Menjelang kemerdekaan Republik Indonesia, peran radio cukup signifikan. Sutomo atau Bung Tomo, lelaki kelahiran Surabaya 3 Oktober 1920, adalah orang yang pertama kali mewacanakan radio untuk mengumandangkan pekik kemerdekaan.
Mengenang Peran Radio Dahulu
Bung Tomo yang
juga merupakan wartawan ANTARA ini senantiasa mengumandangkan pidato-pidato
perjuangan melalui siaran radio yang diberi nama Radio Repoeblik Indonesia (RRI). Melalui RRI, di-relay siaran dari Sabang hingga Merauke.
Namun sayang, perjuangan tersebut tidak mendapat dukungan semua orang Indonesia.
Saat mendatangi Jakarta, Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin tidak memberikan
izin atas usulnya mendirikan stasiun radio khusus.
Pada pagi
hari tanggal 17 Agustus 1945, berita disiarkan dari
sumber Domei (Kantor Berita Jepang). Sekira pukul 17.30, ketika
pegawai bersiap-siap berbuka puasa, seorang wartawan kantor berita Jepang
Syachruddin berhasil menyusup ke gedung radio dan ke ruang pemberitaan dengan
membawa teks proklamasi yang diterimanya dari Adam Malik untuk menyiarkannya
melalui radio. Pada pukul 18.00 petugas pemberitaan, siaran dan teknik
berunding di ruangan pemberitaan untuk mencari kesempatan menyiarkan teks
proklamasi. Petugas teknik menginformasikan bahwa studio luar negeri yang tidak
mengudara, berada dalam keadaan kosong. Studio itu dapat dipergunakan dan
petugas teknik mengatur teknis dari sana sehingga bisa langsung ke pemancar
yang terletak di Tanjung Priok
Tepat
pukul 19.00 teks proklamasi dibacakan secara bergantian dalam bahasa Indonesia
oleh Jusuf Ronodipoero dan dalam bahasa Inggris oleh Suprapto. Penyiaran teks
proklamasi tersebut melalui radio di Jakarta berlangsung berkali-kali
selama 15 menit dan pembacaan yang sama dilakukan juga oleh Radio Bandung.
Saat
kedatangan pasukan sekutu bersama tentara Belanda di Jakarta pada 30 September
1945, Bung Tomo yang belum kembali ke Surabaya mendengar peristiwa perobekan
bendera belanda di Hotel Yamato. Bung Tomo lantas kembali ke Surabaya dan mendirikan
“Radio Pemberontakan” yang pemancarnya masih meminjam milik RRI Surabaya.
Melalui
radio pemberontakan yang mulai mengudara 16 Oktober 1945 inilah, Bung Tomo
menyiarkan pesan-pesan perjuangan. Namun, lagi-lagi cara Bung Tomo tidak
disukai Jakarta karena dianggap terlalu menghasut rakyat untuk berperang dan
melupakan jalan diplomasi. Meski begitu, pemerintah tetap diam dan
membiarkannya terus mengudara.
Daftar radio di Semarang yang ada di data base Tarrasmart |
Di
usia remaja, ensiklopedia lagu pop dan barat di memori saya sebagian besar
berasal dari radio-radio swasta. Ketika itu masih banyak stasiun radio
menggunakan gelombang AM. Acara request lagu
menjadi favorit saya. Ketika satu per satu stasiun radio di Makassar beralih ke
gelombang FM, saya tidak menjadi pendengar radio lagi. Dikarenakan, pesawat
radio milik ibu saya tidak memfasilitasi siaran radio FM. Namun saya tahu, fans dari stasiun-stasiun radio FM banyak dari kalangan muda Makassar.
Tarrasmart, Radio di Era Digital
Seiring
perkembangan zaman dan maraknya jenis hiburan, kini radio tidak menjadi
primadona lagi. Melihat adanya masalah dalam hal ini, lima anak muda asal kota
Makassar mengembangkan startup bernama
Tarrasmart (Transformation Radio
for LifeSmart) sejak
2 tahun lalu. Tarrasmart.Com adalah aplikasi website dan android kompilasi streaming radio. Saat ini sudah sekira
1000-an stasiun radio dari seluruh Indonesia yang bergabung dengan Tarrasmart.
