Secara
nyata, saya baru aktif ngeblog selama setahun lebih. Tapi keasyikan dan manfaat
yang saya peroleh sungguh luar biasa.
Mengabarkan Tentang
Khazanah Daerah Saya
Kedua
orangtua saya berasal dari dua provinsi berbeda di pulau Sulawesi, ngeblog
membuat saya memungkinkan mengabarkan secuil yang saya tahu tentangnya kepada
khalayak. Suami yang suka motret pakai HP menjadi salah satu andalan saya untuk
mencari ide tulisan. Seperti saat suami melihat perayaan Cap Go Meh yang
ternyata tak diadakan di semua kota di Indonesia, ia membawa pulang banyak
sekali foto-foto perayaan itu dan membuat saya mempunyai ide menulis 4 tulisan:
Cap
Go Meh adalah hari raya masyarakat Tionghoa dan karnaval yang diadakan setiap
tahunnya ini menampilkan kekayaan budaya Tionghoa yang berbaur dengan budaya
lokal. Berbagai komponen masyarakat adat/budaya di Sulawesi Selatan ikut
meramaikan karnaval. Hal ini memancing saya untuk memadukan referensi hasil googling, buku pinjaman “Manusia Bugis”,
dan pengetahuan suami yang lebih paham budaya Bugis untuk menghasilkan keempat
tulisan itu.
Mengenai
secuil pengetahuan saya tentang tanah kelahiran ibu saya – Gorontalo telah
beberapa kali saya tuliskan ke dalam blog ini. Di antaranya: Kerawang
Gorontalo: Dari Kain Hingga Kue Kering yang sampai sekarang masih dibaca
oleh pembaca blog saya padahal sudah berbulan-bulan yang lalu saya posting. Atau mengenai kekayaan dalam
meleburnya dua budaya yang saya saksikan sejak kecil, pernah saya tuliskan
dalam Kagok
Itu Membanggakan, tulisan ini mendapatkan apresiasi yang cukup baik dari
teman-teman pembaca.
Ada
hal menarik yang saya alami setelah mem-posting
tulisan berjudul La
Galigo Karya Sastra Terpanjang di Dunia. Tulisan itu sebenarnya merupakan review dari sebuah artikel di koran yang
memaparkan fakta bahwa karya sastra terpanjang di dunia, mengalahkan Maha
Bharata adalah La Galigo. Sebuah karya sastra yang disusun oleh seorang
perempuan Bugis di masa lampau bernama Colliq Pujie Arung Pancana Toa.
Award dari Syam. Diriku masih menunggumu ^__^ |
Seorang
kawan asal Sulawesi Selatan yang sedang studi di Belanda yang baru saya kenal
dari jagad perblogan secara tak sengaja membaca tulisan saya dan berkomentar di
dalamnya. Ia berjanji akan menyambangi museum di Leiden – Belanda, tempat
manuskrip asli naskah La Galigo selama ini tersimpan. Yah, walaupun La Galigo
berasal dari Sulawesi Selatan, manuskrip aslinya masih “ditahan” oleh Belanda.
Idha http://idha2908.blogspot.com/ – nama kawan tersebut memenuhi
janjinya. Walaupun tak tinggal di Leiden (Ida tinggal di Groningen), ia bela-belain datang ke museum itu dan
menuliskan tentang perjalanannya ke museum di kota itu yang menyimpan manuscript asli naskah La Galigo di blognya
dalam tulisan berjudul Leiden;Berkunjung demi membaca (melihat) manuscript 'La Galigo'. Waaah, ini sungguh berarti bagi saya,
rasa penasaran saya tentang museum dan manuscript
itu lumayan terjawab saat membaca tulisan Idha!
La
Galigo saat ini telah ditulis dalam bentuk novel oleh Dul Abdul Rahman. Dul
Abdul Rahman adalah penulis artikel di koran yang saya review itu. Sungguh merupakan sebuah kehormatan bagi saya, ia meninggalkan
komentarnya di postingan saya tentang
La Galigo itu.
Selain
itu saya menulis tentang beberapa tempat yang menarik di daerah saya seperti Menikmati
Kelelawar, Sejarah, dan Alam Soppeng dan Merindukan
Eksotisme Danau Purba Sulawesi juga Tour de
Fort Rotterdam. Menyenangkan membaca komentar-komentar yang muncul yang
menyatakan rasa penasaran dan ketertarikan teman-teman untuk berkunjung setelah
membaca tulisan saya.
Berbagi Hal-Hal Baik
Blog,
selain sebagai tempat mengekspresikan pikiran dan perasaan juga merupakan
tempat untuk berbagi hal-hal baik. Seperti yang pernah saya tulis dalam Melakukan
Hal Baik, Dari Balik Layar pun Bisa, ada banyak hal baik yang ternyata bisa
dilakukan dari balik layar, termasuk membantu sesama. Salah satu contohnya ada
di tulisan Blogging
for Sharing and Caring - Sekolah Pesisir dan Mendulang
Amal Melalui 63 Orang Anak.
