|
Anak-anak duduk rapi sebelum pelajaran di mulai |
|
Pak Haryadi di antara murid-muridnya |
Hari ini anak-anak kelompok bermain Babul Jannah belajar menulis. Beberapa dari mereka sudah bisa menuliskan angka dan abjad. Mereka menggambar ditemani lagu anak-anak yang diputar melalui DVD player.
Jika dibandingkan dengan taman kanak-kanak/play group lain, anak-anak ini belajar dengan fasilitas yang sangat sederhana. Namun mereka tetap bersemangat, apalagi pak Haryadi (pendiri, pengelola, skaligus guru di kelompok bermain ini) selalu mencari cara agar mereka tetap semangat belajar dan bermain. Bagi pak Haryadi, ia dengan tulus melakukan yang terbaik bagi anak-anak ini selama itu bermanfaat bagi mereka, sekalipun ia tak dibayar sepeser pun. Bahkan tak mengapa baginya jika harus mengeluarkan biaya dari kocek sendiri untuk memfasilitasi kelompok bermain ini.
|
Belajar menulis ditemani lagu anak-anak
yang diputar melalui DVD player |
|
Baca do'a |
|
Anak-anak menulis dengan tenang
|
|
Riang bermain jungkat-jungkit |
|
Riang bermain perosotan |
|
Ayo sekolaah ! |
Insya Allah, sebentar lagi ia bisa mengeluarkan ijazah TK untuk anak-anak ini. Babul Jannah sementara dalam proses di departemen Pendidikan Nasional untuk bertranformasi menjadi taman kanak-kanak. Sembilan orang anak (tiga orang anak laki-laki dan selebihnya anak-anak perempuan) telah membayar uang administrasi seperti yang dipersyaratkan oleh Diknas. Masih ada anak yang belum membayar namun pak Haryadi tidak mempersoalkannya. Apa boleh buat, tak mungkin anak-anak ini dikeluarkan dari sekolah, atau dilarang masuk untuk sementara waktu. Hmm ... apa ada TK yang seperti itu selain Babul Jannah?
|
Icha lagi latihan menulis |
|
Paket yang diterima anak-anak |
Anak-anak menyambut gembira pembagian tas yang berisi satu paket perlengkapan belajar mereka. Sudah beberapa hari mereka menanti-nanti hal ini. Seandainya boleh tak berbayar sama sekali, pak Haryadi mungkin memilih itu untuk murid-muridnya. Namun persyaratan dari Diknas yang mengharuskan ada administrasi dan sejumlah pembayaran, maka ditetapkanlah Rp. 150.000 selamanya (maksudnya selama sekolah di tempat ini). Nah, apa ada TK seperti ini? Yang pendiri, pengelola, sekaligus gurunya tidak peduli dengan hitung-hitungan untung rugi duniawiah?
|
Sebagian dari isi paket yang diterima |
|
Tulisan Dina |
|
Hasil tulisan Rasika
|
Makassar, 13 Oktober 2011
Tulisan lain yang terkait:
Share :
Wahhh…. Blognya keren
ReplyDeleteSalam kenal ya…
Saya juga punya sebuah blog yang banyak membahas lagu2 anak..
Ada juga 80an lagu anak karya saya sendiri
Mohon kunjung balik ya…
Kak Zepe
http://lagu2anak.blogspot.com
Terimakasih atas kunjungannya kak Zepe. Saya sudah berkunjung ke blog anda yang keren :)
Delete