Srikandi Blogger: Ada Semangat dan Pembelajaran

Saya ingin mengutip pendapat Andrias Harefa[1] tentang Panggilan Kemanusiaan[2]:

Tugas, tanggung jawab, dan panggilan pertama seorang manusia adalah pembelajar. Sedangkan pelajaran pertama dan terutama yang perlu dipelajarinya adalah

belajar menjadikan dirinya sendiri semanusiawi mungkin.

Bila seorang anak manusia menolak tugas, tanggung jawab,

dan panggilan untuk menjadi dirinya sendiri,

maka ia telah kehilangan fondasi untuk menjadi manusiawi.

Sumber: http://guardian.co.uk

Pengertian manusia adalah makhluk yang berakal budi. Tapi pada kenyataannya tak semua manusia menunjukkan pengertian itu dari perilakunya karena “makhluk yang berakal budi” bukan hal yang otomatis dimiliki seseorang sejak kelahirannya melainkan diperoleh dari pembelajaran.

Sekilas Tentang Kumpulan Emak Blogger

Saya dulu pernah berpikir, mungkin tak akan pernah mendapatkan teman-teman baru, dan tak akan pernah menjelajahi dunia baru karena memutuskan untuk menjadi full time mother. Rupanya saya salah. Kesenangan saya terhadap aktivitas ngeblog akhir-akhir ini, nyatanya menambah teman-teman baru. Bahkan saya mendapat aneka pengalaman yang sangat menambah wawasan.

Rupanya blog merupakan jalan menuju dunia baru. Dunia baru ke banyak “negara” dalam ranah virtual. Saya bergabung dengan beberapa komunitas blogger. Di antaranya, yang sangat unik adalah Kumpulan Emak Blogger (KEB) yang saat ini anggotanya sudah menembus angka 900 orang perempuan, baik yang sudah maupun yang belum menikah.

Ide pembentukan KEB ini sangat tepat karena ternyata banyak perempuan Indonesia yang suka ngeblog atau paling tidak, memiliki blog walau tak aktif meng-update blognya.

Setelah bergabung, saya melihat peran KEB amat besar. Di antaranya:

• Wadah untuk saling sharing antara sesama anggota dalam bentuk tulisan. Perempuan selalu membutuhkan sesama jenisnya untuk saling  sharing, baik itu pengetahuan maupun sekadar curhat.
• Wadah silaturahim. Menjadi anggota komunitas seperti KEB membuat kita jadi punya teman di mana-mana. Saya suka berandai-andai bila bisa keliling Indonesia, saya punya banyak tempat yang bisa didatangi.
• Aktualisasi diri. Ibu-ibu yang rajin menulis dapat meruntuhkan paradigma bahwa ibu rumahtangga hanya bergelut dalam urusan domestik sehingga tidak berkembang dan hanya bisa memahami gosip artis.

Sumber: http://emak2blogger.web.id

Tentang Ajang Srikandi Blogger 2013

Grup yang baru berusia setahun pada 18 Januari 2013 ini mengadakan sebuah event besar yaitu pemilihan Srikandi Blogger 2013. “Srikandi” saat ini bukan hanya menjadi sebutan untuk pahlawan perempuan tetapi juga untuk perempuan pejuang dalam bidang apapun.

Walau bukan siapa-siapa, hanya seorang penyuka menulis terutama di blog, saya memberanikan diri untuk mendaftar. Ada 150 orang yang mendaftar pada ajang bertema Aktualitas Perempuan di Era Digital ini. Dan tak dinyana begitu melihat pengumuman 50 semi finalis beberapa hari yang lalu, nama saya ada di situ. Sebagian nama lain sudah saya kenal karena kami sudah saling berkunjung di rumah maya masing-masing dan mereka adalah blogger-blogger hebat.

Acung jempol setinggi-tingginya kepada para Makmin (emak-emak admin) dan Makpan (emak-emak panitia) yang sudah menyusun format acara ini. Tak main-main, akan ada acara puncak penganugerahan Srikandi Blogger 2013 yang insya Allah dilaksanakan pada tanggal 28 April 2013 di Jakarta.

Ajang Srikandi Blogger 2013 sungguh inspiratif. “Hawa”-nya membuat ke-50 nominator menjadi makin bersemangat menulis di blog mereka tak terkecuali saya.  Mudah-mudahan ajang ini rutin digelar di tahun-tahun mendatang karena penyemangat seperti ini penting. Bukan hanya untuk aktualisasi diri para blogger perempuan, juga agar para perempuan blogger makin meningkatkan pembelajarannya terhadap apa saja di sekelilingnya.

Perempuan, tak boleh berhenti belajar karena sosok perempuan yang identik dengan sosok ibu kelak akan membentuk generasi muda bangsa yang berpengaruh di kemudian hari. Oleh karena itu pembelajaran yang kontinyu dari mana saja, dari sikon apa pun perlu dibiasakan. Begitu pun bagi saya, aktivitas ngeblog adalah juga aktivitas pembelajaran.

Sumber: facebook KEB

Perempuan blogger yang rajin update blognya, saya percaya senang belajar. Melalui menulis ataupun berkunjung ke blog lain. Ajang Srikandi Blogger mestinya dapat semakin meningkatkan pembelajaran mereka karena meningkatkan semangat ngeblog yang tentunya positif.

Pastinya akan seperti terbang ke awan jika saja saya bisa masuk 10 besar (finalis). Apalagi bila terpilih menjadi Srikandi Blogger. Waah, “sesuatu” sekali. Bila terpilih, semangat ngeblog saya bakal makin meningkat. Andai menjadi Srikandi Blogger, saya berharap bisa menjadi “penyambung lidah” KEB dengan ikut mewartakan hal-hal yang patut disebarluaskan tentang hal-hal positif dalam kegiatan KEB, barangkali lebih bagus lagi bila bersama dengan finalis lain. Supaya KEB makin eksis karena masyarakat luas makin mengenalnya.

Mudah-mudahan, saya yang orang biasa ini yang sehari-harinya hanya berkutat dengan urusan rumahtangga bisa menginspirasi para perempuan di luar sana bahwa menulis di sela-sela urusan rumahtangga bisa saja dilakukan. Menjaga semangat ngeblog pun niscaya adanya.

Mudah-mudahan pula bisa lebih membuka mata orang-orang di luar sana dalam menilai ibu rumahtangga. Bahwa ibu rumahtangga pun bisa berbagi dengan cara yang elegan, dengan cara yang cerdas, melalui blog tentunya.

Makassar, 14 April 2013

Silakan pula dibaca:

Hari Bahagia Viviet

Lauk Lima Ratus

Wuaaah Sudah Mau 2013 Yah ...

TEDx – Ide Tak Lumrah yang Menyebar

Si Juki Jalan Laiya

Perempuan-Perempuan Keren (?)

Senyum dan Kompromi yang Manis

Kartini Pendidikan dari Babul Jannah

Karnaval - Kemeriahan Cap Go Meh (1)

Rumah Keduaku

---

[1] Trainer, pemegang lisensi Dale Carnegie Training, penulis belasan buku, seorang pembelajar, menyelenggarakan website http://pembelajar.com

[2]  Harefa, Andrias. 2001. Mutiara Pembelajar. Yogyakarta: Gloria Cyber Ministries.

Share :