"Iya," jawab mama.
"Tuanya, tua sekali atau belum?" tanyanya lagi.
"Maksudnya?"
"Kalo Ato' kan suka lupa-lupa ..."
"Ooh, jadi .. maksudnya Ato' sudah tua sekali?"
"Iya. Kalo tante A?"
"Belum terlalu tua."
"Memangnya Ato' suka lupa-lupa ya?" tanya Mama, memancing reaksi Athifah.
"Iya. Mama lupa? Kalau pagi-pagi Ato' suka bilang 'Afyad, pergi sekolah' padahal kan saya yang mau pergi sekolah, bukannya Afyad," jawab Athifah.
Ato' memang suka menggoda cucunya.
"Oooh begitu ya? Mama lupa."
"Eeh ... Mama tukang lupa-lupa yaa?"
Mama tersenyum simpul.
"Mama penjual lupa-lupa yaa?" kata nona mungil ini lagi.
"?????"
"Mama suka bagi-bagi lupa-lupa yaa?" nona mungil ini tertawa lebar.
"?????"
Makassar, 8 Oktober 2012
Maksudnya "tukang" sinonim dengan "penjual". Misalnya saja "tukang bakso" kan sama dengan "penjual bakso" ... nah kalo yang "suka bagi-bagi ..." .. itu imajinasi nona ini bagaimana hehehe.
Share :
sudah tahu dia kalau kata "tukang" bisa bermakna "orang yang sering" dan "penjual". pinter.
ReplyDeleteAah iya ya .... "orang yang sering" .. terimakasih Milo *saya baru ngeh lho hehehe*
DeleteHaduh ini anak, omongannya menggelitik terus sih mbak :D Hayooo mirip ayah atau bundanya nih?
ReplyDeletewaduh malah jadi bingung...
ReplyDeleteha..ha..nona cilik sudah mulai kritis
ReplyDeleteHahahaha...
ReplyDeleteTukang batu, penjual batu gitu ya wkwkkw