Lanjutan dari tulisan berjudul Silver Reunion SMADA 92: Anjangsana Nostalgia
Acara
puncak Silver Reunion SMADA 92 pada malam hari tanggal 30 Juni 2017 berlangsung di Hotel Swiss Belinn.
Karena menyanggupi menemani Nine membawakan puisi tentang persahabatan di atas
panggung, saya datang lebih awal. Masih sore, sekira pukul setengah enam, saya
sudah tiba di ruangan paling besar yang ada di lantai dua.
Bersama
Nine, saya latihan membaca puisi. Puisi yang disodorkan panitia kami ganti
dengan puisi persahabatan karya Kahlil Gibran yang secara rasa lebih pas
dibacakan dan diperdengarkan oleh/untuk orang-orang berusia di atas kepala 4.
Untungnya tak sulit untuk klik dengan Nine karena kami sudah berteman sejak
SMP, di SMA selalu sebangku, dan sering berjumpa saat kuliah karena kami kuliah
di fakultas yang sama, hanya berbeda jurusan.
Gandrang
Bulo – tarian tradisional yang diiringi tabuhan gendang dan bambu yang
dibawakan sejumlah anak lelaki usia sekolah dasar memulai malam berkesan itu.
Dengan lincahnya mereka meliuk-liuk di antara penonton dan mengajak para bapak
dan ibu guru, serta beberapa kawan untuk mengikuti tarian dinamis itu bersama
mereka.
Baca juga: SMADA
92 Berbagi: Episode Bus Mamminasata
Di
samping kata-kata sambutan, ada penyerahan cinderamata secara simbolis kepada
guru-guru SMADA dan murid terpilih penerima beasiswa dari IKA SMADA 92 dan
pengukuhan pengurus baru IKA SMADA angkatan 92. Rangkaian acara keseluruhan
berlangsung di tengah suara obrolan terdengar di mana-mana di dalam ruangan
besar berisi kira-kira 250-an orang ini.
Kegiatan kami bukan hanya pada kegiatan pagi hingga siang hari dan malam puncak ini. Beberapa kegiatan lain bisa dibaca pada tulisan berjudul Toilet untuk SMADA dan SMADA 92 Berbagi: Episode Bus Mamminasata. Bahkan sehari sebelum acara puncak ini, kawan-kawan berpartisipasi menjadi pendonor darah di outlet PMI yang dilangsungkan di Mal Ratu Indah.
Bersyukur sekali para guru kami seperti Pak Umar (guru Fisika), Pak Bakri (guru Fisika), Bu Rosmin (guru Olah Raga), Pak Yusuf (guru Biologi), dan Pak Asri (guru Matematika) beserta istri bisa hadir di acara puncak silver reunion ini. Terima kasih tak terhingga kepada bapak-bapak dan ibu-ibu guru SMADA yang mengajar kami pada rentang tahun 1989 - 1992.
Kegiatan kami bukan hanya pada kegiatan pagi hingga siang hari dan malam puncak ini. Beberapa kegiatan lain bisa dibaca pada tulisan berjudul Toilet untuk SMADA dan SMADA 92 Berbagi: Episode Bus Mamminasata. Bahkan sehari sebelum acara puncak ini, kawan-kawan berpartisipasi menjadi pendonor darah di outlet PMI yang dilangsungkan di Mal Ratu Indah.
Bersyukur sekali para guru kami seperti Pak Umar (guru Fisika), Pak Bakri (guru Fisika), Bu Rosmin (guru Olah Raga), Pak Yusuf (guru Biologi), dan Pak Asri (guru Matematika) beserta istri bisa hadir di acara puncak silver reunion ini. Terima kasih tak terhingga kepada bapak-bapak dan ibu-ibu guru SMADA yang mengajar kami pada rentang tahun 1989 - 1992.
Foto bersama Pak Bakri (guru Fisika) dan Pak Asri (guru Matematika), dua guru favorit saat itu. |
Pak
Umar menyampaikan kata sambutan. Guru yang terkenal suka mengetukkan kunci
mobil ke kepala anak-anak yang kurang memperhatikan pelajaran ini meminta maaf
kalau-kalau ada yang kepalanya pernah terkena kunci. Bukan untuk menyiksa,
seperti itulah dulu caranya mendidik kami. Kami pun tak berkeberatan.
Syukurnya, saya tidak pernah merasakan ketukan kunci dari beliau.
Baca juga: Cerita
Anak SMA - dari Ngaji Hingga Cubitan
Mendadak baca puisi |
Fadli dan Bento |
Bernanto
(Bento) – sosok vokalis di angkatan 92 berhasil mendatangkan Fadli PADI/Musikimia
untuk menyumbangkan suaranya. Ini membuat acara semakin meriah dengan beberapa
lagu hingga lagu Joget Maumere yang membuat sebagian hadirin turut berjoget. Panitia
tak lupa menyiapkan door prizes
berupa barang-barang kebutuhan rumah tangga seperti rice cooker dan kompor gas.
Senang
sekali menyaksikan acara malam itu berlangsung sukses. Kerja keras panitia Silver Reunion SMADA 2 berbuah manis. Segala drama yang sempat terlakon pupus seketika. Bukan sok
tahu, dalam pengurusan acara sebesar ini pasti ada masalah-masalah tak terduga
atau di luar kendali. Bohong banget kalau
tidak ada. Iya, kan yee? 😄 Namun berhubung semuanya sudah sama-sama dewasa (tepatnya: tua .. sudah pada beruban 😀), segala sesuatunya menjadi baik kembali.
Kelas Fisika 2 dan Pak Bakri |
Diperkirakan 250 alumni hadir di acara puncak ini. |
Makassar, 13 Juli 2017
Catatan:
- Cerita reuni akan berlanjut ke cerita reunian khusus Kelas Fisika 2 (tapi setelah post tentang food court baru di Makassar yang baru-baru ini menggelar soft opening-nya, yaa).
- Foto-foto berasal dari Hendra, Kole, Yulia, Alif, Nine. Kalau ada di antara kawan yang fotonya terpakai di sini tapi tak saya sebutkan namanya, mohon memberi tahu saya, ya.
Share :
Kalau sekarang mengenang ketukan kunci itu jaidnya lucu ya, Mbak :)
ReplyDeleteHihi iya Mbak
DeleteKalo jaman sekarang anak2 dibentak sama gurunya aja udah langsung dilaporin polisi sebagai perbuatan tidak menyenangkan! Huahhaha...
ReplyDeleteNah .... begitulah :D
Delete