Anak-anak
kelas dua sekolah dasar inpres berkonser musik itu seperti apa, ya? Saya
penasaran sekali. Terlebih karena saya tahu, sebagian dari anak-anak yang ikut
ini berasal dari golongan sosial menengah ke bawah yang sehari-harinya tidak
akrab dengan alat musik. Maka dari itu, saya memenuhi ajakan Kepala Sekolah SD Inpres Maccini Baru – Ibu Risnawaty Majit untuk menyaksikan siswa-siswi kelas
dua sekolah ini mempertunjukkan konser musik. Sebagian dari murid sekolah ini
berasal dari sekitar kanal jalan Dangko, sebuah wilayah di kelurahan Balang
Baru, kecamatan Tamalate, kota Makassar.
Acara
belum mulai saat saya tiba di SD Inpres Maccini Baru. Konser dilaksanakan di
lantai dua, mengambil tempat dua ruang kelas yang dibuka sekatnya. Acara
rencananya dimulai pukul satu siang. Sebelum waktu yang ditentukan, sekira
hampir 40 siswa kelas dua sudah berada di belakang keyboard masing-masing. Ibu
Anna dan Ibu Rahma – dua guru pelatih masih memberikan latihan terakhir sebelum
anak-anak mempertunjukkan konser mereka.
Ada
20 keyboard dengan brand Yamaha di
ruangan itu. SD Inpres Maccini Baru merupakan salah satu dari 15 sekolah dasar
di Makassar yang mendapatkan bantuan dari PT. Yamaha Musik Indonesia
Distributor, melalui Rania Irama. Sejak tahun 2015 lalu, PT. Yamaha Musik
Indonesia Distributor telah bekerja sama dengan Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendukung
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan oleh Kemdikbud.
Gladi bersih |
Lagu kebangsaan Indonesia Raya |
Sebanyak
211 sekolah dasar telah menerima donasi 4.431 unit keyboard pada tahun 2016 dan
2017. Ada 141 sekolah dasar negeri di 7 kota (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan,
Jambi, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Makassar) yang menerima manfaat ini.
Sebelumnya, pada tahun 2016, 2.961 unit keyboard telah diserahkan PT. Yamaha
Musik Indonesia Distributor. Sedangkan pada tahun 2017, telah diserahkan
sebanyak 1.470 unit keyboard kepada 70 SD terpilih di 34 provinsi seindonesia, disertai
dengan pemberian pelatihan kepada guru-gurunya[1].
Saya
melihat wajah-wajah mungil yang ceria tapi tegang. Masih ada sejumlah
kekurangan saat mereka gladi bersih. Namun demikian, hal itu tidaklah penting.
Yang penting adalah bahwa mereka akan mendapatkan pengalaman baru di konser
pertama ini, sebagaimana kakak-kakak kelas mereka sebelumnya. Saya yakin,
pengalaman saat itu akan membekas lekat dalam ingatan mereka.
Ibu Kepala SDI Maccini Baru |
Mewakili Yamaha |
Pelatih musik Yamaha |
Pukul
satu siang acara dimulai. Wakil dari PT. Yamaha Musik Indonesia Distributor,
Rania Irama, dan ibu Kepala Sekolah memberikan sambutan. Saya menggarisbawahi
hal penting yang menjadi tujuan kolaborasi ini:
Musik adalah alat yang bisa menunjang perkembangan kepribadian anak. Manfaat yang diharapkan adalah tumbuhnya karakter positif, bertambahnya wawasan, dan pengalaman anak. Dengan demikian, akan berpengaruh secara baik pada perkembangan akademik anak.
Catatan
penting lainnya adalah, meskipun yang dilatih siswa-siswi kelas dua, kedua
puluh keyboard diperuntukkan juga bagi semua siswa SD Inpres Maccini Baru.
Pihak Rania Irama mengharapkan, alat-alat musik itu tidak menjadi beban bagi
sekolah. Diharapkan pihak sekolah menjadikannya sebagai alat yang menyenangkan.
Selanjutnya, bukan sekadar melatih para guru, Yamaha akan mengadakan lomba bagi
seluruh sekolah dasar penerima bantuan melalui YouTube.
Ketika konser berlangsung |
Tak
berpanjang-panjangan lagi, tiba saatnya menyimak konser yang didahului
permainan pianika yang membunyikan lagu Indonesia Raya oleh delapan siswi kelas
enam. Berturut-turut delapan lagu dimainkan, di antaranya Baby Eleven Walk,
Beside the River, Mary Had a Little Lamb, dan Ansamble. Bu Anna dan Bu Rahma
mengatur para siswa bermain secara bergiliran. Bergantian secara tunggal, duet,
dan bersama-sama.
Jujur,
saya merasa sangat terkesan dengan penampilan anak-anak itu. Di mata saya,
konser ini sudah terlihat begitu bagus. Bukan hal mudah melatih anak-anak kecil
yang tak terbiasa memegang alat musik. Kali ini, walau hanya berlatih selama
sebulan,di luar jam sekolah, para siswa yang tampil sudah mempertunjukkan
kemampuan mereka yang terbaik. Sungguh sebuah harmoni siang bolong yang
menyejukkan dan mengharukan. Hanya satu hal yang saya sayangkan pada
pertunjukan hari itu, yaitu bahwa tidak semua orangtua siswa yang tampil hadir
menyaksikan konser sederhana itu. Selebihnya, perfect!
Tetamu |
Sebuah atraksi |
Foto bersama usai konser |
Salut
buat Bu Anna dan Bu Rahma, serta kolaborasi dari PT. Yamaha Musik Indonesia
Distributor, Rania Irama, dan SD Inpres Maccini Baru. Semoga segala tujuan baik
tercapai dan semua anak mendapatkan manfaat yang maksimal.
Makassar, 3 Desember 2017
Baca juga tulisan lainnya:
- Kisah Pemenang Sekolah Sehat Makassar 2017
- Keterampilan Sosial dan Emosional Anak, Bagaimana Membekalinya?
- SMADA92 Berbagi: Buku dan Mainan untuk Pionir Sekolah Inklusi
- Kisah Foto Instagramku: Talkshow Televisi Tema Pendidikan
- Pentingnya Orang Tua dan Pendidikan Tinggi Berkolaborasi dalam Membentuk Karakter Positif Anak
- Catatan dari Seminar Islamic Parenting
- Belajar Menulis Alfabet Bersama Boci
[1] Sumber: https://id.yamaha.com/id/news_events/2017/liputan_preecon_sdn452.html
Share :
Wuih mantap adek-adek, bisa main piano, saya nda bisa :D
ReplyDeleteMari Kakak Nanie, belajar sama adik-adik ini :D
Delete