Belajar SEO di Klinik Blog Anging Mammiri - Setelah
lama tidak ngumpul-ngumpul, tanggal 4 November lalu, komunitas blogger Anging
Mammiri bikin kegiatan Klinik Blog di Kafe Secangkir, jalan Hertasning
Utara. Ada serangkaian acara yang dilaksanakan, yaitu: Bedah Template Blog, Optimasi SEO, dan Konten Blog. Saya baru bisa
hadir pada sesi Optimasi SEO yang dibawakan oleh Kak Andita S. B. jagoan SEO-nya blogger Makassar.
Judul
presentasi yang dibawakan Kak Andita adalah SEO Insights for Blogger, sangat eye catching buat
saya yang masih penasaran dengan SEO. Saya itu sok tak acuh tapi butuh sama
SEO. Cuek karena merasa terkekang kalau mau mengikuti semua titahnya namun
tetap mencari tahu semampu saya bisa menyerapnya dan selama artikel yang saya
baca tidak menganggap blogger gado-gado
itu blogger kelas dua atau tiga – hua ha ha, baper nih yee. Soalnya sering
sekali, usai membaca tentang SEO, pasti deh ujung-ujungnya “mementingkan niche” sementara saya ndak cocok. Saya menulis karena senang
menulis. Apapun yang saya tulis itu karena saya senang. Saya tidak mau
membatasi apa yang saya tulis biar saya bisa happy terus dan awet muda, tidak melulu berpikir tentang SEO. Eh,
ini kenapa jadi curhat, yak 😜.
Baiklah,
beralih ke topik utama ...
Komponen SEO
Jadi,
SEO (Search Engine Optimization) itu adalah teknik membuat website kita berada di halaman pertama Google atau mesin
pencari lainnya (Yahoo dll).
Komponen SEO, yaitu:
1. Kata kunci
Kata kunci
(key word), lawannya adalah search query. Basisnya adalah search
query. Kata-kata yang kita bidik dengan harapan dicari orang adalah key word.
Search query adalah kata-kata yang diketik orang untuk mencari. Patokan pertama
membuat key word adalah search query,
apa yang sedang dicari orang. Nah, lho,
mutar-mutar 😁. Search query dan
key word ini sering kali tidak sejalan padahal kita mengiranya sudah sejalan.
Bisa saja kita mengira orang akan masuk ke blog kita melalui search query A. Dalam bayangan kita,
itulah key word yang tepat padahal
bisa jadi yang cocok untuk laptop yang kita review
adalah kata kunci B (misalnya, nih kalau kita menulis tentang laptop).
2. On Page SEO
On page SEO adalah optimasi dari sisi blog
kita. Dengan teknik tertentu tulisan bisa dioptimasi berada di halaman pertama
mesin pencari. Alangkah lebih enak kalau blog kita banyak pengunjungnya. Mind
set-nya adalah untuk memiliki On Page harus pnya konten yang powerful: bagus
secara tulisan dan teroptimasi secara SEO.
3. Off Page SEO
Off page SEO adalah banyaknya blog lain yang
mereferensikan blog atau situs kita. Dalam hal ini dalam bentuk back link. Google menganggap website yang
banyak direferensikan itu bagus.
4. Engagement
Inti
media sosial adalah engagement. Maka
sekarang, untuk SEO, arahnya ke engagement.
Situs yang pengunjungnya berada betah lama-lama membaca dianggap Google
kualitasnya lebih bagus dibandingkan situs yang cuma sebentar dikunjungi.
Pahami Bagaimana Mesin Pencari Bekerja
Mengapa perlu dipahami? Perlu, dong. Seperti kata orang:
“Tak kenal maka tak sayang”. Saya yang baru memahaminya sedikit-sedikit sudah
merasa tak acuh butuh, kan. Apalagi kalau saya sudah mengenali si SEO ini.
Eh,
jawaban dari pertanyaan pada awal paragraf di atas adalah “Karena kita akan memanfaatkan mesin pencari!”. Kata Kak Andta, “Jangan
sampai kita keliru research keyword
dan tidak paham ekosistem tempat kita berkompetisi. Kita akan bersaing dengan
jutaan situs lainnya untuk berada di halaman pertama mesin pencari!” Noted.
