Saat
saya datang ke sekolah Afyad pada tanggal 12 September lalu, sudah banyak anak
sekolah dasar itu bergerombol di samping panggung mini di lapangan sekolah.
Seorang ibu berjilbab tampak duduk di atas panggung. Kelihatannya ibu itulah
yang bertindak sebagai pendongengnya. Pak guru olahraga sedang menyiapkan sound system. Tak jauh dari pintu
gerbang sekolah, mobil Dongeng Keliling milik Perpustakaan Kota Makassar tengah terparkir. Pintu-pintunya tertutup rapat.
Pagi
itu giliran sekolah Afyad didatangi Dongkel (Dongeng Keliling) Bersama
Perpustakaan Keliling (biasa disebut
sebagai Dongkel “with Mobile Library”
atau “with Library”). Program ini
merupakan salah satu program Perpustakaan Kota Makassar yang sudah berlangsung sejak
Januari 2016 lalu. Yang ini kali kedua sekolah ini didatangi Dongkel. Yang
pertama berlangsung semester lalu. Pada
kali ini, saya meminta Dongkel ke sekolah Afyad melalui akun Facebook DONGKEL PERPUSLING. Prosedur yang sangat mudah. Cukup mengirimkan pesan
pribadi kepada akun Dongkel Perpusling maka sekolah yang didaftarkan sudah bisa
masuk list kunjungan Dongkel dan mobil
Perpusling.
Tarifnya
berapa? No tariff. It’s free! Yeayy.
Kesempatan
besar, lho bagi sekolah-sekolah di pelosok Makassar, yang merasa tidak terkenal
sekali pun untuk “mendapatkan perhatian” dari Dongkel Perpusling. Yang penting
bapak/ibu guru atau orang tua murid punya kepedulian terhadap minat baca anak,
daftarkan saja sekolahnya. Nanti akan dimasukkan ke dalam antrean sekolah yang
akan didatangi Dongeng Keliling Bersama Perpustakaan Keliling tanpa pilih kasih.
Sekolah-sekolah apa saja yang didatangi oleh Dongkel Perpusling? Mulai dari TK
sampai dengan SMP! Cuma bedanya, kalau SMP tidak ada dongengnya. Yang
didongengkan hanya anak TK dan SD. Ya
kali, anak SMP kan seharusnya sudah bisa mendongengkan adik-adiknya, toh?
Ragam "gaya" Mai Kiko ketika mendongeng |
Program
Dongeng Keliling Besama Perpustakaan Keliling ini beberapa bulan yang lalu telah mengantarkan Pemerintah Kota Makassar menerima penghargaan sebagai TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2017. Pst, dari sebuah artikel di Bicaramakassar.com
saya dapat informasi bahwa pada tahun ini ada dua program Pemerintah Kota
Makassar yang mendapatkan penghargaan sementara tidak semua kota besar mendapatkannya,
lho. Bandung tidak mendapatkan penghargaan bergengsi itu pada tahun ini
sementara Surabaya hanya mendapatkannya dari satu program. Makassar memperoleh
penghargaan dari dua programnya. Selain program Dongeng Keliling (Dongkel) with Mobile
Library yang
dikembangkan oleh Dinas Perpustakaan ini, ada program Lorong Sehat (Longset) yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota Makassar. Keren, ya!
Kembali
ke Dongkel Perpusling yang akan menyenangkan anak-anak di sekolah Afyad.
Setelah
sound system dan laptop yang
mengeluarkan back sound untuk
pendongeng (yang belakangan saya ketahui namanya Mami Kiko),
anak-anak tak menunggu lama lagi. Mami Kiko yang atraktif dan enerjik ini sangat
interaktif membawakan fabel dengan nilai-nilai moral yang baik. Ada pesan
tentang kejujuran dan kerendahhatian di situ. Suara Mami Kiko bak suara penyiar radio yang terdengar empuk dan powerfull. Sesekali suaranya terdengar lantang dan garang, sesekali
terdengar lembut. Sesekali terdengar seperti suara anak kecil yang polos, namun
bisa pula kedengaran “buas”. Pandai sekali Mami Kiko memainkan intonasi, tempo,
dan volume suaranya.
