Sebenarnya materi tulisan ini sudah
beberapa kali saya buat di blog ini.
Tetapi karena saya berminat sekali ikut
giveaway-nya kang Achoey yang temanya
cocok dengan ini maka saya menuliskannya kembali, dengan meramu kembali
tulisan-tulisan yang ada dan mengingat-ingat kembali kedatangan saya ke tempat
yang menjadi setting di sini. Mohon
maaf bagi Anda yang sudah berulang kali membaca tentang ini, silakan di-skip jika tak ingin membaca ini.
***
Sebuah
becak yang dimuati beberapa kardus berisi deterjen dan pakaian bekas sudah
mendahului kami. Kunjungan ini sudah kami rencanakan jauh-jauh hari sebelumnya.
Saat teman-teman menanyakan panti asuhan yang bisa disambangi, saya mengusulkan
panti asuhan Annur. Link tulisan Mendulang
Amal Melalui 63 Orang Anak yang pernah saya buat beberapa bulan sebelumnya,
saya tautkan ke grup facebook kami agar mereka bisa mempertimbangkan panti
asuhan ini.
Kopdar IIDN Makassar di panti asuhan Annur |
Jembatan Rappocini, sekitar 30 meter dari panti |
Karena
sudah pernah bertandang ke tempat ini, saya langsung mencari ibu Hj. Mari -
pendiri sekaligus pengelolanya. Ibu Hj. Mari adalah seorang perempuan setengah
baya berkulit putih yang merelakan sebagian rumahnya ditempati oleh 63 anak
yatim, yatim piatu, dan tidak mampu yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat.
Struktur pengurus panti |
“Ada
Haji?” tanya saya pada seorang pengurus.
“Keluar
ki,” jawabnya, sambil mempersilakan
kami duduk di kursi usang yang berderet di situ.
“Kalau
anaknya?”
“Keluar
juga.”
Setelah
mengisi buku tamu, kami berbincang santai dengan pengurus yang menyambut kami,
mengenai anak-anak yang usianya beragam itu. Ada yang belum sekolah, ada yang
bersekolah di sekolah dasar, SMP, dan SMA. Beberapa dari mereka ikut duduk
bersama kami, memperhatikan kami dan barang-barang yang kami bawa.
Andika |
Pengurus
panti itu masuk ke dalam kamar yang letaknya dekat dari kursi tempat kami duduk
dan menggendong Andika. Ia memangku Andika. Sepertinya Andika mengerti sedang
dijenguk, bibirnya menyungging senyum yang amat lebar. Sesekali bahkan terkekeh-kekeh.
Biasanya ibu Hj. Mari sendiri yang menggendongnya, juga membersihkan kotorannya
karena hanya ia yang “betah” melakukannya.
Tak
lama kemudian ibu Hj. Mari datang. Ia menyalami kami. “Baru-baru ini Andika
tiga kali masuk rumah sakit,” katanya. Hj. Mari tak segan membawa Andika ke
rumah sakit untuk berobat walau harus diopname sekalipun. Kasih sayangnya
kepada Andika begitu tulus, jauh melampaui kasih sayang keluarga kandung anak
berhidung mancung lagi berkulit putih bersih itu.
Dua dari anak panti asuhan Annur |
Cacat
pada mata Andika tambah menjadi setelah beberapa lama keluar dari rumah sakit.
Sekarang nyaris semua bidang di matanya seperti tertutup selaput. Sesekali kami
melirik Andika. Sama halnya dengan saya, teman-teman sedang merasakan hal yang
sama, terharu dan terenyuh luar biasa melihatnya. Ia tampak bahagia dikunjungi.
Suara tawanya sering sekali terdengar.
Ibu Hj. Mari |
Salah satu kamar di panti asuhan Annur Foto: Marisa Agustina |
Beberapa
hari kemudian, seorang dermawan menyumbang dalam jumlah yang cukup besar
setelah membaca postingan saya yang
di-share seorang kawan – Nunu namanya
di facebook. Nunu yang bekerja di perusahaan penyedia alat kesehatan bersedia
membantu membelikan kursi roda bagi Andika dengan harga yang lebih murah.
Akhirnya Andika memiliki kursi roda sendiri. Ia tak perlu lagi digendong bila
hendak dipindahkan.
Di
luar keterbatasan Hj Mari yang terlihat, ketulusannya yang luar biasa dalam
tapi tak terlihat patut diacungi jempol dan ditiru. Tak banyak orang yang mau
berbagi ruang di rumahnya dengan bukan hanya belasan tapi puluhan anak-anak
yang butuh kasih sayang ini. Semoga Allah meridhainya.
Makassar, 4 November 2012
Artikel ini diikutsertakan pada Gaveaway: Cinta untuk Anak Yatim
Share :
ikut mengacungkan jempol buat H. Mari
ReplyDeleteTerimakasih mbak Lid :)
DeleteSalut buat Hajjah MAri, smeoga jd insirasi kita utk perduli pd anak yatim dan sesama yg membutuhkan:)
ReplyDeleteSemoga :)
DeleteSubhanallah...
ReplyDeleteSemoga hati Hajjah Mari terpelihara untuk terus membantu anak2 yatim ya...
Aamiin. terimakasih kakaakin :)
DeleteSemoga panti asuhan an-nur bisa terus membantu anak yatim sob. Ane bantu share di facebook sob.
ReplyDeleteAamiin. Terimakasih mas Hadi :)
Deletesemoga Allah memberikan kemudahan buat hajjah mari dalam mengelola panti asuhan tersebut ya mbak, sungguh pengabdian yang luar biasa, salut untuk hajjah mari.
ReplyDeleteaamiin... semoga mbak :)
DeleteSemoga Hajjah Mari diberi kesehatan dan limpahan rizki dari Allah.
ReplyDeleteSukses dengan GA nya mbak... :)
Aamiin.Terimakasih mbak :)
Deletesubhanalloh. semoga Hj. Mari diberi keluasan rejeki dan hati untuk tetap memberikan pengabdiannya pada anak2 yatim tsb. amin3x yra....
ReplyDelete