Dulu,
saya tidak percaya waktu mendengar ada yang mengatakan bahwa traffic yang paling besar yang masuk ke
blog/website itu adalah dari mesin
pencari (sekarang kita lebih familiar dengan menyebutnya GOOGLE, padahal
ada bermacam-macam mesin pencari, hanya saja Google ini yang paling ngetop).
Ternyata
oh ternyata, demikianlah adanya. Tulisan-tulisan saya ada yang terus saja
kedatangan pembaca melalui mesin pencari padahal saya tidak dengan sengaja
membuatnya secara kaidah SEO. Saya membuatnya sesuai kata hati saja.
Nah,
prinsip kerja dari mesin pencari adalah: bot Google akan masuk pada blog kita.
Pengaksesnya namanya crawl, dia akan
menelusuri blog kita. Kak Andita menganalogikannya serupa sosok yang masuk ke
dalam rumah, lalu memindai dengan sepresisi mungkin isi rumah kita, di mana di
letakkan barang-barang yang spesifik dia data dan di mana letak
ruangan-ruangannya. Tujuannya adalah untuk mengindeks tulisan kita. Google
berfungsi menyediakan informasi seakurat mungkin.
3 Pemain yang Berkepentingan
Bicara
SEO, SEO itu ada 3 pihak yang berkepentingan: Google – sebagai perusahaan, para
pencari (visitor) atau orang yang
menggunakan Google untuk mencari informasi, dan pengelola blog/website.
Motivasi
dari para pencari informasi ini adalah informasi yang relevan dan akurat,
hasilnya bisa diterima langsung/seketika/secepat mungkin setelah dia mencari
informasi itu. Sedangkan pihak Google tentunya melihat benefit yang akan dia terima, revenue.
Dengan demikian Google berusaha menyediakan hasil pencarian yang relevan dan
popular.
Nah,
sebagai pengelola blog, bagaimana agar
kita bisa nangkring di halaman
pertama? Ini penuturan Kak Andita, menjawab pertanyaan tersebut:
- Situs kita menyediakan relevan apa yang dicari user.
- Situs kita lebih populer daripada yang lainnya.
Yang
“mengukur” popularitas adalah visitor. Meskipun konten postingan kita lebih relevan tapi situs
B lebih populer misalnya, maka situs B yang lebih naik di halaman pertama. Begitu pun, meskipun tulisan kita lebih
apik, yang sono acakadut tapi memenuhi kaidah SEO maka tulisan dia bisa jadi
yang lebih populer. Sampai di sini saya merenungkan kembali soal ini. Kalau mau
belajar SEO tidak boleh baper dianggap sebagai blogger kelas dua or kelas tiga.
Lha ukuran popularitas – agar banyak pengunjung, memang sepantasnya menggunakan
kaidah-kaidah SEO, kan?
Tentang Search Queries
Well, buat yang sungguh-sungguh bermain
dengan search query, hati-hati main
tebak-tebakan kata kunci apa yang digunakan para pencari. Jangan sok menebak
apa yang ada di benak calon pengunjung blog kita. Kesalahan sebagian orang
dalam hal ini adalah menggunakan asumsi keyword
tanpa data.
Idealnya
ketika membuat postingan misalnya untuk monetize
(monetisasi – untuk memperoleh uang, maksudnya), kita harus bisa
mendefinisikan siapa pengunjunng kita. Istilahnya: “customer avatar”. Contoh misalnya seorang ibu mencari informasi
tentang bagaimana membuat dapurnya terlihat lebih terang, kata kunci apa yang
akan dia masukkan? Seorang bapak yang sedang mencari tempat menginap guna
berbulan madu di anniversary pernikahannya,
kata kunci apa yang dia gunakan?
Sehubungan
dengan hal ini, menurut Kak Andita, postingan
tidak lepas dari intend (rancangan
atau tujuan (seseorang atau sesuatu) untuk sebuah tujuan akhir tertentu) dan konteks. Contoh kasus, dalam meng-endorse susu anak. Buatlah list kata kunci, semisal: susu formula
terbaik, susu pengganti ASI, makanan tambahan untuk bayi. Konteksnya: ditujukan
untuk ibu-ibu yang sibuk, ibu-ibu banyak anak. Tujuannya adalah agar tidak
sulit ketika membuat tulisan.
