Tak seperti para penyuka menulis lain, saya tak keranjingan menulis sejak
kecil. Pelajaran favorit saya sejak SD sampai SMA adalah matematika. Karena
kesukaan itu, saya memilih masuk jurusan Teknik Elektro di FT UNHAS (suka doang, bukan
berarti jago hiks).
Tapi kalau saya ingat-ingat, sejak SD saya enjoy dengan tugas mengarang ataupun ujian mengarang. Saya selalu
mengerjakan soal mengarang dengan baik dan memenuhi kertas yang disediakan
semaksimal jumlah baris/halaman yang diminta.
Dalam bentuk apapun, saya mengerjakannya dengan enjoy, termasuk ketika tes program co-op (magang) di Freeport saat masih kuliah dulu. Waktu itu
mengarang sepertinya sebuah bentuk tes kreativitas dan saya bisa mengerjakannya
dengan penuh penjiwaan. Dan sepertinya itu membantu saya menjadi kandidat kuat
mewakili UNHAS ketika itu (ehm tak ada salahnya bernostalgia kan kawan? Saya hampir
saja ke Freeport lho waktu itu, sebelum kloter yang mengutus Ridwan – teman
seangkatan berangkat. Untung saja saya tak bersaing dengan Ridwan. Kalau saja
kami bertemu di satu kloter ... beuuh #abaikan).
Sayangnya, saya harus mengakui kepada pewawancara kalau saya menderita
sinusitis, sering sakit kepala di daerah T (dahi dan hidung) kalau cuaca dingin
sementara tempat magangnya di daerah dingin. Meskipun akhirnya tak lulus magang
di Freeport, saya kira mengarang – sebagai salah satu poin penilaian, cukup
membantu saya melalui tahapan tes.
Sejak ujian kelulusan SD, SMP, lalu SMA, nilai bahasa Indonesia saya
memegang peranan penting sebagai penyumbang nilai tinggi. Nilai Ebtanas Murni (NEM,
sekarang UN) untuk bahasa Indonesia berturut-turut sejak SD, SMP, lalu SMA
adalah: 8,65; 9,00; dan 8,10.
Matematika yang sebenarnya selalu saya sukai dari lubuk hati yang paling
dalam, nilainya tak selalu tinggi karena pola belajar saya yang menganut pola
SKS (Sistem Kebut Semalam – jangan ditiru kebiasaan jelek ini). Bahasa Indonesia yang selalu menempati jadwal hari pertama mendapat
perhatian dan semangat penuh bagi saya untuk mempelajarinya. Sementara matematika
yang biasanya menempati jadwal hari ketiga keteteran karena saya akhirnya tak
sempat mengulangi bab-bab terakhir pelajaran disebabkan kejenuhan dalam belajar
pola SKS selama beberapa hari sebelumnya.
Konyolnya, nilai Fisika saya jeblok di NEM SMA, hanya 4,90 saudara-saudara!
Memalukan ya, padahal Fisika adalah jurusan saya di SMA. Wali kelas sampai
memanggil saya secara khusus untuk mempertanyakan ketololan saya, “Mugniar,
kenapa nilai Fisikamu begitu? Untungnya nilai ijazahmu bagus!” Benar-benar memalukan.
Sumber: http://writerswrite1.files.wordpress.com |
Syukurnya, total nilai saya mencapai 51,11. Kalau dirata-ratakan, dengan
dibagi 7 lumayanlah. Dapat poin tujuh koma sekian. Dan tahukah saudara-saudara,
nilai-nilai apa saja yang tinggi di NEM SMA saya selain bahasa Indonesia? Ho ho ... ini dia: Pendidikan Moral
Pancasila (PMP): 8,00 dan bahasa Inggris: 8,90.
Lalu saya memilih masuk masuk fakultas Teknik? Konyol ya.
Sepanjang kuliah di jurusan Elektro, walau dengan susah-payah, beruntung
sekali saya bisa mengikuti berbagai mata kuliah. Saat itu saya belum tertarik
untuk mencoba menulis walaupun selalu saja salut dengan mereka yang suka
menulis di media kampus: Identitas di UNHAS dan Channel 9 di fakultas Teknik. Kebiasaan
membaca saya pun belum terbangun dengan baik.
Tetapi saya sangat menyukai kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler di HME
(Himpunan Mahasiswa Elektro). Mulai dari kegiatan pengkaderan mahasiswa yang
disebut Program Pengembangan Diri (PPD) hingga menjadi penonton diskusi para
senior. Diskusinya bukan mengenai perkuliahan melainkan mengenai perkembangan
negara dalam bidang politik, pengembangan diri, dan lain-lain. Mulai menjadi OC
(organizing committee)
kegiatan-kegiatan seperti seminar di HME dan senat FT hingga menjadi SC (steering committee) di HME.
Dua tahun menjadi mahasiswa, saya mulai diikutkan sebagai pemateri untuk
adik-adik angkatan dalam PPD. Seringnya, saya kebagian tugas membawakan materi
administrasi dan persuratan. Pernah pula kebagian tugas membawakan materi Psikologi
Citra Diri dan Berpikir Kreatif. Sampai lulus kuliah, saya ikut berpartisipasi
dalam PPD. Selama berkegiatan, saya tidak hanya belajar menulis materi tetapi
juga membuat konsep pengkaderan.