Saya
bahkan sudah membuat 13 tulisan tentang hal-hal baik yang dilakukan oleh
pendiri, pengelola, penggerak yayasan Babul Jannah di dekat rumah saya. Tulisan
terakhir berjudul: Keceriaan
Sederhana Dalam Babul Jannah. Berharap yang saya sampaikan melalui tulisan
dapat menginspirasi orang lain, minimal menimbulkan keoptimisan bahwa di
sela-sela keruwetan hidup ini, masih ada seorang bapak sederhana yang mampu
melakukan banyak hal baik untuk warga sekitar.
Dapat Award, Hadiah, dan Pencapaian yang Tak
Disangka
Award dari Noorma. Maaf ya baru dipajang |
Inilah
efek samping ngeblog yang bisa bikin semangat menulis tetap terjaga: award dari sesama blogger dan
hadiah-hadiah dari giveaway/kuis
ataupun lomba menulis. Alhamdulillah, saya pernah mendapatkannya, ada dalam
bentuk uang, flashdisk, juga buku-buku. Yang terbaru
adalah buku dari Pakdhe Cholik dan blus
batik lengan panjag dari mbak Nia Uly. Saat ini saya sedang menunggu kiriman
permainan Monopoli – hadiah dari Syam (sedang
menunggu kapan Syam ada waktu untuk main ke rumah saya. Saya memilih hadiah ini biar bisa bermain sama anak-anak),
hadiah dari lomba ngeblog bertema “Manusia Pertama, Nabi Adam atau Teori Darwin”,
dan buku Gado-Gado Poligami karya mbak
Leyla Hana – hadiah dari kuis blognya.
Selain
itu, sungguh sebuah keberuntungan yang teramat besar, lomba Book Your Blog yang
saya ikuti berbuah diterbitkannya buku solo saya Lakon
Fragmentaris oleh penerbit Leutika Prio (ehm, yang sudah bosan baca
promosi saya tak usah baca bagian ini ya J).
Asyiknya
ngeblog membuat saya bergabung di sebuah grup menulis dan berkesempatan ikut wawancara
radio pada suatu sore. Yang terakhir, saya berkesempatan menambah wawasan
dengan menjadi salah satu penulis partisipan pada ajang Makassar
International Writers Festival bulan Juni lalu.
Pengumuman pemenang lomba blog Mama Cake (nama saya di nomor 6) |
Tambahan Teman Baru
dari Berbagai Pelosok
Ini
yang paling penting: tambahan teman-teman baru dari berbagai pelosok. Mulai
dari dalam negeri hingga luar negeri. Bergaul di jagad maya dengan teman-teman
ini membuat perasaan terasa dekat. Secara tak direncanakan, saya pernah bertemu
dengan Maya pemilik blog http://nurmayantizain.com.
Tiba-tiba saja takdir membawanya ke rumah saya, bersama dengan seorang sahabat
lama saya. Rasanya seperti sudah kenal lama dengan Maya, padahal hanya biasa
berinteraksi di dunia maya dan SMS-an saja.
Dari
tulisan-tulisan teman-teman blogger, kepribadian mereka bisa terbaca dan kita
bisa mencocok-cocokkannya dengan diri kita. Alhamdulillah, selama ini saya
“bertemu” dengan teman-teman blogger yang banyak menyebar pesan kebaikan dan
menuliskan hal-hal baik. Saya membayangkan suatu saat saya ke kota lain, saya
tentu punya tempat yang bisa didatangi – yaitu rumah-rumah nyata mereka!
Yah,
itulah asyiknya ngeblog bagi saya, Kawan. Bagaimana denganmu?
Makassar, 22 Juli 2012
Tulisan
ini diikutkan pada kontes Betapa Senangnya Ngeblog dan disponsori
oleh Mahabbah.
Silakan dibaca juga:
Share :
Wah, pengalaman ngeblog sebagaimana Mbak Mugniar ini tentu membuat jatuh cinta sama ngeblog neh. Ohya, artikel di atas telah saya baca dan langsung saya DAFTAR. Makasih banyak ya, Mbak.
ReplyDeleteTerimakasih mas Akhmad. Maaf baru balas komen ini, kemarin2 tidak bisa masuk, gagal terus ...
DeleteAlhamdulillah, saya juga senang bisa mengenal mbak Niar. menambah teman yang memiliki nilai positif diri akan memotivasi untuk berbuat yang sama :)
ReplyDeleteSama mbak Ecky, senang juga mengenal mbak walau hanya dari dunia maya. Semoga suatu saat bisa bertemu ya. Entah saya yang ke Aceh (atau Thailand?) atau mbak yang ke Makassar. Atau kita ketemu di Jakarta. Siapa tahu? :)
Deletewah senangnya ya mbak ngeblog setahun banyak dapat hadiah n manfaatnya...
ReplyDeletesalam kenal
Salam kenal mbak :)
DeleteTerimakasih sudah mampir di sini ...
sepintas membaca tulisan mbak di blog ini....jd kagum....mudah2an bs seperti mba. mugniar.....
ReplyDelete