Sedang makan permen dengan cara unik, Athifah mendekati mama. Ia memegang permen, mengoles-olesi bibirnya dengan permen itu lalu menjilat-jilati bibirnya. Ia berkata, “Mama, belikan saya lifstik.” Lifstik, maksudnya “lipstik”.
Mama : “Memangnya lipstik itu untuk apa?”
Tiba-tiba bicara tentang lipstik, mama bingung, dari mana lagi ide ini. Mama sendiri bukan pemakai lipstik.
Athifah : “Supaya cantik”
Mama : “Memangnya siapa sih yang bilang sama Athifah?”
Athifah : “Putri Cantik.”
Lagi-lagi Putri Cantik. Dia ini teman – eh sepupu khayalan Athifah, sepupu imajinasinya.
Athifah berkata lagi, “Putri Cantik bilang Saya harus pakai lifstik.”
Mama mengulang lagi pertanyaannya, “Memangnya untuk apa sih pakai lipstik?”
Athifah : “Supaya warna-warni.”
Permen yang dipegangnya tadi, masih diperlakukannya seperti lipstik.
Makassar, 12 juli 2011
Koq dia tahu tentang LIPSTIK ya?
Share :
kak niar, mungkin Athifah punya indera keenam atau indigo sampe bisa ngeliat mahluk lain, dulu saya pernah baca kalo di majalah ada anak yang punya temen imajinasi itu ternyata yang dimaksud adalah mahluk halus sebaya dia yang dipikir nyata, ntar kalo gede baru dia nyadar kalo hanya dia yang bisa ngeliat dan orang lain nggak
ReplyDeleteMakasih sdh berkunjung Ami ...
ReplyDeleteDalam psikologi, anak2 seumur Athifah bisa punya teman khayalan. Ponakan jg waktu umur 5 tahun begitu, ada jg ponakan lain spt itu. nanti hilang sendiri 'teman imajinasinya' itu. Tp ada jg anak yg kawannya 'dari dunia lain'. Diperhatikan saja baik2 gelagatnya bagaimana ... :D