Sudah banyak peserta seminar Menjawab Tantangan dan Mengembangkan Produktivitas Para Pelaku UMKM & Digital dalam Menghadapi MEA yang datang ke gedung terpisah di rumah jabatan wali kota Makassar pada tanggal 26 Maret siang itu. Saat saya tiba di sana, jam sudah menunjukkan lewat pukul 1 siang. Untung saja masih ada tempat duduk kosong.
Pemateri belum datang, panitia memberi kesempatan kepada pelaku UMKM yang hadir untuk mempromosikan usahanya. Beberapa pengusaha naik ke atas panggung dan diberi hadiah door prize oleh panitia. Saya mencatat beberapa namanya, yaitu Liga Vision Fotografi, Unyu-Unyu, dan Aribah. Ada juga seorang pendamping UMKM di Sinjai yang mempromosikan kopi dan seorang ibu pengusaha tas rajut. Lumayan, jarang-jarang bisa promosi gratis seperti ini.
Pak Zul dari Telkomsel tampil memberikan presentasi tentang program terkini dari Telkomsel. Pak Zul menyampaikan kalau Telkomsel sejak tahun 2012 beralih menjadi digital company, bukan lagi sebagai telecommunication company.
Pak Zul juga menceritakan mengenai program-program berteknologi digital yang dikembangkan oleh Telkomsel. Ada paket komunikasi andalam wirausaha, seperti aplikasi accounting berbasis cloud (bahasa awam dari cloud adalah tempat simpan data di internet) – E – accounting.
Dengan menggunakan E – accounting, data keuangan si pengusaha terekam setiap harinya secara real time dan bisa diakses mobile. Jika seorang pengusaha punya 5 lapak, ia bisa mengintegrasikan 5 lapaknya dan mengetahui laporan keuangannya setiap saat, di mana pun dia berada.
Ada juga aplikasi yang bernama M – POS atau Mobile POS yang dikembangkan bersama warka POS. Dikembangkan 1 point of sale untuk semua bisnis. Contoh penerapannya: tukang bakso keliling bisa menerima pembayaran dari orang yang menggunakan kartu debet/ATM. Keren, yah kalau tukang bakso mampu menggunakan aplikasi ini.
“Telkomsel sangan open menerima ide. Kira-kira dari segi digital business apa yang bisa dijual, akan diusahakan,” kata Pak Zul. Pak Zul mencontohkan lagi aplikasi GoJek yang perputaran uangnya tiap bulan hingga 2 miliar rupiah. Perangkat yang dibutuhkan pun tak banyak, hanya HP dan MPOS (alat gesek).
Telkomsel T-Bike adalah contoh berikut yang disampaikan oleh Pak Zul. Aplikasi ini dapat mencatat laporan perjalanan, bisa lock dan unlocking kendaraan dari jarak jauh. Untuk produk yang ini, sedang open reseller, baru launching bulan ini. Ada yang berminat?
Aplikasi terakhir yang dicontohkan Pak Zul adalah SMS Solution. Sudah ada sekolah yang menerapkannya. Dengan aplikasi ini, anak-anak yang tidak masuk sekolah bisa didata dan akan segera dikirimkan SMS kepada orang tua mereka agar orang tua mengetahui.
Setelah Pak Zul, seorang bapak dari Pegadaian memberikan penyampaian singkatnya. Bapak tersebut menceritakan mengenai program pemberian bantuan modal kepada UMKM, baik di Pegadaian konvensional maupun di Pegadaian Syari’ah.
Acara ini dimulai pukul 2 siang lewat. Untuk materi inti yang dibawakan oleh Shinta Dhanuwardoyo (digitalpreneur, angel investor, CEO Bubu dot Com) dan Andrew Senduk (internet entrepreneur, CRO Orami dot Com) akan saya sampaikan di tulisan berikut.
Makassar, 30 Maret 2016
Bersambung ke tulisan berikut: Tentang UMKM Startup Indonesia Kini
Share :
Skrg lagi byk sosialisasi umkm. Jepara juga
ReplyDeleteaplikasinya berbayar nggak Mak?
ReplyDeleteitu andrew senduk dan safir senduk sodaraan ya, geraknya juga di bidang yang sama
UMKM memang sedang booming sekarang...
ReplyDeletemantap...
UMKM berbasis teknologi digital, yeay sekarang apapun bisa diakses lewat internet ya mbak Niar, sangat mudah dan menghemat waktu maupun biaya :)
ReplyDeletewah keren jg acaranya ya mbak?
ReplyDeletesaya pengen datang ke acara yg membahas UMKM tp blm kesampaian
Waaaw... nggak ada lagi alasan untuk nggak melek teknologi ya kalau mau bertahan dan melejit.
ReplyDeletedan Indonesia memang kaya akan UMKM yang berpotensi menjadi favorit dunia :)..
ReplyDelete