahui khalayak, di antaranya:
- Memberi apresiasi kepada buku dan tayangan yang edukatif. Baru-baru ini KPAI memberi apresiasi kepada seri buku KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) terbitan Mizan dan tayangan televisi Bolang (Bocah Petualang).
- Selain itu, KPAI juga menegur buku yang tidak edukatif.
- KPAI menyusun indikator “sekolah ramah anak”. Akhir tahun kemarin sudah jadi peraturan menteri. Saat penyusunan itu, KPAI secara khusus bertemu dengan Kemdikbud dan Kemenag.
- Secara khusus KPAI meminta kepada Kemdikbud agar lingkungan sekolah bebas rokok. Peraturannya sedang diusahakan.
***
Peringatan 17 Agustus 2015. Sumber foto: SD DAI |
Seminar
edukatif ini diselenggarakan oleh SD DAI (Dunia Anak Islam). Ada beberapa
sponsor, penerbit Erlangga sebagai sponsor utama memberikan kepada setiap
hadirin buku berjudul Isamic Parenting. Sponsor lainnya adalah Chalodo
Cocolate, produk khas Kabupaten Luwu Utara. Bahkan sejumlah kawan blogger/penulis
juga menjadi sponsor, mengirimkan sejumlah barang (seperti buku, bros, kain)
yang dijadikan sebagai hadiah kuis dan door
prize yang dibagikan kepada hadirin. Nama-nama mereka disebutkan di akhir
acara.
Sekolah
ini meyakini pentingnya penanaman ketauhidan (keyakinan akan kemahaesaan Allah
SWT) dalam diri anak. SD DAI memiliki konsep pendidikan untuk membentuk anak
Indonesia yang berkualitas, di mana anak bertumbuh sesuai tingkat
perkembangannya. Dengan lebih mengedepankan aspek spiritual, motivasi, dan
mengembangkan jiwa entrepreneurship
sebagai bekal mengarungi kehidupannya kelak.
Program
unggulan dari SD DAI adalah:
- Pendidikan karakter dengan perpaduan 3 kurikulum (Kemdikbud, berbasis Islam, dan entrepreneurship).
- Business day, kantin kejujuran, magang bisnis.
- Full day.
- Outing, outbound, mabit, pramuka, leadership.
- Program bilingual.
- Parent teacher day.
Selain
sekolah dasar, Dunia Anak Islam juga menyelenggarakan Baby Care, PAUD, dan TK. Di Makassar dan sekitarnya, hingga saat
ini sudah ada 5 Sekolah Dunia Anak Islam (SD, Baby Care, PAUD, dan TK), yaitu
di:
- Jl. Baruga Raya Antang, Ruko Malino C1 – C2
- Jl. Toddopuli Raya , Ruko Villa Surya Mas A2/18
- Jl. Perintis Kemerdekaan km 8 No. 20
- Jl. Cenderawasih No. 394
- Jl. Sultan Hasanuddin Pandang-Pandang Gowa
Bersyukur
sekali, Makassar kini marak dengan semangat membangun pendidikan berbasis
spiritual. Semoga ke depannya menghasilkan generasi muda yang mumpuni.
Makassar, 20 Oktober 2015
Share :
Amiin aminn mbak :-)
ReplyDeleteSemoga generasi berikutnya semakin baik dan semakin kokoh imanya..
baby care itu semacam daycare mba?
ReplyDeletememang jamannya berbeda, tetapi panduannya tetap sama. Sebagai seorang muslim panduan hidup yaitu Quran dan Sunnah. Insya Allah yang lain bisa melengkapi.
ReplyDeletewah, makasih udah sharing mbak
ReplyDeletesemoga bisa segera dipraktekkan, huhu
amiiinnn...
ReplyDeleteseminar keren mahini mak, keren bgd