Mobil Perpustakaan Keliling |
Setelah
pertunjukan dongeng berakhir, anak-anak dengan bersemangat menyerbu mobil Perpustakaan Keliling yang sekarang sudah terbuka pintunya. Saya senang melihat semangat
mereka. Entah mereka terbiasan melihat buku di rumah mereka atau tidak tapi
saat itu mereka semua terlihat bersemangat. Setiap orang mengambil satu buku
dan boleh membacanya selama waktu yang ditentukan. Semua anak berusaha memegang
buku, demikian pula dengan Afyad. Dia mengambil buku bergambar bunga-bungaan.
“Anak-anak
sekarang, menyampaikan sesuatu baiknya melalui dongeng. Misalnya kalau
bertengkar. Bukan dengan cara melarang ‘ndak
boleh’,” begitu kira-kira yang disampaikan Mami Kiko ketika ibu kepala
sekolah dan saya berbincang dengannya usai dirinya menghibur anak-anak.
Setelah
beramah-tamah dengan Mami Kiko yang selama ini cuma berinteraksi dengan saya di
grup dunia maya “Rumah Dongeng”, saya mendekati mobil Perpusling untuk
melihat-lihat isinya. Aneka buku berserakan. Dua laki-laki petugas mobil
Perpusling sedang berjaga di situ.
Karena
pandangan mata saya hanya mendapati buku-buku pengetahuan yang lebih cocok
untuk anak SMP, saya bertanya, “Mana buku-buku yang untuk anak es de dan te ka,
Pak?”
“Ada
di situ,” jawab salah seorang dari petugas sembari menunjukkan sebuah kardus
yang letaknya agak tersembunyi.
“Belum
sempat dirapikan tadi, setelah kunjungan ke sebuah es em pe,” ujarnya lagi.
Saya
mengangguk-angguk. Kebayang ribet-nya pekerjaan mereka merapikan buku-buku
yang berserakan. Saat saya masih mengamati mobil itu, anak-anak berdatangan
untuk mengembalikan buku yang mereka baca. Setelah “penyerbuan” saat
pengambilan buku tadi, mengembalikannya ke tempat yang sesuai tentu tak mudah.
Butuh ketelatenan dan kesabaran ekstra.
Mudah-mudahan
pengalaman didatangi Dongeng Keliling Bersama Perpustakaan Keliling ini menjadi
kenangan tersendiri bagi anak-anak itu dan membuat mereka melek dengan buku. Aamiin.
Makassar, 23 September 2017
Terima
kasih banyak kepada Perpustakaan Kota Makassar, khususnya Mami Kiko dan Tim
Dongeng Keliling Bersama Perpustakaan Keliling.
Catatan:
Ingin
tahu lebih jelas tentang Dongeng Keliling Bersama Perpustakaan Keliling, jadwal
Dongkel, dan para pendongengnya? Silakan stalking:
akun Facebook: DONGKEL
PERPUSLING.
Referensi
tambahan:
http://www.rumahdongeng.id/dongkel-nama-lain-pertemanan/
http://bicaramakassar.com/2017/05/21/pemkot-makassar-raih-penghargaan-top-99-inovasi-pelayanan-publik-nasional-2017/
Share :
Barakallah kak, semoga programnya terus berjalan kak ^^
ReplyDeleteAamiin. Semoga istiqomah ya. Terima kasih Vita
Deletewahhh ak mau kasih buku nih, bagus nih buat anak anak disana
ReplyDeleteBeneran? Buat anak-anak di sekoah anak saya saja, ya? :)
DeleteIni programnya bagus banget. Kalo aja di paud anakku ada yg begini, dijamin dia duduk paling depan pasti :D. Skr ini aku trus yg dia minta utk mendongeng mba. Oke sih sesekali, tp kalo tiap hr kdg keabisan bahan hahahaha.. Tapi bener juga, anak skr kalo mau dinasehatin, pake cara yg mereka suka. Mungkin dr mendongeng ini bisa lbh masuk nasehatnya
ReplyDeleteAsyik pastinya kalau ada dongeng keliling di sini. :D
ReplyDeleteSangat menginspirasi, ya? Anak2 juga pasti suka. :)
ReplyDelete