Awan
mendung makin sering menggantung di langit kota Makassar selama penghujung
tahun ini. Alhamdulillah saat ke Mal Ratu Indah (MaRI) pada siang hari tanggal
18 Desember lalu, hujan sedang terhenti sesaat. Di area Arcade sudah banyak
orang berkumpul di sekitar panggung tempat berlangsungnya Soft Opening
Bosang Makassar.
Sebelum
datang, yang saya ketahui hanyalah bahwa brand
yang mengusung aktor Ricky Harun ini merupakan usaha kuliner jenis
kue-kuean yang mau buka di kota Makassar. Mengenai bentuknya, baru terjawab
saat Ricky Harun dan Herfiza
Novianti (istrinya)
naik di atas panggung, mempresentasikan Bosang di hadapan para hadirin yang
terdiri atas beberapa komunitas termasuk fans Ricky.
Di
depan panggung, ada dua set kursi. Satu set berada dekat sekali dengan
panggung. Sementara satu set lainnya terletak agak jauh dari panggung. Saya dan
teman-teman blogger menempati jajaran kursi yang letaknya agak jauh dari
panggung jadi agak sulit berinteraksi dengan keseruan yang sedang berlangsung
di panggung seperti mannequin challenge yang
heboh. Untungnya saya masih kebagian kursi karena jumlah kursi yang disediakan
panitia tidak banyak.
Menjawab
pertanyaan mengenai apa ide dasar Bosang, Ricky menjawab bahwa ia ingin mencoba
yang belum pernah dia lakukan. Bisnis pakaian sudah dia jalankan, sekarang
saatnya bisnis kue.
Sebagian blogger |
Ada
tim yang bekerja dalam mengkreasikan Bosang. Herfiza dan Ricky terlibat dalam
hal tasting dan testing. Keunikan yang membuat Bosang berbeda adalah komposisi dan tekstur
kuenya. Bagian atas Bosang berupa bolu yang sangat lembut. Pada lapisan bagian
bawahnya renyah karena berupa pastry
yang menimbulkan kesan berbeda ketika gigitan berpindah dari bolu ke bagian
ini. Selain itu, ada cheese cream dalam
struktur kuenya.
Saat
mendengar penjelasan Ricky dan Herfiza mengenai keunikan Bosang, saya masih
belum bisa membayangkan seperti apa Bosang itu. Ketika Bosang dibagi-bagi dari
arah panggung yang dapat pun mereka-mereka yang duduk dekat dengan panggung.
“Bagaimana
bisa me-review, ya kalau kita tidak
kebagian?” saya dan beberapa teman blogger saling berpandangan.
Bosang rasa green tea |
Untungnya
dua orang kawan blogger gesit. Dia “menjemput bola” dan mengantarkan kepada
kami dua piring dan sekotak Bosang. Untungnya ada mereka, kalau tidak saya
mungkin tidak akan merasakan Bosang karena saya tipikal orang yang suka malu-malu
minta makan di acara seperti ini 😆.
Kesampaian
juga, deh mencicipi Bosang. Rasanya memang enak. Saya kebagian rasa lemon, green tea, dan red velvet dari 6 macam rasa yang diluncurkan pertama kali. Terasa
bedanya ketiga cita rasa itu. Bagian bolunya memang lembut sekali, seperti yang
dikatakan oleh Herfiza. Sayangnya, bagian pastry-nya
sudah agak melempem.
Saat
hendak memotong kue saja, kami kerepotan karena potongan kue yang tiba di
hadapan kami besar-besar. Agar semua teman blogger bisa kebagian, tentunya kami
harus tahu diri dengan memotong-motongnya lagi ke dalam ukuran yang lebih
kecil. Tak ada pisau, jemari pun jadi. Alhasil, agak alot ketika memotong
bagian pastry dan tangan jadi
belepotan cheese cream. Untungnya
seorang kawan yang bawa anak kecil membawa tisu basah. Kalau tidak, pasti
bingunglah saya, bagaimana membersihkan jari-jari yang belepotan krim.
