Penantian sejak tahun lalu akhirnya berujung juga. The day – silver reunion SMA Negeri 2 angkatan 92 pun tiba. Tanggal 30 Juni pagi, saya bertemu kawan-kawan seangkatan di ruang pertemuan kantor PT. Telkom, di jalan Balaikota. Angkatan 92 yang dimaksud di sini adalah yang berada di SMAN 2 tahun 1989 – 1992. Tidak harus selama 3 tahun bersekolah di SMAN 2 (SMADA), boleh juga yang sempat sekolah selama setahun atau dua tahun. Misalnya kelas dua saja yang sekelas dengan kami atau hanya pada kelas 1 dan 2.
Rasanya
susah move on dari silver reunion ini, karena masa-masa
yang sebagian masih lekat di benak menyeruak kembali, melampaui era sebanyak
lima lustrum. Kawan-kawan dari luar kota, beberapa dari luar negeri berdatangan
ke kota Makassar untuk saling ber-silaturahim
dan bernostalgia.
Baca juga: Menuju Reuni Perak SMAku
Well, kerja keras segelintir panitia yang
mempersiapkan acara tidak sia-sia. Acara pagi hingga siang hari di gedung
Telkom itu berlangsung dengan lancar dan meriah meski terlambat mulainya. Ketua
IKA SMADA 92 beserta segenap jajaran pengurus terpilih melalui sebuah proses
pemilihan yang dipenuhi suara bercakap di sana-sini. Yah, kenyataannya,
kami-kami ini bagai kembali berusia SMA. Bertemu setelah sekian tahun – ada
yang setelah 25 tahun karena telah terpisah jarak, manalah bisa membuat suasana
menjadi khidmat? Ngobrol adalah satu-satunya cara melepas kangen 😁
Baca juga: SMADA 92 Berbagi: Episode Bus
Mamminasata
Syamsari
Kitta terpilih menjadi ketua IKA (Ikatan Alumni) SMADA 92. Bupati Takalar ini
dianggap mampu menakhodai komunitas yang membawa motto “We Are Here to Inspire”
ini. Berharap ke depannya, masih ada serangkaian kegiatan yang bisa dilakukan
seperti aneka kegiatan yang terselenggara dalam setahun ini.
Musyawarah para calon ketua IKA SMADA 92 (foto: Yulia) |
Sebelum acara berlangsung |
Kelas Fisika 1 |
Kelas saya (Fisika 2) |
Sebagian warga Biologi 1 |
Dari
gedung Telkom, kami bergerak menuju SMAN 2, di jalan Baji Gau. Gedung sekolah
yang tampilan fisiknya sudah banyak berubah ini tak pernah putus membangkitkan
kenangan kami akan masa-masa seru dulu. Rombongan terbagi per kelas-kelas,
menuju kelas masing-masing untuk kembali memahat kenangan bersama. Tak semua
ingat persis letak kelasnya. Seperti saya. Saya hanya ingat letaknya di bagian
mana dari gedung sekolah lokasi ruang kelas tiga kami tetapi saya lupa,
persisnya di lantai satu atau dua 😅
Baca juga: Bincang Serius Santai di Reunian SMA
Agenda
berfoto bersama adalah kewajiban. Ada yang menclak-menclok
ke kelas-kelas lain, ikut berfoto bak penumpang gelap. Bukan hanya kenangan
lama yang jadi topik. Seseorang yang sepertinya sedang mencari calon istri
(lagi) dengan spontannya menegur seseorang dari kelas lain, “Kamu janda? Saya
duda!” Yang ditegur bersungut-sungut menjawabnya, “Hei, siapa bilang! Saya
masih punya suami!” Menanggapi keterjutan yang mendengarnya, si lelaki berdalih
bahwa waktu yang ada hanya sedikit, perlu gerak cepat. Weleh weleh weleh.
Di depan kelas 3 Fisika 2 |
Bersama Aqha - ketua panitia dan beberapa warga Biologi 1 |
Kelas Biologi 2 |
Foto bersama di depan mushala Baitur Rauf |
Tak
sampai di situ, saya ikut saja ketika teman-teman perempuan yang sekelas
spontan janjian makan siang bersama di warung makan Aroma Palopo, jalan Andi Mappanyukki. Obrolan berlanjut di situ.
Ada cerita drama yang belum lama berlalu dan kondisi masa kini para mamak
berjiwa muda. Novi yang baru pertama kali meninggalkan keluarganya sejauh ini
sibuk meladeni WA dari keluarganya di negara tetangga. Diana berinisiatif
menurunkan termos berisi minuman markisa segar dari mobilnya, lalu dengan
cueknya dia meletakkan termos tersebut di atas meja makan yang kami pergunakan.
Tak
lama kemudian, beberapa kawan laki-laki bergabung, termasuk salah satu pemilik
warung makan – A. Nusawarta. Para mamak yang sudah kekenyangan setelah
menyantap kapurung, lawar, lanynye-lanynye, pisang ijo, dan lain-lain (termasuk
minuman markisa) ikut duduk saja sembari mengobrol dengan para bapak ini. Menunggui
mereka selesai makan lalu pulang ke rumah masing-masing guna bersiap-siap untuk
acara puncak.
Di Aroma Palopo jalan A. Mappanyukki |
By the way, warung makan ini recommended lho buat yang mencari
makanan khas Sulawesi Selatan, khususnya makanan khas Kabupaten Luwu. Warung
yang selalu ramai ini sajiannya enak-enak!
Makassar, 13 Juli 2017
Bersambung
ke tulisan berjudul Acara Puncak Silver Reunion SMADA 92
Catatan:
- Foto-foto berasal dari Kole, Aqsha, Yulia, Jumriani, Linda, Fahmi, dan Nusawarta.
- Kalau ada yang merasa asal foto yang saya pasang namanya belum saya tulis di sini, mohon disampaikan, ya Kawan ...
Share :
Serunyaaa di' ketemuan sama teman lama..banyak cerita yg jadi bahan obrolan :D
ReplyDeleteiya Alfu, banyak.
DeleteOwh seangkatan ki sama Kak Kole?
ReplyDeleteEh ada juga Bento, dia itu seniorku dulu di D3 FE UH 😄