Fort Rotterdam |
Pengunjung fort Rotterdam di sore itu |
Kasihan,
Affiq dan Athifah tak jadi ikut acara Kids Corner with Kampung Dongeng and
Wendy Miller di Makassar International Writers Festival 2012 pada 16 Juni sore.
Karena mencari-cari gedung, mereka terlambat tiba di tempat acara. Acaranya
sudah bubar .
Jadilah
mereka keliling-keliling benteng warisan Belanda itu. Papanya kewalahan karena
mereka sangat antusias berkeliling. Sampai-sampai meninggalkan papanya begitu
saja saat papa sedang asyik memotret-motret bangunan tua yang sudah dipugar
itu.
Jujur
saja, eksotisme klasik dari fort Rotterdam jauh berkurang setelah dipugar.
Kesan usangnya tak ada lagi. Tetapi tempat ini tetap saja asyik untuk dijadikan
tujuan wisata. Warga Makassar pun sekarang suka berkunjung ke sini.
Pemandangan dari sebuah jendela di fort Rotterdam |
Pertunjukan seni di sisi gedung yang dipakai sharing Emerging Writers |
Sebuah selasar |
Duduk di atas atap?? :) |
Seorang
wartawan New York Times menyebut benteng ini sebagai “The best preserved Dutch
fort in Asia”. Benteng ini peninggalan kesultanan Gowa yang beribukota di
Ujungpandang (Makassar). Kesultanan ini sebenarnya memiliki 17 benteng yang
mengitari ibukota dan sekitarnya tetapi hanya fort Rotterdam lah yang masih
terpelihara keasliannya dan paling megah.
Benteng
ini dibangung tahun 1545 oleh raja Gowa ke-10 yang bernama Imanrigau Daeng
Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng. Nama asli benteng ini
adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng
ini dengan sebutan Benteng Panynyua yang merupakan markas pasukan katak
Kerajaan Gowa.
Pemandangan satu sudut kota dari atas benteng |
Pemandangan dari satu sudut benteng |
Ada pentas seni - acara lain selain MIWF |
Kursus bahasa Inggris di salah satu beranda |
Kerajaan
Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya
mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada
saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi
Fort Rotterdam.
Cornelis
Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah
kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai
pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur. Di kompleks benteng
terdapat Museum La Galigo yang di dalamnya terdapat banyak referensi
mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang
ada di Sulawesi Selatan.
Sore
itu, banyak pengunjung di fort Rotterdam. Ada yang berwisata di sekitar
bangunan ataupun di atas tembok yang mengelilingi benteng, sambil menikmati
pemandangan kota dari ketinggian. Di salah satu sudut terlihat beberapa orang
belajar bahasa Inggris.
Tak
terasa maghrib pun tiba. Usai mengikuti workshop sharing Emerging Writers, saya mencari ketiga belahan hati ini dan
kami pun pulang ke rumah dengan membawa tambahan wawasan di benak masing-masing.
kuburan di dalam benteng |
Sumur besar ini ditutup rangka besi |
Salah satu ruang berisi lukisan |
Haduh gambar ini, sudah diset, tetap saja terbalik Mereka ini duduk di "menikmati" benteng |
Salah satu inventaris benteng |
Makassar, 21 Juni 2012
Sumber:
http://melayuonline.com
http://wikipedia.org
Silakan juga dibaca:
Share :
berwisata sambil menambah wawasan,,,
ReplyDeleteberkunjung di sini :)
Betul :) Terimakasih yaaa
Deletekangenku ini tempat
ReplyDeleteDatang maki' :)
DeleteBenteng ini kan di bangun kerajaan Gowa ya Mbak Niar? Tapi kok gak kelihatan ada unsur tradisional Gowanya..Apa ketika diambil alih Belanda, semua mereka rombak? Ah nanti kalau ke Makassar mau kesini ah..Thanks infonya Mbak :)
ReplyDeleteGimana ya mbak Evi, saya taunya ya memang begini :)
DeleteMakasih ya mbak :)
hwaaaaa...
ReplyDeletedari dulu ingin sekali kesini, tapi belum kesampeaaannn >,<"
Kalo ke Makassar. Eh atau usahakan taun depan deh, insya Allah ada ajang MIWF lagi :D
DeleteWAh benteng Roterdam ....
ReplyDeleteSaya juga orang Makassar . . .
Suka sekali kalau ke situ, rasanya mau minta jam waktu dan kembali kemasa itu ^^
Ngayal.com
Wow .. memangnya sekarang ada di mana? :D
DeleteHm aku baru paham.
ReplyDeleteAku kira Fort Rotterdam ini peninggalan Belanda lho...
Ternyata Gowa Tallo tho...
dan saya belum pernah sekali pun ke tempat ini
ReplyDelete:'((
Masya ALlah bangunannya awet bgd,,, ih jadi pengen jalan2 ksana deh bun...&_&
ReplyDelete