Saya mengikuti workshop Public Speaking di Digital Lounge, jalan dr. Sam Ratulangi pada tanggal 22 April lalu. Nara sumbernya adalah seorang anak muda yang luar biasa, bernama Iskandar. Beliau adalah seorang sarjana psikologi yang juga seorang entrepreneur dan setahu saya, beliau aktif membawakan materi-materi pengembangan diri di Makassar di bawah bendera School of Life.
Workshop-nya berlangsung usai shalat Jum’at. Saya datang di awal
waktu, sangat di awal waktu malah. Sementara peserta-peserta lain memadati
sebuah ruang terbesar di DiLo secara perlahan-lahan, sedikit demi sedikit,
hingga sore hari. Penyebabnya adalah adanya perbedaan persepsi mengenai mula
waktu workshop.
Saya
tahu, Iskandar ini usianya jauh lebih muda daripada saya. Saya datang karena
saya membutuhkan pengetahuannya. Pasti bukanlah tanpa alasan mengapa DiLo
memilihnya menjadi nara sumber. Saya harus bisa menyerap ilmu-pengetahuannya
hari ini sebanyak-banyaknya.
Tak mengapa melantai yang penting ilmunya sampai :D |
Workshop dimulai dengan pertanyaan pembuka
dari Iskandar mengenai apa itu Public Speaking (PS) dan apa pentingnya. Well,
selanjutnya, saya tuliskan saja apa yang terjadi selama workshop berlangsung ya, Kawan?
Public Speaking adalah berbicara kepada publik. So simple! PS penting karena bisa membat
seseorang (karirnya) naik atau turun. Contoh PS adalah usaha memengaruhi orang
lain, presentasi, dan berjualan (seperti pedagang obat di tempat umum).
Hati-hatilah
dalam berkomunikasi dengan orang lain. Kadang-kadang ada situasi di mana orang
mempengaruhi alam bawah sadar orang lain. Contohnya pada permainan kata-kata
dan iklan televisi.
Kembali
ke PS, PS harus terus diasah, dilatih dengan keras. Jam terbang menentukan.
Kalau masalah “gugup”, semua orang juga merasakannya namun kita harus terbiasa.
Bisa jadi pada “percobaan” kesepuluh kita berhasil. Makanya jangan berhenti
pada percobaan kesembilan.
44444Manfaat
Public Speaking adalah problem solving.
Membahas
PS, berarti juga membahas mengenai komunikasi.
è Komunikasi mempengaruhi pikiran Anda
dan orang lain.
è Komunikasi memperngaruhi bagaimana
Anda belajar.
è Komunikasi mempresentasikan diri
Anda.
è Komunikasi adalah skill yang dibutuhka perusahaan.
7
komponen komunikasi:
- Source
- Message
- Channel
- Receiver
- Feedback
- Environment
- Content
Channel adalah menyangkut metode komunikasi. Feedback penting agar kita tahu tingkat
pemahaman orang lain dari apa yang dibicarakannya. Anda tidak dapat jadi
pembicara yang baik kalau belum jadi pendengar yang baik!
Memahami
PS skill
- Datang lebih cepat dari audiens. Ini akan membantu membentuk mental sebagai pembicara.
- Analisa audiens. Kalau levelnya berbeda-beda, gunakan gaya bahasa “tengah-tengah”.
- Siapkan slide presentasi. Jangan yang seperti koran. Perbanyak gambar karena peran presenter bisa hilang kalau slide-nya seperti koran. Jangan baca slide.
Menghilangkan
hambatan public speaking:
- Research. Observasi audiens, apa topik yang akan dibicarakan, di mana lokasinya. Hati-hati, lokasi baru bisa menaikkan kadar grogi.
- Pengulangan. Bicarakan topik yang akan dipresentasikan di hadapan orang yang bisa memberikan umpan balik. Jangan di hadapan cermin karena tak bisa memberi umpan balik itu.
- Relax. Santailah. Ketegangan Anda meningkatkan kegugupan.
