Tulisan ini merupakan tulisan ke-8, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan-tulisan saya yang lainnya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis, Inspirasi dari Penjaga Laut Tomia, Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan, dan Petani Salassae Mewujudkan Kedaulatan Pangan
Lelaki
plontos itu duduk tenang sejak pagi di kursinya. Ia terlihat menyimak apa yang
sedang berlangsung di panggung inspirasi. Ia duduk di deretan kursi bagian
belakang di ball room Hotel Aston
pada hari pertama Festival Forum KTI VII. Walau penampilannya tak menyolok
mata, lelaki itu menarik perhatian banyak orang yang hadir di ruangan besar
itu.
Dialah
Andy Flores Noya, presenter yang terkenal
dengan talkshow Kick Andy di Metro TV. Kalau Anda penggemar talkshow ini, atau setidaknya pernah nonton beberapa kali, Anda
pasti juga akan mengenalinya.
Andy
tampil pada sesi terakhir dari rentetan acara pada hari pertama di panggung
inspirasi. Ketika gilirannya tiba, ia naik ke atas panggung. Pembawaannya amat
rileks. Sesekali ia tampil bak seorang stand
up comedian yang tampil solo atau duet dengan Luna Vidya – MC di panggung
inspirasi Festival Forum KTI VII. Berbeda saat baru pertama kali membawakan
Kick Andy. Saya masih ingat pada episode-episode awalnya, waktu masih tampil
dengan rambut kribonya, Andy masih kelihatan kaku dan gugup. Sampai-sampai saya
berpikir, “Apa, sih keistimewaan orang ini? Mengapa harus dia yang membawakan
acara itu?”
Andy F. Noya dan Luna Vidya |
Mula
terjun sebagai wartawan, Andy membantu Majalah Tempo untuk penerbitan buku Apa
dan Siapa Orang Indonesia. Saat itu, lelaki berdarah Ambon, Jawa, Belanda, dan
Portugis itu masih sekolah di Sekolah Tinggi Ilmu Publistik (STP). Tahun 2000
Surya Paloh meminta Andy untuk menjadi pemimpin redaksi di Metro TV. Tahun 2003
Andy ditarik kembali ke Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di sana. Memasuki
tahun 2006 saat Don Bosco Selamun, pemimpin Metro TV mengundurkan diri, Andy
diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV (menggantikan Don Bosco
Selamun)[1].
Andy
kemudian belajar banyak mengenai jurnalisme televisi. Ia lalu dipercaya menjadi
host acara yang diambil dari namanya –
Kick Andy. Acara ini menghadirkan kisah nyata yang informatif, edukatif, dan
inspiratif. Topik dan tamunya tak dibatasi. Tak sedikit sosok inspiratif dari
Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang pernah tampil di acaranya.
Beberapa
kali diundang ke festival semacam ini oleh BaKTI, Andy mengaku tak menerima
undangan itu. Baru kali ini kabar dirinya diundang sampai kepadanya. Ia mengaku senang
bisa menyaksikan inspirasi dari para “pahlawan yang bekerja dalam sunyi” yang
tampil hari itu.
Sepuluh
tahun memandu Kick Andy, Andy mengaku belajar banyak dari orang-orang “kecil”.
Sebenarnya setelah 5 tahun mengudara, terpikirkan olehnya untuk memberhentikan
tayangan Kick Andy. “Mumpung masih berada di puncak. Kalau dihentikan, orang
masih terkenang,” ujarnya berkelakar. Namun niat itu diurungkan karena
orang-orang di sekitarnya menegurnya, “Andy, jangan egois!”
Kick Andy Foundation terbentuk, setelah terinspirasi Buyung Feri dan ibundanya Nila,
asal Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dan juga Sugeng asal desa
Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur.
Andy
menceritakan kembali perihal Buyung yang mengalami keterbatasan penglihatan
yang hidup bersama ibunya yang lumpuh akibat penyakit asam urat. Setiap harinya
mereka berdua menempuh perjalanan sepanjang 40 kilometer demi menjajakan sapu
lidi. Hidup mereka penuh keterbatasan tetapi tidak pernah mengemis. Buyung yang
harus menarik gerobak yang menampung ibunya dan berjalan menyusuri jalan-jalan
kampung atas arahan ibunya pun tak pernah mengeluh capek[2].
Duet stand up comedy :)) |
Buyung
dan ibunya mendapat bantuan dari penonton Kick Andy, Fahmi Idris yang kala itu
menjabat sebagai Menteri Perindustrian, dan ibu Mufidah – istri Wapres Jusuf
Kalla sebesar Rp. 150 juta.
