"Oya?" tanya Mama.
"Kapan itu?" Mama bertanya lagi.
"Pernah. Maaf ya?" ujar Athifah, lembut.
"Tidak apa-apa," Mama tersenyum.
Mama bahagia, putrinya ini jujur dan ekspresif.
Makassar, 19 Januari 2013
Kayaknya Mama pernah tidak memberikan apa yang dia minta. Saat itulah Athifah memutuskan untuk tak menyayangi Mama. Tapi Athifah akhirnya sadar bahwa ia sebenarnya menyayangi Mama. Iya kan Athifah? :D
Share :
Wah, jaman dulu kalo aku ngomong gitu ke ibuku, aku pasti ditampar sampai mukaku hancur..
ReplyDeleteHah, masa sih mbak?
DeleteJujur, lugu...
ReplyDeletepengakuannya menunjukkan Athifah sayang mama....
Menurut saya juga begitu mbak Niken. Alhamdulillah :)
DeleteWah beruntung sekali ya memiliki putri seperti Athifah, semoga anak-anak di Panti Asuhan memiliki sifat seperti ini
ReplyDeleteAamiin :)
Deletesenangnya kalo anak-anak sudah jujur sejak kecil ya mbak...salam sayang untuk athifah mbak.
ReplyDeleteIya mbak. Tantangan utk mamanya supaya bisa jujur terus :)
DeleteTerimakasih salam sayangnya. Athifah pasti senang jika dikabari
Kepolosan athifah bener-bener membuatku tersenyum dan pengen terus dapat cerita dari athifah.
ReplyDelete