Masa
menjelang tahun ajaran baru saat masih sekolah adalah masa yang menyenangkan.
Kalau sepatu sudah tak layak pakai maka kami dibolehkan untuk membeli sepatu
baru.
Zaman
dulu, punya satu sepatu setiap tahun ajaran bukan masalah bagi saya dan
adik-adik. Mereknya pun bisa apa saja, tergantung budget dari orangtua.
Saat
SD, kami harus mengenakan sepatu hitam – begitu peraturan di sekolah kami
(kebetulan saya dan adik-adik bersekolah di SD yang sama). Saat SMP, sekolah
saya membolehkan memakai sepatu warna-warni. Begitu pula saat SMA.
Biasanya
ayah membonceng kami dengan vespa hijaunya ke toko sepatu yang letaknya tak
jauh dari rumah. Ayah biasa membonceng kami bertiga sekaligus sampai adik
laki-laki saya yang bungsu – Uyi berusia lima tahun. Setelah itu hanya saya dan
Mirna yang bisa diboncengkannya sekaligus. Tapi itu hanya sampai sekolah dasar
saja. Saat SMP, hal itu tak mungkin lagi, maka ayah membonceng kami secara
bergiliran.
Sumber gambar: http://www.irish-danceshoes.com |
Ada
suatu masa, saya dan kedua adik saya membeli sepatu dengan merek yang sama. Sesampainya
di rumah setelah membeli sepatu baru, kami bertiga mencoba sepatu
masing-masing.
Entah
idenya dari mana - sepertinya dari saya (sebagai anak sulung, saya sering
menjadi pionir he he he), kami bertiga berdiri, berangkulan sesuai tinggi badan
(yang juga urutan usia) di depan cermin di meja rias ibu lalu melakukan “Tarian
Sepatu” sambil cengar-cengir.
Detil
“Tarian Sepatu”-nya seperti ini:
Tangan
kami saling berangkulan di bahu. Lalu kami melompat dengan satu kaki, berhubung
tak ada di antara kami yang kidal, kami “sepakat” lompatan pertama dengan kaki kanan.
Sembari melompat, kaki kiri kami diayunkan ke sebelah kanan. Setelah itu
gantian lagi, kaki kiri melompat sambil kaki kanan diayunkan ke kiri.
Gerakan
ceria bin centil itu dilakukan sambil menyanyikan yel-yel yang kami ciptakan sendiri. Bunyinya, “Kasogi ... Kasogi ... Kasogi hei Kasogi” yang diserukan berulang
kali. Tarian ini kami lakukan selama bermenit-menit, lantas ditutup dengan tawa
berderai-derai kami.
Saya
lupa berapa tahun kami melakukan tarian itu. Kalau tidak salah ingat ada tiga
tahun kami satu selera dalam hal merek sepatu. Untungnya tak ada orang yang
melihat setiap kami melakukan Tarian Sepatu.
Ah
.... masa-masa yang manis ....
Kalau
mengenang masa-masa itu, kangen juga. Karena sekarang kami tak mungkin lagi
melakukannya bersama-sama. Kalau dipaksakan mencari merek sepatu laki-laki dan
perempuan yang sama mungkin masih bisa ya, tapi mau ditaruh di mana muka kami
kalau ada yang melihat kami yang sudah tua-tua ini melakukannya? J
Makassar, 19 Mei 2012
Tulisan ini diikutkan LOMBA MENULIS KISAH
INSPIRASI SEPATU DAHLAN
(Tulisan
dikirim ke email: promosi@noura.mizan.com dengan subjek: *Kisah Inspirasi
Sepatu Dahlan*. Sertakan biodata singkat kamu. Deadline 20 Mei 2012 pukul 24.00
WIB. Upload tulisan ke blog, kirim link-nya kepada panitia (di e-mail). Tulisan
akan di-upload ke Fan Page Facebook Noura Books oleh panitia)
Silakan dibaca juga:
Share :
ooh ini kontes ya mbak, dulu aku juga suka beli kasogi, berarti kita ditahun yang sama ya hehehe
ReplyDeleteIya mbak, ini persyaratan lengkapnya:
Delete*Persyaratan Lomba Menulis:*
1. Siapa saja boleh ikutan.
2. Gaya tulisan bebas, tapi harus berdasarkan kisah nyata (boleh kisah
Anda sendiri, kisah orangtua, sahabat, dll).
3. Setiap orang hanya boleh mengirimkan satu (1) tulisan saja.
4. Panjang tulisan secukupnya saja (baca: nggak perlu panjang-panjang
:D). 2000-5000 karakter saja.
5. Tulisan dikirim ke email: promosi@noura.mizan.com dengan subjek: *Kisah Inspirasi Sepatu Dahlan*. Sertakan biodata singkat kamu. (Tulisan akan di-upload ke Fan Page Facebook Noura Books oleh panitia)
6. *Upload tulisan ke blog kamu*, dan kirim juga linknya kepada panitia.
