Kali ini ia bersembunyi di bawah sampiran (tempat jemur handuk yang diletakkan dalam kamar).
"Mama, cari Saya. Mama tahu di mana Saya?" tanyanya.
Tentu saja mama tahu ia ada di mana. "Di bawah sampiran toh?" sahut mama.
"Aih Mama, jangan tahu!" serunya. Ia tak mau mama langsung menebak keberadaannya.
Oh. Ia maunya bermain "sembunyi-sembunyi" dengan mama. Dan mama harus mencarinya?
Ok, mama meladeninya.
Mama mendekati gorden lalu membuka jendela dan berkata, "Pasti di luar jendela."
Tentu saja tak ada Athifah di sana. Athifah diam. Berdebar-debar ia menunggu ...
"Tidak ada," ujar mama.
"Barangkali di bawah meja," ujar mama sambil menepuk meja rias agar terdengar oleh Athifah yang masih bersembunyi di bawah sampiran, di sekat situ juga.
"Aih tidak ada!" seru mama.
Kali ini mama mendekati sampiran dan menyibak kain-kain yang menutupi Athifah.
"Di sini!" seru mama lagi.
Athifah tertawa. Ia senang.
Makassar, 20 Juni 2012
Lucu ya permainannya ... he he he
Share :
Aiiiihh..Athifah lucuuu..
ReplyDeleteMama jadi harus berpura-pura gak tau :D
Iya nih hehehe
DeleteHmmm... Cuma athifah dan mama mug di setiap kisah, dan akan selamanya bersembunyi dalam kisah. ;-)
ReplyDelete"Bersembunyi" ya? hehehe
DeleteSifat athifah lugu sekali ya. Masa main petak umpet ngomong. Dari suaranya pasti ketahuan dimana bersembunyi. Ntar kalau udah gede, pasti ketawa sendiri mengetahui keluguannya pas waktu kecil
ReplyDeleteWkwkwk...
ReplyDeleteAthifah sama dong dengan adek Hanin.
Matanya berbinar-binar kalo kita pura-pura tidak melihatnya dan mencarinya. Padahal nyaris tidak ada tempat yang bisa digunakan untuk menyembunyikan tubuh endutnya.