Contoh
yang diberikan Kak Andita dari slide yang
diperlihatkannya adalah tentang seorang ibu yang ingin mengubah dapurnya. “I want to brighten my kitchen, because
it’s too dark,” ungkapnya. Bahasa
Inggris, nih contohnya jadi saya pindahkan saja ke sini ya). Dari sini bisa
dipetakan: brighten my kitchen: adalah
intend. Lalu konteksnya: it’s too dark.
Nah,
dalam menyusun konten, kita perlu membuat list
intend dan context. Lalu buatlah konten yang powerfull. Konten powefull
adalah konten itu menjadi solusi komprehensif ketika orang mencari. Jangan cuma
sajikan intend. Misalnya jangan
sajikan bahan-bahan saja tanpa resep – begitu analoginya. Kalau posting cuma bahan doang, siapa pun bisa kali, yaa 😆.
Google Keyword Planner
Pembicaraan
beralih ke Google Keyword Planner. Di bagian ini, saya sudah mulai banyak
bingungnya. Kalau yang sebelum ini, apakah saya sudah mahir? Huhu, bukan
begitu. Saya sudah mulai paham yang sebelum bagian dari sub bagian Google Keyword
Planner ini. Lha, sudah sejak beberapa tahun lalu saya baca-baca, berkali-kali (tapi masih belum paham benar).
Syukur-syukurlah, sudah paham sedikit-sedikit.
Nah,
ceklah pakai adwords.google.com. Lalu risetlah
kata kunci. Caranya, masuk ke Tools, Keyword Planner. Tembak kata kunci
yang long tail: 3, 4, 5 kata karena kalau
terlalu pendek kita bersaing dengan website-website yang lebih mapan. Sekalilagi, kenapa long tail? Karena
tingkat persaingannya kurang, potensi kliknya lebih tinggi. Semakin spesifik kata kunci yang dipilih,
semakin banyak tingkat kliknya. Untuk menentukan kata kunci terbaik, Kak Andita
menyarankan untuk mencari yang paling tinggi pencariannya tapi persaingannya
rendah.
Bagaimana
dengan tulisan yang terlalu banyak kata kunci? Kata Kak Andita, pada Google sekarang,
hal tersebut tidak ada fungsinya, malah dianggap spam. Bagaimana kalau sudah telanjur? Misalnya kalau ada kerjaan di
masa lalu yang meminta kita memasukkan 10 kata kunci dalam 1 tulisan? Jawaban
Kak Andita: ubah kata kuncinya. Cari yang mirip-mirip. Namun ingat: jangan mengubah URL. Setelah itu, tambahkan
tulisan “update pada tanggal ...”.
Nah, cara ini juga merupakan teknik untuk menyundul halaman pertama Google pada
lomba SEO. Google Dance itu update-nya
tiap saat, maka saat mengikuti lomba SEO, kita bisa update menjelang poengumuman.
SEO on PAGE
Secara
garis besar hanya ada 6 hal terkait SEO on page ini, yaitu:
- Title tag
- Meta description
- Heading/title
- URL
- Body copy
- Image Alt
Nah,
ada 2 blog elemen lagi yang penting selain itu: social
sharing (membagikannya melalui media sosial) dan freshness (sering update).
Informasi Lain
Ah
ya, ada satu informasi penting yang disampaikan Kak Andita: Google sekarang
punya pihak ketiga untuk review
website. Jadi, Google bisa membaca sinonim. Sudah bisa menganalisa secara
sistem karena ada orang-orang yang disewa untuk input secara manual. Lebih
manusiawi, ya.
Teknik
untuk meningkatkan engagement:
membeda-bedakan artikel berdasarkan kedekatan. Misalnya
membuat artikel untuk orang yang mencari informasi berbeda dengan orang yang
nyasar masuk ke situ. Buat juga artikel yang berbeda untuk orang yang subscribe atau melakukan tindakan
tertentu, seperti download misalnya,
orang bisa masukkan email, dan lain-lain. Dan ada juga yang untuk konversi:
untuk jualan. Intinya, perlakukan pengunjung yang baru datang, pelanggan, dan reseller berbeda-beda.