Sugeng,
sang loper susu, kemudian menjadi inspirator terbesar sehingga Kick Andy
Foundation membuat Gerakan 1000 Kaki Palsu Gratis[3]. Kecelakaan saat di bangku
SMA membuat Sugeng terpaksa kehilangan kaki kanannya. Ia membuat sendiri kaki
palsunya dan memiliki bengkel kaki palsu di rumahnya.
Uniknya,
Sugeng tak pernah mau dibayar. Kalau ada yang memesan kaki palsu ia mengatakan,
“Saya tidak jualan kaki palsu.” Sugeng giat menyempurnakan kaki palsu
bikinannya. Ia merancang kaki palsu yang nyaman terasa bila ditekuk. Bahkan ia
merancang kaki palsu yang bisa ditekuk saat shalat. Kini kaki palsunya sudah
seri 8.
Sempat-sempatnya ada adegan selfie :)) |
Gerakan
1000 Kaki Palsu yang diusung Kick Andy Foundation membeli kaki palsu dari
Sugeng. Kaki palsu dibagikan gratis kepada yang membutuhkan sampai akhirnya
modal yang dipunyai Kick Andy Foundation habis. Setelah itu tak ada lagi kaki
palsu yang dibagikan. Saat ditanyakan oleh Sugeng mengenai kelangsungan Gerakan
1000 Kaki Palsu. Andy hanya bisa menjawab, “Uangnya habis.”
Sungeng
langsung berangkat ke Jakarta, menyerahkan uang ratusan juta rupiah yang
diberikan oleh Kick Andy Foundation untuk membeli kaki-kaki palsu yang sudah
dibagikan itu. Uang tersebut masih utuh di tangannya, bahkan ia meminta supaya
program kaki palsu gratis itu dilanjutkan kembali. Masya Allah, luar biasa, ya
Sugeng ini.
Tak
hanya bercerita tentang Buyung dan Sugeng, Andy juga membagikan kisah-kisah
inspiratif lainnya, bahkan beberapa sosok inspiratif menemaninya di atas
panggung inspirasi, membagikan kisah kepada hadirin di dalam ruangan. Siapa
sajakah mereka? Tunggu di tulisan berikutnya yaa ...
Makassar, 30 November 2015
Bersambung
Silakan disimak tulisan-tulisan
lainnya yaa:
- Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini
- KTI, Masa Depan Indonesia
- Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani.
- Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis
- Inspirasi dari Penjaga Laut Tomia
- Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan.
- Petani Salassae Mewujudkan Kedaulatan Pangan
[1]
Sumber: booklet Festival Forum KTI
VII, Inspirasi dari Timur, BaKTI.
[2]
Yang ingin tahu kisah lebih lengkapnya tentang Buyung Feri, silakan simak di https://groups.yahoo.com/neo/groups/floravaganza/conversations/messages/926
[3]
Tentang Gerakan 1000 Kaki Palsu Gratis dan Sugeng bisa disimak di https://www.facebook.com/KBMIndonesia/posts/455158671204195
dan https://www.facebook.com/note.php?note_id=190147896646
Share :
Kick Andy, acara yang menginspirasi. Seperti tulisan ini, sayang, bersambung terus :)
ReplyDeleteCerita tentang pak sugeng loper susu yang membuat sendiri kaki palsu dan punya bengke kaki palsu ini begitu inspiratif ya mbak. Salut sekali.
ReplyDeleteInspiratif sekali, Makasih udah share.
ReplyDeletembak mugniar jg semakin mantap liputannya.. barakallah pejuang dlm sunyi :)
ReplyDeleteorg2 hebat..
ReplyDeletepak buyung danbpak sugeng
Makasih sharenya mba, menginspirasi :)
ReplyDeleteSaya baru tahu kepanjangan Andi F Noya itu, Andi Flores Noya, hehe.. #kudet
mantap euy, keren nih reportasenya, thanks mbk infonya :)
ReplyDeleteBang andy, favorit saya banget.... Thanks mbak review nya... #Bighug
ReplyDeleteKomplit sekali tulisannya kak. saya jadi tahu banyak hal ttg andi. Ternyata ia pernah ke beberapa media. Semoga makin banya org2 yang menginspirasi...
ReplyDeleteWah wah ... kisanhnya sangat inspiratif. Semoga ada Andy Andy yang lain. :)
ReplyDeletedari dulu sampe sekarang tetep seneng liat tayangan kick Andy
ReplyDelete