Body Language Power,
Perhatikan
non verbal:
- Penampilan (sesuaikan pakaian dengan sikon).
- Mimik wajah (sesuai, jangan statis).
- Kontak mata (bagi rata ke semua audiens).
- Cara berjalan (tegap dan meyakinkan).
- Ingatlah, dengan mengubah bahasa tubuh Anda bisa mengubah pikiran.
Metode
Public Speaking:
- Gesture.
- Appearance.
- Pause power (ada jeda supaya audiens paham).
- Change of pitch (intonasi jangan monoton).
- Memory training (mengulang-ulang).
- Personality (jadilah unik jangan copas).
- Conversational (seolah-olah lagi ngobrol santai).
Kelompok yang paling unik, presentasinya dibawakan dengan role playing. Keren! |
Usai
penyampain dari Iskandar, para peserta diminta membaur dalam kelompok-kelompok
yang mendiskusikan dan memberikan presentasi di hadapan tim lainnya. Saya
bergabung dalam kelompok Personality dengan Irma,
Fredi, Dedi, dan Jamal yang duduk di sekitar saya.
Kami
memilih nama Personality karena kami
semua memiliki personality yang unik
yang bisa saling melengkapi. Diskusi tak berlangsung lama karena kami langsung
mendapatkan tema yang kami semua bisa mengambil peran di dalamnya. Kami juga
langsung berbagi tugas, siapa yang opening
(Fredi), siapa yang menyampaikan latar belakang masalah (Irma), siapa yang
menyampaikan permasalahan yang ada (saya), siapa yang menyampaikan solusi
(Dedi), dan siapa yang closing (Jamal). Lama juga menunggu hingga giliran
kami, sebagai peserta paling akhir yang tampil. Alhamdulillah kami mampu
berbagi peran, tanpa terlihat ada yang dominan padahal kami berlima baru saling
mengenal di dalam kelas singkat ini.
Iskandar,
mentor kami memberikan masukan yang dianggap perlu usai presentasi berkelompok.
Namun seingat saya tidak ada masukan usai kelompok kami tampil. Mungkin karena
tampilnya paling akhir, ya sudah hampir adzan maghrib.
Terakhir
yang bisa saya katakan, sungguh para anggota Personality adalah teman-teman
kelompok yang asyik, kelas workshop ini menyenangkan, dan
pematerinya oke penyampaiannya. Saya belajar banyak di sini. Terima kasih DiLo, terima
kasih pak guru Iskandar. J
Makassar, 4 Mei 2016
Baca juga:
Share :
wahh boleh dicoba nih,
ReplyDeleteaku termasuk lemah banget kalo soal public speaking
thanks sharingnya mbak
Silakan Mbak. Sama2 :)
DeleteKeren deh tutornya..seorang anak muda berbakat..
ReplyDeleteIya, Mbak ...
Deleteterima kasih sharingnya mbak. Saya kecipratan ilmu juga :)
ReplyDeleteSama-sama, Mbak Eva. Terima kasih juga sudah main ke mari :)
Deletedulu waktu berprofesi sebagai marketing saya juga belajar public speaking,dan semua yang ada diatas sudah pernah saya pelajari. yang menurut saya paling penting adalah pengetahuan yang luas itu sangat penting bagi seorang public speaker,makanya harus rajin baca. Terima kasih sudah sahring mba :)
ReplyDeletePublic speaking di depan orang ramai umum merupakan cabaran hebat bagi banyak orang dan mereka membutuhkan banyak keberanian untuk mengatasi perasaan takut mereka.
ReplyDeleteWah, asyiknya bisa ikutan workshop public speaking spt ini, ya, Niar? TFS. :(
ReplyDeleteTerimakasih Sharingnya
ReplyDeletesmoga ilmunya bermanfaat amin
thanks sharingnya... sangat membantu banget bagi public speaking.
ReplyDeletesaya juga termasuk sih.. nanti bisa saya terapkan...
salam kenal..