Athifah
mendapati giginya berlubang. Maka dibuatlah rencana bersama untuk membawanya ke
mantri gigi dekat rumah. Ia yang paling bersemangat. Nyaris tiap jam ia
bertanya tentang rencana ke “dokter” gigi itu. Maklum saja, ia belum tahu
rasanya bagaimana kalau gigi diutak-atik. Berbeda dengan Affiq yang dijadwalkan
cabut gigi. Affiq selalu sumringah saat rencana ke mantri gigi tiba-tiba batal.
“Athifah
malas sikat gigi ya?” tanggap tante Mirna.
“Iya,
Saya malas sikat gigi. Tapi tadi Saya mau sikat gigi, na gigiku sakit. Jadi tidak bisa mi,” sanggah nona mungil ini.
“Makanya,
sikat giginya sebelum sakit dong,”
ujar tante Mirna lagi.
Athifah
kemudian melaporkan rencana kunjungan ke mantri gigi, “Nanti Saya mau ke dokter
gigi. Mau dikasih keluar gigiku. Baru
diganti dengan gigi baru.”
Ia
terus berceloteh, menceritakan tentang kunjungan periksa gigi dalam bayangannya
seperti apa.
Setelah
bicara dengan Athifah, tante Mirna ngobrol dengan mama. Sembari tertawa tante
Mirna menceritakan percakapannya dengan Athifah. “Cerewetnya anakmu,” ia tertawa mengatakan hal ini.
Makassar, 18 Oktober 2012
Dalam bayangan nona mungil ini,
mengganti gigi dengan gigi yang baru adalah ... so simple J
Share :
Hehe....Athifah...Athifah.... adaaaa aja ya polah lucunya.... penasaran ingin tau kesannya setelah ke dokter gigi nanti... :)
ReplyDeleteMantri gigi, kak Al. Sangat senior dan piawai :)
Deletenamanya juga anak anak mbak mugniar, selalu tampak lucu dalam keluguannya ^^
ReplyDeleteHehehe .. namanya juga anak2 :D
DeleteTerus akhirnya bagaimana mba saat di mantri gigi? athifah nangis kah? hihihi.. lucu yaa..
ReplyDeleteJiah... ganti gigi :P
ReplyDeleteDulu jaman kecil kalau aku ke dokter gigi, selalu minta sarung tangan ama masker, buat mainan wkwkwk~
hehehe... athifah... namax juga anak2
ReplyDelete