Suasana ujian |
Dahulu tak ada ujian dan wisuda mengaji seperti sekarang ini. Asal sudah khatam 30 juz saja, sudah dinyatakan tamat mengaji. Sekarang hal ini menjadi marak dilakukan karena SMP negeri mempersyaratkan calon siswanya memiliki ijazah TPA, sebagai perwujudan program pemerintah lokal: pemberantasan buta aksara al-Qur’an. Yang mengesahkan ijazahnya pun tak tanggung-tanggung: Departemen Agama kota Makassar!
Setiap anak harus menghadapi 3 penguji dari Departemen Agama Kota Makassar ini. Seperti sidang sarjana lho ... |
Jika biasanya ujian santri diselenggarakan oleh TPA Babul Jannah saja. Kali ini, pihak dari Departemen Agama juga terlibat sebagai penguji. Tiga orang penguji diutus ke masjid Bani Haji Adam Taba’, jalan Rappocini Raya lorong 3, tempat ujian dilaksanakan.
Materi ujian untuk 36 peserta ini sama jenisnya seperti yang lalu-lalu, yaitu: hafalan surah pendek, hafalan do’a sehari-hari, hafalan ayat-ayat pilihan, hafalan bacaan shalat, dan tadarus. Lalu ditutup dengan ujian tulisan, mengenai wawasan Islam para santri. Lengkap. Inilah komplitnya kalau di TPA ini, anak-anak yang belajar mengaji secara privat belum tentu dilatih hafalan.
Untuk pertama kalinya, setelah lima kali menyelenggarakan, pemeriksaan hasil ujian kali ini langsung diambil alih oleh Departemen Agama. Biasanya ustadz/ustadzah TPA sendiri yang memeriksanya setelah itu baru diserahkan ke Departemen Agama untuk dilegalisir, kali ini tidak lagi.
Ujian yang dimulai pagi hari berakhir menjelang dhuhur. Mudah-mudahan saja para santri memperoleh nilai bagus. Yang jelas penilaian yang mereka dapatkan nantinya akan sangat obyektif karena yang memeriksanya adalah utusan dari Departemen Agama kota Makassar.
Ujian hafalan surah pendek |
Pak Haryadi, pendiri TPA Babul Jannah (kiri) tengah berbincang dengan seorang penguji dari Departemen Agama |
Ibu Narna - ustadzah TPA Babul Jannah (kanan) bersama ibu dari seorang santriwati |
Para santri yang sudah mendapat giliran |
Jualan bakso si mas untung besar ^__^ |
Makassar, 9 Februari 2012
Bisa dibaca juga yang berikut ini:
Share :
Bisa baca Al-Quran dengan bagus itu nilai lebih dari pada ijazah mana pun.
ReplyDeleteSemoga para murid bisa menjadi penerus bangsa yang baik ya :)
Semoga :)
Deletewah kalau begini caranya emak-emaknya ikut deg-deg an donk...kayak mau un...hehehe;)
ReplyDeleteBetul mbak Rina. Kelihatannya ibu yang lagi nungguin anaknya itu tegang :D
Deletehihi, jadi inget masa kecil.Aku tuh termasuk anak yg pandai menghafal ahahha (sok bgd sih gue, sedikit menghafal msdny).
ReplyDeleteMb aku mau ikutan ujian dunk hhihi.. pasti hafalanku banyak yg lalai dari otak karna kebanyakan mengingat urusan duniawi.
saya psti kalah nih sama jagoan2 cilik hhihi...
tips hafalan ala annur:
saya juga masih belajaran nih. Juz amma surat yg panajng2 saya pajang di tembok ditempat solat. slsai solat ngelirik dan dibaca taip hari lama kelamaan hafal horeee..
Alhamdulillah ...
Deletejadi dah hafal semua nih Annur ... ?
^__^
ya belum lah mba... hihi..
Deletekan surat yg panjang2 Juga banyak....
kan nyicil mb..
Insya Allah pelan2 bisa tuh.. Annur kan telaten :)
Deletewaaaah generasi2 dai cilik. . .InsyaAllah
ReplyDeleteBuat saya, jadi apa saja asalkan halal dan - harapan saya - rajin tadarus.
DeleteMudah2an Affiq menjadi orang yg rajin tadarus.