Secara perlahan-lahan ketertarikan saya pada 3 hal ini semakin besar :
psikologi populer, pendidikan praktis, dan pengembangan diri. Justru ketertarikan
saya pada teknik Elektro dan IT memudar. Oya,
saya sempat belajar IT dan pernah lulus dalam satu tahapan tes pegawai sebuah
BUMN sebagai satu-satunya pelamar untuk posisi IT untuk penempatan di wilayah
Indonesia timur. Sayangnya jatuh di tes tahap kedua (wawancara) karena saat
wawancara berlangsung, saya sudah berniat menikah dan mengaku kepada psikolog
yang mewawancarai bahwa calon suami saya tengah bekerja di pulau Sumatera (ehm siapa yang
nanya ya J).
Pendeknya, akhirnya ketiga hal itu (psikologi populer, pendidikan praktis,
dan pengembangan diri) yang banyak mewarnai tulisan saya sekarang ini. Walau
tak berkarir di bidang yang saya pelajari di bangku kuliah, saya bersyukur
proses “luar sekolah” yang saya peroleh selama kuliah sangat berperan dalam mengisi
ruang-ruang memori dan juga kalbu saya. Dan itu semua sangat bermanfaat bagi
diri saya, dalam menyikapi kehidupan, dan dalam pengasuhan saya terhadap
anak-anak saat ini.
Saya bersyukur pernah mengenal orang-orang terbaik di HME pada masa itu dan
program-program kemahasiswaan terbaik di masa itu (untuk senior-senior dan
kawan-kawan yang aktif di HME pada masa 1992 – 1997, terimakasih yang tak
terhingga untuk kalian).
Mengapa saya begitu bersemangat dalam menulis saat ini, tak lepas dari
peran suami dan seorang sahabat yang meyakinkan bahwa saya bisa menulis. Dulu,
saya selalu malu dan amat tak percaya diri untuk menulis. Apalagi bila tulisan
saya dibaca orang. Sekarang, waah
sepertinya kadang-kadang saya menjadi over
PD dan menjadi kecanduan menulis dan ngeblog.
Anda boleh berkata “lebay” jika saya berkata, “Sehari tak menulis rasanya
hambar”. Karena bagi saya menulis adalah dokumentasi hidup sekaligus cara saya
untuk refreshing. Saya berharap kelak
bisa meninggalkan semua tulisan saya sebagai warisan untuk anak-cucu saya.
Bersyukur sekali jika ada yang mau membaca dan mengambil hal positif dari
apa-apa yang saya tuliskan. Mudah-mudahan bisa menjadi bekal saya di alam nanti
(aamiin).
Jadi, buat Anda yang merasa tak percaya diri karena tak terbiasa menulis
sejak kecil, buang segera rasa tak percaya diri itu. Yang penting Anda mau
menikmati menulis. Jangan menjadikan menulis sebagai beban. Banyak koq mereka yang baru tergerak menulis di
usia yang tak muda lagi, seperti saya contohnya (dalam hal semangat menulis
maksudnya ya, bukan dalam kualitas tulisan J).
Makassar, 12 Mei 2013
Silakan juga
disimak:
Share :
dan yang penting lagi, tulisan yang kita buat, usahakanlah biasa berguna buat diri sendiri terlebih orang lain :)
ReplyDeleteYup. Moga2 (terutama) berguna buat anak cucu saya kelak
Deletewah, mbak mugniar nih samaan ma aq :D
ReplyDeleteaq dulu suka sama matematika, tp nilai pun biasa aja. beda sama yg berbau sastra/bahasa, nilainya bisa tinggi lho :D . Sampai kemarin aku baru sadar, passionku kayaknya dibidang menulis hihih
Senasib kita ya hihihi
Deletedulu, aku ngga suka belajar.. apalagi sekaarang ;))
ReplyDeletematematika aku ngga suka juga, mbak.. aku suka baca tapi.. semuanya aku baca.. bahkan kertas pembungkus gorenganpun
Yang penting masih suka membaca. Eh tapi membaca itu kan belajar juga? :)
DeleteNem nya tinggi euuuy mba niar keren.aku malah dulu gs suka sama bahasa indonesia boring
ReplyDeleteAih ... lagi beruntung saja mbak Win. Tapi yang SMA itu, cuma rata 7 lebih koq :D
DeleteKalo bahasa Indonesia, saya biasa saja. Maksudnya suka tidak, tidak suka juga tidak. Tengah2 lah :)
Aku dulu ga suka matematika. Sukanya sama kesenian. Tapi kok nggak nyeni juga :D.
ReplyDeleteTulisan2 mbak Niar bagus2. Memang jiwanya di nulis ya mbak.
Mbak Niken nyeni koq. Baru akhir2 ini saya merasakan suka sekali sama menulis, mbak Niken :)
Deletesehari tak menulis rasanya hambar..memang begitulah kalau menulis sudah menjadi kebutuhan...,
ReplyDeleteselamat berlomba ya.. lombanya masih jalan kan...semoga menjadi salah satu yang terbaik :-)
Lombanya masih jalan, sampai akhir bulan ini :)
DeleteAamiin, terimakasih yaa
kalo ini saya sudah akui :)
ReplyDeleteIyakah? :D
Delete