Sejak dua bulan lalu masuk Play Store, sekarang Tarrasmart telah mendapatkan
80.000 pengguna dan sudah 1000 kali di-download
oleh peminatnya. Selain itu, ada sekira 100 hingga 200 pengguna aktif
Tarrasmart setiap harinya. Wuih, keren, yah.
“Kami
melihat suatu masalah yang sangat besar dan mungkin tidak pernah dipikirkan
banyak orang, kita tahu bahwa pendengar radio sangat menurun kaerna
keterbatasan area, sedangkan kita tahu di Indonesia jumlah perantau di dalam
dan luar negeri sangat banyak. Dan para perantau yang rindu dengan kampung
halaman akan mencintai siaran-siaran radio lokal sesuai dengan logat, bahasa,
dan budaya masing-masing. Hal ini lah yang melatarbelakangi kami untuk membuat
Tarrasmart. Kami ingin membuat transformasi radio dimana orang akan mencintai
radio sehingga radio tetap berjaya mengingat radio sangat erat kaitannya
terhadap kemerdekaan Indonesia,” Cristianto Rian (Tian) menjelaskan saat saya
tanyakan latar belakang adanya Tarrasmart. Pertama kali bertemu dengannya di
sebuah acara di DiLo Makassar dua bulan lalu, saya langsung tertarik untuk
menuliskan tentang Tarrasmart di blog ini.
Cristianto
Rian adalah founder dan CEO
Tarrasmart. Bulan Juni lalu, Tian mengikuti program Bekraf for Pre-Startup
(Bekup)[1] yang diselenggarakan oleh
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)[2]. Bekup merupakan program
penyiapan pre-startup pada subsektor aplikasi, games,
animasi, desain, dan fashion. Program
ini bertujuan menaikkan tingkat keberhasilan pre-startup pada periode awal pembentukannya dan diharapkan
menjadi sebuah solusi efektif untuk mengurangi tingkat kegagalan yang mencapai
angka 90 persen[3].
Berkompetisi di Ajang Internasional Berkat Dukungan
Bekraf
Tak
hanya sampai di situ peran Bekraf. Ada kabar baik lain lagi. Belum
lama ini, Bekraf telah menyeleksi dan memilih sepuluh startup tanah air untuk menghadiri Startup Istanbul. Bekraf bahkan akan membiayai tiket dan akomodasi
mereka sepanjang acara yang rencananya berlangsung pada tanggal 6 – 10 Oktober
2016. Dan kabar gembiranya, TarraSmart berhasil menjadi salah satu peserta
kompetisi startup tingkat dunia ini sebagai startup ambassador dari Bekup, mengalahkan ratusan startup dari seluruh Indonesia. Tian dan
timnya (Mohamad Taufik (Ipox) sebagai CBDO, Alfian sebagai CTO, Laura Fany
sebagai CFO merangkap Digital Marketing, dan Briant Kevin sebagai COO merangkap
Digital Marketing) patut berbangga karena merupakan satu-satunya startup asal Makassar, bahkan Indonesia
timur yang berhasil masuk ke tahap ini. Menurut saya, inilah salah satu inovasi daerah,
inovasi yang dilakukan oleh anak daerah.
Ipox (kanan) dan TIan (tengah) saat diwawancarai oleh Edwin (host Kompas TV Makassar). Sumber foto: FB Tian |
“Ajang
ini merupaka acara startup terdepan
yang menyatukan founder, investor dan
eksekutif di regional Eurasia. Startup
Istanbul merupakan perkumpulan dari pemimpin-pemimpin startup dan perusahaan internet, angel investors, dan pemodal ventura (VC) dari Asia dan Eropa. Istanbul
adalah tempat yang sempurna untuk konferensi teknologi bagi perusahaan,
pemodal, dan startup terdepan di
industri digital dengan ambisi global. Inti dari acara ini adalah networking. Waktu disediakan untuk
menjalin relasi dengan founder,
eksekutif, pengusaha, dan investor terbaik regional. Acara tahun ini akan menghadirkan
lebih dari 500 startups dan lebih
dari 4000 peserta,” Tian menjawab pertanyaan saya mengenai Startup Istanbul.
