Salah satu bagian ruangan di restoran Fireflies jalan Pattimura dipersiapkan khusus untuk hadirin – para content creator Makassar, termasuk di dalamnya blogger,You Tuber, dan selebgram. Tasya Syandriana (dari IDN Times/IDN Creator Network) memandu dua nara sumber – Kyra Nayda (beauty content creator) dan Kery Astina (comedy content creator).
Makassar
beruntung menjadi salah satu kota yang disambangi IDN Media, selain kota-kota
besar lainnya seperti Denpasar, Yogyakarta, Bandung, dan Padang. Seperti kita
ketahui, kreativitas masyarakat terutama para muda berkembang pesat akhir-akhir
ini. Beragam konten yang kreatif bertebaran di media sosial. Tak sedikit dari
pengguna media sosial menjadi influencer atau content creator
yang turut memasarkan produk dari brand-brand yang sudah paham
pentingnya internet marketing.
Kata
Tasya berdasarkan jumlah follower, content creator terbagi atas micro
influencer, macro influencer, dan mega influencer. Kalau sekelas
Kyra (cek akun Instagramnya: @kyranayda) yang follower-nya ada sekira 242.000
orang dan Kery (cek akun Instagram @keryastina) yang jumlah follower-nya
mencapai 156.000 orang, disebut macro influencer. Sekelas saya yang alhamdulillah
dengan tertatih-tatih jumlah follower Instagramnya bisa tembus angka
4.000-an ini namanya micro influencer. Adapun yang mega influencer itu
yang follower-nya jutaan, kayak artis Laudya Cintya Bella.
Tasya, Kyra, dan Kery. Foto: www.emaronie.com |
Nah, Kyra dan Kery ini profesional sekali dalam menggarap foto dan video mereka. Mereka bisa menggunakan beberapa aplikasi untuk mengedit foto dan video – bukan hanya satu aplikasi. Mereka juga membuat konsep agar hasil foto dan videonya bagus, tidak terkesan asal-asalan. Kyra berusaha supaya feed-nya terlihat rapi sementara Kery lebih cuek ketimbang Kyra. Bagi Kyra, menjadi content creator bukan hanya kesenangan saja tetapi juga pekerjaan. Jangan kaget berapa harga karyanya di Instagram, bisa mencapai 8 digit untuk 1 post, saudara-saudara!
Bagi
mereka berdua, profesionalisme di atas segalanya. Kyra selalu berusaha
membicarakan konsep terbaik dengan brand yang bekerja sama dengannya.
Kalau ada yang tak sesuai dengan dirinya, dibicarakannya baik-baik. Kyra tak
melulu mengikuti kemauan perusahaan. Dia rela mengembalikan uang dari klien kalau
mengingkari hati nuraninya. Patut diacungi jempol, nih prinsipnya.
Suatu
ketika saat harus mempromosikan produk yang tak cocok pada dirinya, Kyra tak
semata-mata berbohong dengan memuji-muji produk tersebut. Dia memang
menceritakan sisi kelebihan produk itu dan tidak mengumbar kekurangannya.
Tetapi catatan tambahan diberikan Kyra, yaitu bahwa produk yang sedang di-review-nya
itu bisa saja cocok untuk satu orang tetapi belum tentu cocok bagi orang lain.
Bloggers Makassar. Foto: www.abbyonety.com |
Satu
pesan penting yang saya tangkap dari sharing Kyra dan Kery pada siang
itu adalah jangan berbohong. Ini patut digarisbawahi karena tak jarang, influencer
mudah terjebak ketika sedang membawakan misi khusus – mempromosikan produk
tertentu. Bisa jadi kita mengarang-ngarang cerita pada caption Instagram
atau status Facebook, atau pada tweet padahal kita tak pernah
melakukannya, hanya agar memenuhi tuntutan brief.
Selain
sharing dari Kyra, siang itu ada workshop Sulam Pita yang
dibawakan oleh Unga – crafter kondang di Makassar yang juga blogger.
Kami diberikan peralatan dan praktik sulam pita. Sambil ngobrol santai, tim IDN Creator Network memberikan sosialisasi mengenai apa itu IDN Creator Network.
Oya, Kyra juga sempat menceritakan pengalaman nyamannya bekerja sama dengan IDN
selama ini. Hm, menarik. Mudah-mudahan bisa bekerja sama dalam jejaring ini,
ya.
Makassar, 4 September 2018
Share :
keknya saya juga sering liat IDN ini seliweran di medsos saya, tapi belum tercerahkan apaan ini IDN. Berharap juga ada roadshownya di Balikpapan
ReplyDelete