Athifah
berurai air mata.
“Ato’tidak sayang sama Saya,” lapornya kepada mama.
“Kenapa
bilang begitu?” tanya mama.
Athifah
menjawab, tapi karena menangis, suaranya seperti bergumam.
“Saya
tidak sayang sama ato’,” sambungnya lagi.
Oooh,
karena menurutnya ato’ tak sayang padanya, ia mebalasnya dengan balik tak
menyayangi ato’!
“Memangnya
ato’ bikin apa?” tanya mama.
Athifah
menjelaskan, masih kedengaran bergumam.
Mama
sekali lagi menyuruhnya untuk memperjelas ucapannya.
“Dulu
ato’ suka cubit Saya,” kata Athifah.
“Lho?
Koq nangisnya baru sekarang?” mama malah balik bertanya. Aneh kan, dicubitnya
dulu tapi menangisnya baru sekarang.
Mama
sadar, nona ini sedang mencari-cari pembenaran atas tangisnya.
Ato’
(kakek – red) memang suka “mencubit” cucu-cucunya. Tapi bukan mencubit betulan,
hanya menggoda mereka.
Ato’
suka “mencubit” menggunakan dua jari kakinya. Dan saat cucunya menoleh, ia memasang
tampang innocent, pura-pura tidak
tahu apa-apa J.
“Ato’
mau pergi Sorowako,” Athifah mencari alasan lain.
“Lho,
biar saja, di sana kan ada cucunya ato’ ... ” ujar mama
Athifah
memang tak suka jika ato’ “mengancamnya” hendak ke Sorowako atau ke Bontang, ke
tempat cucu-cucu ato’ yang lain. Rupanya ini penyebab uraian air matanya itu.
“Ato’
tidak boleh ke Sorowako!” seru Athifah, ia masih sedih.
“Memangnya
kenapa, tidak boleh? Kan Athifah sudah lama dengan ato’ di sini. Sekali-sekali
ato’ ke Sorowako atau ke Bontang tidak apa toh?” kata mama.
“Tidak
boleh!!! Saya mau sama ato’,” ujar Athifah.
Hm,
rupanya ia tak mau ditinggalkan oleh ato’-nya.
Esok
pagi-pagi sekali, tante Mirna sekeluarga hendak kembali ke Sorowako karena
waktu cuti om Pai sudah hampir habis. Ato’ tak mungkin ikut kali ini karena
tante Mirna sekeluarga menggunakan pesawat perusahaan (PT. Vale Indonesia) ke
sana. Sementara ato’ tidak mengantongi izin untuk naik pesawat. Kalau mau ke
sana, om Pai sudah harus menguruskan seat
untuk ato’ jauh-jauh hari sebelumnya.
Athifah
pasti sedang digoda oleh ato’.
“Tidak,
Nak. Ato’ tidak punya tiket. Ato’ tidak mungkin berangkat besok. Coba tanya sama
tante Mirna,” ujar mama, menenangkan nona mungilnya.
“Tapi
kalau ato’ mau ke Sorowako ya nda apa toh, kan yang di sana cucunya juga,”
lanjut mama lagi.
“Tidak
boleh,” Athifah menggeleng keras.
Sisa-sisa
air mata yang tadi mengalir deras masih terlihat di pipinya.
“Athifah
sayang ato’ nda?” tanya mama.
“Tidak!”
jawab Athifah.
“Kalau
begitu, biar saja ato’ ke Sorowako. Toh Athifah tidak sayang sama ato’,” sahut
mama.
“Tidak
boleh!” seru Athifah.
“Kalau
begitu, Athifah sayang, tidak, sama ato?” tanya mama lagi.
“Sayang,”
jawab Athifah.
“Kalau
sayang, ya biar saja ato’ ke Sorowako,” tandas mama.
“Tidaaaak.”
Makassar, 30 Juni 2012
Eeeeh, koq malah
jadinya mama yang menggoda anaknya ???
Share :
salam kenallll....ato' itu kakek ya...sob...itulah cinta dan kasih sayang terkadang suka membingungkan...tpi bersyukurlah kita yang masih punya cinta.....bahagia itu indah...
ReplyDeleteYap, betul. Kakek.
DeleteSalam kenal kembali ya
Athifah lagi galau nih... Hehehe...
ReplyDeleteSenangnya punya kenangan indah dengan kakek.. Jadi cemburu saya.. :')
Eh, koq cemburu? :D
Deletehehehehehe
ReplyDelete:D
Deleteafikah..ets salah..athifah..lagi ngambek karena anto-nya dipikirnya mau ninggalin dia...indahnya masa kecil, keluguan kejujuran dan rasa sayang sesama terutama pada sosok sang kakek bercampur menjadi satu, beda dengan ketika sudah besar...apalagi di zaman ini..rasa sayang hanya pada diri sendiri, memperkaya diri sendiri...mengabaikan hak-hak orang lain yang ada :)
ReplyDeleteAthifah, seperti juga kakak dan adiknya, mereka dekat dengan ato'-nya :)
DeleteHahahaha... berarti Athifah sayang banget ya sama Ato'nya...
ReplyDeleteIya :)
DeleteSayang atau nggak sayang, ujung2nya Mama-nya bilang, "Ya, biar saja Ato' ke Sorowako." Ini mah Mama-nya curang :D
ReplyDeleteMemang itu tujuannya .. qiqiqi
Deletesaking sayangnya sama ato' nya jadi athifah sampe nggak mau kalo harus jauh dari ato' ya mbak...hehe
ReplyDeletesenang rasanya melihat kedekatan antara kakek dan cucunya.
Iya mami Zidane :D
DeleteIya, senang juga menyaksikannya merasa dekat dengan kakeknya :)
menggona anak kecil itu lucu walaupun nanti berujung nangis
ReplyDeleteSepertinya bikin orang addicted ya mbak :)
Deletebaca artikel mbak jadi inget anak saya yang udah 2 bulan ku tinggal di rumah neneknya :(
ReplyDelete