Wow
luar biasa, ya. Ajang ini akan sangat berarti bagi Tarrasmart yang memiliki
visi menjadi perusahaan internet yang dapat menghubungkan pendengar, penyiar
dan stasiun dari seluruh nusantara hingga manca negara.
Perjuangan Tim Tarrasmart
Kalau
bicara tentang apa yang telah diraih Tian (alumni STMIK Dipanegara), Ipox (alumni
STMIK Dipanegara), Laura (mahasiswa Universitas Fajar), Alfian (alumni
STMIK Dipanegara), dan Briant (mahasiswa
STMIK Akba) pastilah kekaguman dan rasa bangga yang hadir di dalam hati kita.
Namun saya tertarik menggali mengenai perjuangan mereka dan bagaimana mereka
menghadapi tantangan selama ini. Berikut kutipan percakapan saya dengan Tian
dan Ipox:
Ada 19 radio di Makassar yang masuk data base Tarrasmart |
Bisa diceritakan kesulitan-kesulitannya dan bagaimana
mengatasinya (saat pembuatan dan dalam mempromosikan Tarrasmart)?
Kesulitan-kesulitan
yang sering dialami adalah dalam hal dana pada awal-awalnya sehingga kami
mengatasinya dengan cara melalukan bootstrapping atau bisa di sebut
mengumpulkan dana milik pribadi untuk biaya produksi dan marketing.
Apa perubahan Tarrasmart sewaktu baru ikut lomba Bekraf dan
sekarang? Saya menebak adanya penyempurnaan-penyempurnaan. Bisa ceritakan
bagaimana kalian berjuang menyempurnakan Tarrasmart?
Betul
adanya bahwa kami melakukan penyempurnaan untuk Tarrasmart dari segi tampilan
atau user interface dan kenyamanan
user atau user experience. Jika dulu
kami memaksa user untuk menyukai apa
yang kami buat, saat ini kami melakukan penyempurnaan agar user dapat menggunakan aplikasi dan layanan kami dengan nyaman
sehingga user dapat mencintai produk
kami dengan sendirinya (Tian).
Kami
setiap hari bekerja dengan melihat produk kami setiap jam. Mulai dari radio A
smpai Z. Kami bekerja dengan semangat. Ada adu argument juga, yang mana yang bisa di terima dan yang mana harus
dibuang. Untuk membangun ini semua, saya dan kawan-kawan tidak ada istilah
egois karena akan menghacurkan tim. Jadi, kami selalu bekerja dengan hati untuk
produk. Tapi tidak dengan individu. Kalau salah, ya tetap salah. Nah, ketika mengikuti
kegiatan yang diadakan oleh Bekraf, kami optimis menang. Betullah kami memang
menang karena pengorbanan besar yang kami lakukan. Dan TUHAN pun tentu terlibat
di dalam ini smua. TUHAN tidak tidur (Ipox).
Apa yang kalian unggulkan dari Tarrasmart dalam mengikuti
kompetisi di Istanbul?
Kami
akan mengembangkan fitur ke depannya agar pengguna Tarrasmart dapat melihat
penyiar radio melalui video streaming yang sedang dikembangkan Tarrasmart. Serta
dengan fokus di pasar Indonesia yang memiliki banyak pulau sehingga Tarrasmart
akan menunggulkan akses informasi lokal yang lebih cepat melalui seluruh
stasiun radio yang ada di Indonesia.
Cerita, dong tentang kesulitan-kesulitannya, misalnya dalam
mendapatkan ilmu atau software untuk menyempurnakan Tarrasmart. Dan bagaimana
menemukan solusinya?
