“Assalamu
‘alaikum. Ada waktu ta nanti hari Kamis
atau hari Jumat, Kak? DnP mau bikin film dokumenter, terus kita’ yang terpilih. Mau ki’
diprofilkan,” isi pesan inbox Anti pada tanggal 1 Februari malam itu cukup
mengejutkan saya.
Anti
adalah salah seorang staf AJI (Aliansi Jurnalis Independen). Menurut Anti,
selain saya ada seorang lagi yang akan dimasukkan dalam film dokumenter oleh
DnP (Development and Peace), namanya Risya Nurul Qur’ani – seorang penyandang
disabilitas netra yang punya hobi menulis dan berkedudukan sebagai mahasiswi
Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.
Foto: dok. AJI Makassar |
Saya dan Risya, pernah tiga kali
mengikuti pelatihan menulis dan analisis media yang diselenggarakan oleh AJI. Pelatihan-pelatihan
itu dihadiri kira-kira 20 orang perempuan dari komunitas-komunitas perempuan di
Makassar. Waktu itu saya mewakili KEB (Kumpulan Emak Blogger) sementara Risya
mewakili HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia). Usai tiga kali pelatihan
itu, beberapa kali saya menghadiri undangan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
AJI lainnya.
Pesan
inbox itu memang mengejutkan, tapi merupakan kejutan yang manis. Ini sebuah
kesempatan untuk mengabarkan kepada dunia, bagaimana seorang mamak blogger
Makassar ngeblog. Dan juga bahwa ngeblog itu bergandengan dengan banyak manfaat
lain selain menulis.
Pengambilan
gambar dilakukan tanggal 5 Februari, di kantor AJI Makassar. Saya menjawab banyak
pertanyaan dengan bahasa Indonesia. Soalnya bahasa Inggris saya parah, untuk speaking. Kalau untuk writing, sih tidak begitu bagus juga
(hahaha sama saja yah). Kemampuan speaking
saya jauh lebih jelek daripada writing
(eh, tapi begini-begini saya sudah hampir setahun ini mengerjakan pekerjaan freelance untuk sebuah perusahaan yang
berpusat di Belgia, lhoo. Bisa dibaca di kategori HELION ini ceritanya.
Siapa tahu ada yang mau daftar melalui link
referral saya? Hehe, modus biar punya downliner).
Bu Mika dan Mbak Kelly (ki-ka), foto: dok. AJI Makassar |
Mas
Mutfi dan Pak Gunawan Mashar – ketua AJI Makassar menjelaskan latar belakang
pembuatan film dokumenter ini. Katanya, sehubungan dengan ulang tahun DnP yang
sudah selama 15 tahun ini bekerja sama dengan AJI.
Pertanyaan
diajukan lebih banyak oleh Mbak Kelly. Bu Mika hanya mengajukan sedikit
pertanyaan. Mas Mutfi yang mendampingi dari Jakarta bertindak sebagai translator kedua perempuan berkebangsaan
Canada itu. Sebagian besar pertanyaan yang diajukan Mbak Kelly dan Bu Mika
dalam bahasa Inggris, bisa saya mengerti. Sesekali saya membutuhkan penjelasan
dari Mas Mutfi supaya tidak salah persepsi.
Pengambilan
gambar berlangsung selama kira-kira satu jam lebih. Saya puas karena banyak hal
yang bisa saya ungkapkan berkenaan dengan dunia blogging dan pandangan saya mengenai banyak hal. Mbak Kelly dan Bu Mika mampu menggali dengan baik banyak
informasi dari saya. Tentang aktivitas menulis, blogging, pandangan saya mengenai beberapa isu perempuan, dan juga
pandangan saya mengenai isu media mainstream
dan citizen journalism.
Ternyata
banyak sekali hal yang bisa dialami melalui blogging.
Salah satunya yang saya alami hari itu: menjadi salah satu pemeran film dokumenter asing.
Makassar, 8 Februari 2016
Beberapa tulisan sehubungan dengan pengalaman saya dengan AJI Makassar:
- Perempuan Menulis, untuk Perempuan
- Perempuan dalam Bingkai Media Sulawesi Selatan (1)
- Agar Perempuan Membingkai Media
- Menggugah Kepedulian Jurnalis Melalui Kritik Media
Share :
Horeeee Mb Mugniar jadi artis film dokumenter :)
ReplyDeletesenang ya mb, seorang blogger bisa diciprati rejeki jadi oemeran film, bisa sekalian promosi jg hehe
Hihi ... bukan artis juga, sih. Soalnya tidak akting.
DeleteSelamat ya. Bahasa ingrisku lebih parah lagi apalagi tulisan. Sama sekali lebih kacau.
ReplyDeleteTerima kasih Mas Djangkaru. Tapi bisa ikut Helion koq, ada translate-nya. *EH*
Deleteweetss mantap kak Niarrr .. kereeennn !
ReplyDeleteQiah juga kereeeennnnnn
Deletewahhh keren mbak Niar, masuk film dokumenter, jangan lupa filenya nanti diminta, aku belum pernah nih, kalo petani ku malah sering masuk tv
ReplyDeleteMudah2an nanti dikasih, Mbak, hehehe.
DeleteTerima kasih yaa
Cool...
ReplyDeleteEhm
Deletekita' jadi bintang film ya Mak, hebat..hebat.. ditunggu videonya
ReplyDeleteHehehe hanya salah satu pemeran, koq Mak .... sebagai bagian dari rangkaian film dokumenter.
DeleteEciyeeeee..... kereeenn mak niar go international ^-^
ReplyDeleteAiih Mak Muna, memangnya penyanyi atau artis fil layar lebar wkwkwk
DeleteWah sebuah bentuk apresiasi positif dari orang asing itu yaa mbak...suka banget juga bangga
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terima kasih :)
Deletewaahh, senang yaa kalau keberadaan kita diakui yaa. priceless
ReplyDeleteCool!! Ngga ada yang bisa menghalangi kita ketika kita serius dan ulet!
ReplyDeletewaah keren mak..udah langsung go internasional :)
ReplyDeleteMemang nge blog dunia yang menyenangkan ya..
Kerren mak..sudah langsung go internasional
ReplyDeleteemang ngeblog itu dunia yang menyenangkan ya..:)
Keren. Jadi makin semangat buat ngeblog nih. 😃😃
ReplyDeleteciee mbak mantaaaaap :D mudah2 an aku juga bisa dapet kesempatan seperti ini. :)
ReplyDeleteEnggak masalah mbak dari sedikit itu bisa menjadi banyak :D sekarang dapet job pemeran, mungkin besok besok ada kesempatan jadi pemeran utama juga :D Hehehe
ReplyDeleteKereeeenn... siapa sih yg gk pengen?
ReplyDelete