Herfiza, Ricky, dan Nunu |
Mengenai
pastry inilah yang menjadi bahan
masukan saya saat diminta oleh salah seorang panitia untuk mengisi kertas review di tempat. Saya mempertanyakan,
bagaimana mempertahankan kerenyahan bagian pastry-nya
setelah berjam-jam? Karena kan tidak mungkin semua orang makan Bosang yang fresh from the oven, bukan? Kalau masih fresh, saya bisa membayangkan Bosang ini
pasti lezatnya luar biasa. Namun, setelah berjam-jam, bagian pastry-nya pasti akan melempem.
Alih-alih crunchy, si pastry ini justru jadi agak keras dan
alot ketika digigit. Sayang, kaan.
Untuk
keseluruhan acara, saya mengacungkan jempol kepada tim Bosang karena menggelar soft opening ini sekaligus menjadikannya sebagai bahan
masukan agar saat grand opening di
bulan Januari nanti, Bosang sudah menjadi lebih mantap dalam segalanya. Saya
memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk mereka yang bersedia diberi
kritik dan saran untuk perbaikan ke depannya.
Acara
ditutup dengan pelelangan barang-barang pribadi Ricky Harun, seperti sepatu dan
pakaian yang semua hasilnya disumbangkan kepada korban bencana gempa bumi di Pidie,
Aceh. Hasil sumbangan diserahkan kepada Nunu – ketua komunitas blogger Anging
Mammiri yang akan menyerahkannya kepada pihak yang berwenang. Memang,
bertepatan dengan pelaksanaan soft
opening Bosang, teman-teman blogger sedang membuka kesempatan berdonasi
bagi korban gempa di Pidie.
Makassar, 30 Desember 2016
Bosang Makassar
www.bosangmakassar.com
Jl. DR. Sam Ratulangi 105
IG: @bosangmakassar
Share :
Nah, ini bosang yang kemaren rame di sosmed ya, mbak? Aduh, pengen nyobain deh!
ReplyDeleteKemaren liat di iG mbak juga kalo ga salah ^^
Hehe iya Mbak Alma, saya posting di IG juga tempo hari.
DeletePenasaran banget dengan pastry na Mbak. Renyah bangetkah?
ReplyDeleteAku belum pernah makan bosang juga. Di tempatku nggak ada hehehe
Renyah saat baru dimasak Mbak Wahyu. Kuenya enak. Saya jadi pengen makan yang benar2 fresh biar pastry-nya benar2 renyah :)
DeleteAcaranya asyik nih mba Niar. Aku fokus pada kuenya enak nih. KAyaknya di Medan juga lagi ngetren makanan seperti itu ya mba :)
ReplyDeleteEnak Mbak. Iya ya, ada yang bilang katanya di Medan ada toko kue yang macam ini produknya.
DeleteSepertinya enak.... Penasaran ku... Hahaha
ReplyDeleteEnaaak kakak :))
Deletewaduh gimana cara mencicipinya ya, lihat tampilannya sangat menggoda hehe ..
ReplyDeleteacaranya juga seru ya, seneng bisa ikut acara ini sekaligus mencicipinya
salam kenal
Salam kenal Mbak. Iya, salah satu cara mencicipinya adalah daang ke acara seperti ini, Mbak hehehe. Memang enak, sih.
DeleteNdakji saya bosang...palbas serigalamo hahahahah...
ReplyDeleteIya, kemarin kayanya di Medan hits kue begini punya artis juga, hebat ya ricky.. Suksees..aku konro mo sajaa..
ReplyDeletesaya sdh pernah coba, tekstur nya emang lembut, kalo ditanya enak yang enak sesuai harganya. tapi saya heran kok bisa dijadiin oleh oleh khas makassar. padahal produk itu sendiri masih baru. belum dikenal. saya sebagai orang makassar agak susah juga bisa terima bosang jadi cake khas kota ini. sejarahnya bagaimana. tidak ada hubunganya. tapi niat baik si founder untuk berinvestasi, dan membuka pekerjaan disini kita kasih jempol. semoga sukses..
ReplyDelete