Masa SMA adalah kenangan tersendiri yang menetap dalam ruang memori banyak orang. Mungkin karena itulah, saat silver reunion (reuni perak) SMAN 2 Makassar seangkatan saya dihadiri oleh banyak alumni. Banyak kawan dari luar kota yang hadir. Bahkan beberapa orang kawan yang tinggal di negara lain sempat menghadiri acara reuni. Dan tidak lengkap rasanya, kalau tidak ada reuni kelas ...
Bagi
saya pribadi, hal yang paling berkesan adalah pencarian jati diri saya dimulai saat SMA. Ketika melalui Kajian
Akhwat di suatu hari Jum’at saya menemukan tujuan hidup manusia dalam al-Qur’an
adalah untuk beribadah kepada Allah
(al-Qur’an surah Adz-Dzaariyaat ayat 56 yang artinya "Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”). Adalah hal
yang baru bagi saya sekaligus sangat dalam kesannya. Pengetahuan baru inilah –
berkat rahmat Allah juga – yang kemudian menuntun saya untuk tetap/kembali
berada pada rel yang seharusnya saat menemukan jalan kehidupan dan masalah yang
berliku.
Oke,
sampai di sini dulu nostalgia pencarian jati diri, mari kembali kepada cerita
reuni kelas yang saya maksud di paragraf awal ...
Ada
serangkaian acara yang diselenggarakan pada reuni angkatan se-SMA. Pada pagi
hari tanggal 30 Juni lalu, saat diminta kawan-kawan sekelas (Kelas Fisika 2,
1990 – 1992) mewakili mereka menyampaikan kesan-kesan semasa di SMAN 2 Makassar, ada dua hal
yang muncul spontan dalam ingatan saya. Yaitu wali kelas kami, almarhumah Ibu
Hawang (wali kelas 2, guru PMP) dan almarhum Bapak Musafir Nawir (wali kelas 3,
guru Kimia). Selain itu, takkan pernah saya lupakan “kenakalan-kenakalan”
dengan kawan-kawan perempuan sekelas.
Di Aroma Palopo, jalan Pengayoman |
Bukan
kenakalan besar, sih. Jadi ceritanya, di kelas saya itu banyak anak mushalanya.
Anak laki-laki tapinya. Anak-anak perempuannya kebanyakan ceriwis. Termasuk
satu-satunya yang berjilbab, dia ramainya sama dengan yang lain-lainnya.
Sebagian
dari anak-anak laki tidak senang dengan kelakuan kami. Kalau ribut ngobrol
sampai cekikikan, sebentar-sebentar ada yang memberi isyarat supaya diam, “Sssst!”
Ada yang memberi isyarat dengan lirikan mata setajam silet. Yang oleh anak-anak
cewek malah ditambah-tambahi dengan kegaduhan sehingga jadi makin ribut. Anak
laki-laki kemudian ada yang sampai tepuk jidat dan geleng-geleng kepala 😌
Itu
25 – 26 tahun yang lalu. Sekarang sudah pada tua
dewasa. Sudah pada tahu bagaimana selayaknya bersikap. Segala drama masa lalu
dimaklumi, diklarifikasi, dan dimaafkan. Bukan begitu? 😏. Bertemu pada tanggal 30, di pagi hari
sampai siang, lalu di malam hari rasanya tidak bisa menghabiskan bahan cerita
kami.
Acara
kumpul-kumpul berlanjut di rumah makan Aroma Palopo, jalan Pengayoman milik A.
Nusawarta pada tanggal 3 Juli. Rumah makan ini menyajikan aneka makanan khas Luwu
dan khas Bugis/Makassar. Saat itu ada menu pisang ijo duriannya yang khas dan
lezat (jangan lupa di-order kalau Anda
ke sini). Selain itu, jenis-jenis makanan/minuman lainnya sama-sama lezatnya.
Acara kumpul-kumpul kelas Fisika 2 berlanjut pada tanggal 5 Juli di salah satu kafe di bilangan Pantai Losari. Mungkin yang baca ini pada heran, mamak-mamak dan bapak-bapak ini masih doyan nongkrong, ya hahaha. Ada satu alasan kuat yang membuat kami ketemuan lagi. Yaitu, baju kelas yang disponsori seorang kawan yang baik hati dan didesain oleh kawan lainnya baru tiba di tangan kami 5 hari setelah acara reuni. Sungguh menggemaskan!
Kantor
Pos kali ini kebangetan pelayanannya.
Saat dicek jauh hari sebelumnya, barang dinyatakan sudah dikirim dari Bogor –
tempat baju dipesan. Sudah berangkat dari Tanjung Priok tanggal 9 Juni. Beberapa
kali penelusuran tentang keberadaan barang tidak membuahkan hasil yang
memuaskan hingga akhirnya barang diambil oleh dua orang kawan pada tanggal 4
Juli.
Maka
dari itu muncul ide untuk foto-foto kelas dengan baju seragam, mumpung masih
banyak yang belum balik ke daerahnya berdomisili. Buat kenang-kenangan, mumpung
masih banyak yang bisa ngumpul.
Olehnya itu kami janjian lagi bertemu pada tanggal 5 Juli itu.
Well, momentum yang seru, Brothers and Sisters. Entah kapan akan
terulang kembali. Terima kasih untuk kehangatan dan keseruan ini.
Makassar, 18 Juli 2017
Baca juga cerita-cerita reuni SMA lainnya:
- Bincang Serius Santai di Reunian SMA
- Cerita ABG Masa Lalu: Reuni
- Menuju Reuni Perak SMAku
- Toilet untuk SMADA
- SMADA 92 Berbagi: Episode Bus Mamminasata
- Silver Reunion SMADA 92: Anjangsana Nostalgia
- Meriahnya Acara Puncak Silver Reunion SMADA 92
Catatan:
- Foto-foto berasal dari Kole dan Alif.
- Video dari channel YouTube Fahmi.
Share :
hahahaha... ya ampun kebayang deh pusingnya jadi murid cowo di sana ya punya temen2 cewe yg gaduh :P
ReplyDeleteYaaaa ... gitu deh hahaha
Deletewah, seru ya mak. sha udah lama gaada reunian sma. udah pada sibuk meski rumahnya pada deket.
ReplyDeleteah ya, mak mugniar masih suka ms?
Aih sudah setahun lebih tidak jalani MS, Sha.
Deletepasti seru ya mba niar..saya juga kelas Fisika dulu pas SMA..
ReplyDeletedan mau reunian perak juga tapi reuni smp ..
Seru, Mbak. Waah selamat menjelang reunian ya Mbak Fitri.
DeleteWah, seru nih pastinya kumpul2 bareng temen SMA :)
ReplyDeleteIya benar :)
DeleteTetap menjalin tali silaturahmi untuk rejeki yang lebih baik... seru banget ketemu temen SMA...
ReplyDeleteAamiin. Semoga.
DeleteHahah...😂😂 gak selesai2 acara reuniannya sebelum masa liburan berakhir ya kak..
ReplyDeleteMumpung masih pada di Makassar, dan mumpung urusan baju belum kelar. Urusan baju seragamnya baru kelar saat sudah tiba ditangan, tibanya terlambat pula hahaha.
DeleteSeru ya reunian, ketemu teman-teman SMA. Bulan April lalu aku juga reuni perak, wah berarti kita seumuran ini :D
ReplyDeleteWah toss Mbak Lianny hehehe
Delete