Untuk
kesulitan ... kami sekarang ini aman-aman saja karena kami sudah expert dalam
hal pengembangan software dan ilmu IT. Tapi masalah yang kami alami sekarang
ini adalah bagaimana cara mendapatkan investor. Jadi, kalau untuk solusi
menemukan investor: kami berupaya terus pada perbaikan produk, strategi marketing
yang baik, dan tim yang kuat. Serta membangun networking ke pelaku kreatif industi laiann yg punya link kuat ke investor (Ipox).
Sebenarnya
kalau dalam ilmu dan software bukan
masalah lagi buat kami, Kak, karena kami memang base-nya IT, jadi bukan hal sulit membuat aplikasi. Saya sendiri
merupakan lulusan terbaik Teknik Informatika tahun 2014 pada wisudah pertama. Kesulitannya
adalah saat anak Teknik harus dipaksa untuk bisa berbisnis, karena ilmu ini yang
tidak pernah kami dapatkan di perkuliahan dulu. Jadi harus belajar banyak dari
buku dan Internet (Tian).
Setelah menyadari perlunya ilmu bisnis, apa yang dilakukan?
Kebanyakan
dengan belajar lewat online dan
buku-buku bisnis.
Mari Dukung Tarrasmart Go International
Ipox & Tian saat diwawancarai di radio Christy. Sumber foto: FB Tian |
Demikianlah
bincang-bincang dan hasil penelusuran saya mengenai Tarrasmart. Senang sekali
saya mengenal anak-anak muda Makassar yang luar biasa ini. Walaupun belum
mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah ini, dukungan moril dari kita
semua, insya Allah bisa menyemangati tim Tarrasmart yang akan berangkat ke
Istanbul dua bulan ke depan. Kita patut mendukung upaya positif ini mengingat
misi yang dibawa Tarrasmart berikut: memudahkan masyarakat Indonesia mendengarkan radio melalui
Internet dan membentuk jaringan kerja sama dengan seluruh stasiun radio di Indonesia.
Melalui
Tarrasmart, saya berharap orang Indonesia, walau di mana pun berada tetap bisa
mengobati kerinduannya akan tanah air dan daerah asal tercinta melalui siaran
radio lokal yang bisa di dengar secara real
time. Bukan tidak mungkin semangat kebangsaan bisa tetap terjaga melalui
siaran radio yang bisa didengar setiap hari.
Sukses,
ya buat Tian, Ipox, Alfian, Laura, dan Briant Kevin. Semoga kalian bisa memberikan
yang terbaik untukIndonesia di kancah internasional sebagaimana Owi dan Butet saat menyumbangkan medali emas untuk Indonesia beberapa hari lalu. Semoga kejayaan radio bisa "dikembalikan" melalui Tarrasmart. Semoga pula berkat kalian, semakin banyak
anak-anak muda Makassar yang termotivasi untuk melakukan hal-hal positif di
dalam dunia IT.
Makassar, 20 Agustus 2016
Catatan:
- Download Tarrasmart di Play Store untuk gadget Anda.
- Atau dengar radio via www.tarrasmart.com.
Tulisan ini bukan tulisan berbayar. Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku - https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku
Referensi:
- Wawancara via inbox Facebook dengan Cristianto Rian (Tian) dan Mohamad Taufik (Ipox) sebagai CEO dan CBDO Tarrasmart.
- http://www.redio.in/colorsfm/article/sejarah-radio-dan-peranannya-dalam-kemerdekaan-ri
- https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Radio_Republik_Indonesia
- http://makassarterkini.com/startup-lokal-tarrasmart-menjuarai-lomba-starup-yang-digelar-bekraf/
- https://id.techinasia.com/startup-indonesia-siap-berlaga-di-startup-istanbul-2016
- https://id.techinasia.com/bekup-program-pendidikan-calon-founder-startup
- https://www.codepolitan.com/bekraf-luncurkan-program-bekup-upaya-meningkatkan-keberhasilan-pre-startup-indonesia
Catatan kaki:
[1]
Bekup diselenggarakan di Digital Innovation Lounge (DILO) yang bekerja
sama dengan Telkom yang ada di berbagai kota, seperti Bogor, Tangerang,
Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Makassar, Bekasi, dan
Depok. Setiap peserta akan menjalani beberapa workshop yang terbagi
menjadi dua kelas, yaitu kelas teknis dan kelas bisnis (https://id.techinasia.com/bekup-program-pendidikan-calon-founder-startup).