Saya cuma bisa menuliskan tentang ini padahal masih ada kegiatan-kegiatan seru lain di Klinik Blog. Namun sayangnya, saya tidak bisa menyimak semua. Usai belajar di kelas, saya bersama Mbak Atiq Muttaqin terus saja "mewawancarai" Kak Andita dan menghujaninya dengan aneka pertanyaan. Mumpung bertemu muka sama orang yang paham seluk-beluk SEO, kan. 😀
Saya cuma bisa menuliskan tentang ini padahal masih ada kegiatan-kegiatan seru lain di Klinik Blog. Namun sayangnya, saya tidak bisa menyimak semua. Usai belajar di kelas, saya bersama Mbak Atiq Muttaqin terus saja "mewawancarai" Kak Andita dan menghujaninya dengan aneka pertanyaan. Mumpung bertemu muka sama orang yang paham seluk-beluk SEO, kan. 😀
Makassar, 25 November 2017
Sekali lagi, terima kasih buat para pengurus Anging Mammiri dan Kak Andita.
Picture by Daeng Ipul |
Oya, hari ini ulang tahun komunitas blogger Anging Mammiri yang ke-11. Selamat ya komunitas kesayangan, sudah sampai di usia ini. Semoga langgeng dan menjadi tempat yang asyik bagi semuanya. Buat kakak-kakaknya Pacca, tetaplah ngeblog, jangan asal-asalan, meski kalian mementingkan SEO atau tidak. Jalur ngeblog pun pilihan, yang penting bisa bermanfaat, buat diri sendiri dan buat orang yang baca.
Share :
Ini tulisan yang saya tunggu-tunggu 😍. Walaupun nggak bisa datang waktu kelas SEO ini, Alhamdulillah masih bisa dapat ilmunya lewat tulisan Ka Niar.
ReplyDeleteSaya mungkin termasuk yang acuh banget sama SEO, bahasa kasarnya : " gue kan nulis karena gue pengen dan suka, not to impress search engine" 😂. Persis seperti yang Ka Niar jelaskan, sakit hati ketika tahu blog saya itu niche nya nggak spesifik 😬. Ketika mikirin SEO otak malah buntu, karena apa yang saya mau tulis ya harus mikirin banyak aspek SEO akhirnya malah mentok nggak ada ide. Akhirnya nulis sesuai hati aja. Urusan SEO biar waktu yang menjawabnya 😁.
Hem, jadi semakin penasaran dan pengen intens belajar. Karena SEO ini memang dibutuhkan banget ya, Mbak.
ReplyDeleteHehe...aku juga blogger gado-gado pecel lotek karedok, Mbak :D
ReplyDeletePernah belajar dikit tentang SEO itu. Akhirnya bikin blog lain yang niche-nya lebih spesifik.
Lengkap banget tulisannya kak, sesuai apa yg kak Andita ajarkan
ReplyDeleteWah iya, Google dance sering dipakai sama mastah-mastah SEO kalau lomba blog nih. Makanya pas deadline, posisi page one dinamis sekali.
ReplyDeleteRingkas tapi lengkap artikelnya mbak (y)
iyaiyaa, saya juga termasuk orang yang menulis sesuka hati, tapi ternyata suka kaget-kaget sendiri liat statistik blog,ternyata masih banyak yang suka kunjungi
ReplyDeleteWell, sepertinya harus obrakabrik tulisan lama deh biat seo friendly hahay,
terima kasih tulisannya kak, jadi ada bahan belajar lagi :D
Saya belajar SEO bukan karena butuh, tapi karena kerjaan wkwkwk kalau di personal blog mah kadang dipake lebih banyak nda pake :D
ReplyDeletesusah-susah gampang ya seo ini. saya kemarin sempat mau nyoba google keyword planner itu tapi bingung sama google adwordsnya yang harus bikin iklan dulu
ReplyDeleteSuka sekali tulisan ini. Sy yang bita banget pake bingitz ttv SEO, Sedikit tercerahkan setelah baca tulisan ini. Dan sy akan baca berulang-ulang agar saya bisa paham betul sebab tulisan ini sdh lengkap banget. Sy benar2 buta ttg SEO.
ReplyDelete