7. Tulisan ditunggu paling 20 Mei 2012 pukul 24:00 WIB.
*Hadiah*:
3 (tiga) tulisan terbaik (pilihan Noura Books) akan mendapatkan:
- Uang tunai senilai @ Rp500.000,-
- Paket buku Noura Books senilai Rp500.000,- (termasuk novel
Sepatu Dahlan)
- Berkesempatan *meet & greet* dengan Dahlan Iskan saat peluncuran novel Sepatu Dahlan di Jakarta. (Bila peserta yang menang tinggal di daerah Jabotabek dan sekitarnya).
ohhh lomba sepatu.. hmmm
DeletemasyaAllah kak niar..
terima kasih mbak infonya, sudah ada ide nih tapi agak memalukan hehehe. itu cukup dikirim diemail kan tidak perlu di publisg di blog>
ReplyDeleteYaaah .. yang nomor 6 syaratnya di atas mbak: "Upload tulisan ke blog kamu" ... berarti harus upload dong :D
DeleteKan ini sekalian promosi novelnya Dahlan Iskan, biar infonya semakin menyebar :)
Wah Mbak sudah posting sepatu ya? Saya beluuumm...
ReplyDeleteTarian sepatunya apik Mbak, apalgi neyebutin brand sepatu, kalau ketemu owner bisa tuh direkrut jd bintang iklannya lho? #jd ingt waktu SMA saya pengeennn banget septu tsb tapi harus iklas dengan pengennnn deh
Ayo posting mbak ... itu saja kisah SMA diposting.
DeleteIyakah ... mudh2an postingan ini dibaca sama pihak Kasogi dan kami2 jadi bintang iklannya :D
tarian sepatu nya unik juga ya mbak,cocoknya memang di lakukan oleh anak-anak ya...
ReplyDeleteHehehe .. kalo sekarang sudah nda cocok mbak :P
Deleteaku jaman dulu suka sama sepatu yang ada lampu dibagian belakang'a,soalnya era 90an sepatu jenis itu booming banget
ReplyDeletejaman saya SD belum ada tuh :P
Deletetarian sepatu?? :D seru banget, keliatan nih akurnya sesama sodara :)
ReplyDeletesemoga sukses mba kontesnya, *sambil mikir ada cerita apa yaa tentang sepatu :P
Masa2 yang seru ;P
Deletewah, pinter c-walk neh :D
ReplyDeleteC-walk? :P
DeleteXixixi... masa anak2 memang lucu2 ya mbak.
ReplyDeleteIkut mendukung mbak, semoga menang kontesnya :)
Terimakasih :)
DeleteWaaahh.. Ini dalam rangka publikasi novel terbaru "Sepatu Dahlan" ya Mama. :D Semoga sukses lombanya.
ReplyDeleteIya betul ...
DeleteAyu ikutan jugakah?
Bagaimana kalau tarian sepatunya dimainkan oleh Affiq, Athifah dan Afyad? Sahabat setuju kan? Hehehe...
ReplyDeleteSemoga sukses di kontes, Mbak.
Hahaha .. boleh juga ya Abi Sabila mudah2an mereka mau :P
Deleteyel2 nya pastinya sesuai merk sepatu yg dipakai ya “Kasogi "
ReplyDeleteIya mas :P
Deletesmoga menang yaaa :D
ReplyDeleteTerimakasih yaa :D
Deletewah,, baru dengar kalau ada tarian sepatu. heehe
ReplyDeleteHehehe .... ^___^
DeleteHehehe..Sesekali mesti dicoba lagi Mbak Niar. Lumayan untuk mengundang tawa keluarga pasti
ReplyDeleteSudah tak cocok mbak Evi, sudah pada gendut :P
Deletesemoga menang kontesnya mbak...
ReplyDeleteAamiin, terimakasih mbak Rina :)
Deletetarian seperti ini dengan meneriakkan merek sepatu-nya..mengingatkan saya akan tarian rusia yang saling berangkulan dan mengerakkan kaki penari-nya, btw-salam sukses ya untuk kontes-nya :)
ReplyDeleteTarian kami asal-asalan saja :P
Deletehihih.. jadi inget uploadan foto temen2 di twitter :LOL: ada yang sepatunya digigit juga ya bu.. :D
ReplyDeleteOoo itu lomba sepatu, mas :)
DeleteKalo menang hadiahnya dibagi ya...
ReplyDeleteKan narinya sama-sama he..he..he..
Hm .... kan nulisnya sendiri om Uyi :D
DeleteBiar sy pikir2 dulu yah ... :P
wow, asyik juga tuh kenangannya ihwal tarian sepatu; saya jadi membayangkan gimana gitu karena belum pernah melakukannya....
ReplyDeletesemoga sukses lombanya ya, Mbak.
Bisa dicoba di rumah, Mas :)
DeleteHahahaha, coba mbak sekarang nari sepatu =p
ReplyDeleteOww mereknya Kasogi tho, kayaknya masih ada ya tuh merek... :D