[2]
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang
bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala BEKRAF dijabat
oleh Triawan Munaf. BEKRAF mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam
merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi
kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain
komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi,
kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan
televisi dan radio (https://www.codepolitan.com/bekraf-luncurkan-program-bekup-upaya-meningkatkan-keberhasilan-pre-startup-indonesia).
[3]
Majalah Forbes mengungkapkan bahwa dari 10 startup yang
didirikan, hanya akan ada satu yang berhasil. Menurut Badan Ekonomi Kreatif
(Bekraf), fenomena tersebut disebabkan karena kurangnya pengalamanfounder,
minimnya keterampilan manajemen yang mereka miliki, serta jaringan bisnis
mereka yang terbatas (https://id.techinasia.com/bekup-program-pendidikan-calon-founder-startup).
Share :
Selamat buat Tarrasmart radio daerah yang akan go Internasional, semoga akan menginspirasi radio-radio daerah lainnya untuk lebih maju lagi.
ReplyDeleteMemang kerja keras dan pengorbanan yang besar selalu membuahkan hasil ya mbak Niar :)
Sukses ya mbak, semoga menang aamiin :)
Iya Mbak Anjar. Semoga
DeleteAamiin. Terima kash do'anya :)
kereeeeeeen makassar sekarang !!
ReplyDeleteAnak-anak Makassar ternyata bisa ji, di', Qiah :)
Deletemakasar emang full inovasi ya mak niar. aku naksir bgd sm inovasi makasar di bidang pelayanan kesehatan mak. kereeennn. inovasi tarrasmart ini juga tak kalah keren. smoga makasar mnjdi inspirasi bagi daerah2 lainnya. sukses bwt dikau mak niar :)
ReplyDeleteAamiin ... makasiiiih ya Mak Inda :))
DeleteKerennya tawwa Tarrasmart. Saya kira tadi ini semacam supermarket gitu wkwkwkwk..macam hypermart, transmart dan mart mart lainnya
ReplyDeleteEh iya di, namanya mirip hehehe
DeleteTarrasmart radio daerah semoga semakin maju dan sukses ya mba. Senang ya ada potensi daerah yang bisa maju dan berkembang :)
ReplyDeleteTarrasart mewadahi radio2 daerah, tepatnya Mbak. Termasuk radio dari Jakarta juga, sih supaya bisa berada dalam genggaman siapa saja :)
DeleteAamiin .. terima kasih Mbak Alida
Sekarang sudah banyak inovasi-inoveasi kreatif yang bermunculan.
ReplyDeleteIya, banyak sekali anak Makassar punya inovasi keren seperti ini
Deletecobain Tarrasmart, langsung cek di playstore
ReplyDeleteSip, Mas ... :)
Deletekreatif dan inovatif sekali ya...
ReplyDeletepotensi daerah yg hrs terus dikembangkan
jangan kalah sama kota2 besar lainnya
Keren mbak aplikasinya, rasanya sekalipun saat ini kita sudah hidup di era digital bukan berarti perangkat teknologi dahulu tidak bisa digunakan kembali. Good luck mbak...
ReplyDeleteWaaah asyik yaa, ga perlu cari2 web radio yang bersangkutan langsung aja buka tarrasmart ini, daftar radio segambreng dah ada
ReplyDeleteBagus sekali tulisannya, Mbak Mugniar. Sistematis, rapi, meskipun masih mirip tulisan a la wartawan.
ReplyDeleteSemoga menang ya :)
Keren inovasinya. Semoga menang ya, mba :)
ReplyDeleteWah sampe internasional jg yaaa
ReplyDeleteSkrg aku jrh denger radio