“Ini
dari kapolsek Banjarnegara. Dengan siapa ini?”
Begitu
kalimat yang terdengar dari seseorang yang menggunakan nomor 085328017728.
Orang
asing itu tiba-tiba saja menelepon ke HP saya.
Saat
suami saya menjawab, “Ini Solihin, di Makassar, Pak. Ada apa?”
Dengan
semena-mena sama semena-menanya dengan caranya memperkenalkan diri, ia memutus
komunikasi.
Pernahkah
mendapat telepon macam itu, Kawan?
Suatu
hari saya mendapatkan SMS dari seorang kawan yang berbunyi: Terimakasih diingatkan, sangat pas dengan
emosi yang naik-turun. Dunia memang sekadar usaha, saling mendo’akan dan
menasihati. Jazakillah khairon.
Usut
punya usut, rupanya si bungsu yang belum genap 3 tahun selama tiga hari ini
mengirim SMS secara bertubi-tubi pada kawan tersebut. Salah satu jenisnya
adalah beberapa SMS yang berasal dari note
HP saya ketika mengikuti acara Tudang Sipulung bertema Public Speaking komunitas blogger Anging Mammiri beberapa waktu
lalu.
Isi
note itu: Jangan kagum pada diri sendiri, skenario, take notes, simplicity.
Sumber gambar: http://baksoholic.multiplycom |
“Mati
ma’!” seru saya. Buru-buru saya
meminjam HP suami untuk meluruskan perihal SMS tersebut kepada sang kawan. HP
saya sendiri kehabisan pulsa setelah dipergunakan oleh si bungsu. Kawan saya
memakluminya.
Entah
sudah berapa puluh kali permintaan maaaf semacam ini saya sampaikan kepada
nama-nama yang ada dalam address book
saya. Mulai sejak Affiq pintar main HP, lalu Athifah, dan sekarang Afyad. Saya
jadi bertanya-tanya, bagaimana dengan orang yang anaknya ada 4 atau 5 ya?
Pada
tanggal 3 Juli, saya menerima SMS dari nomor 085249694425. Dengan tanpa
mengubah redaksi dan susunannya, inilah penampakan SMS-nya:
Slmt!!!No anda
Mendpt hadiah
Rp.75jt.dari
TELKOMSELpoin
Diundi tadi mlm
Pukul.23:30.wib
Di RCTI.info Hub:
081225922777
Drs.H.SRIANTO
Pengirim:
+777
Kalau
yang terakhir itu, jelas-jelas penipu. Hari gini, masih ada juga ya usaha nipu
macam ini?
Makassar, 10 Juli 2012
Silakan juga dibaca:
Share :
Serangan sms semacam itu sering ane dapatkan semenjak ane bergabung dalam grup facebook dan blogging. Kayaknya emang si pelaku memanfaatkan jejaring sosial untuk mendapatkan korban. Tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan counter hp itu.
ReplyDeleteSaya tdk mencantumkan no HP di FB ... entah ya, ada saja caranya penipu2 itu menemukan nomor kita
DeleteKalau kayak SMS terakhir, paling serig tuh suamiku. Cuma disahut tanpa dibalas; "terima kasi, uangnya ambil untuk anda saja." :D
ReplyDeleteHahaha iya ... ambil saja kalo mau ya :)
Deletewahwahwah...adek2 pintar main hp. sy saja tau 'main' hp pas sma ji. ka baruka pegang hape bela =D
ReplyDeleteSaya iya kodong, menikah pa' baru tahu HP hehehe
Deletehehehe
ReplyDeleteibue di rumah juga suka kelimpungan kalo liat citra lagi ngoceh di hape
soalnya asal pencet...
Sudah ngabisin pulsa berapa, Mas Rawins? :D
DeleteNto Ni', kalo ada yang menanyakan nama sebaiknya jangan dijawab, ditanya balik saja mau cari siapa. Kan dia yang menelpon. Takutnya dia memanfaatkan no hp dan nama kita untuk modus penipuan selanjutnya.
ReplyDeleteIya sih. Nanti saya ingatkan bapaknya anak2. Trims DW
Delete