Dapat Kiriman Palm Sugar Berkat Ngeblog

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh.

Konyolnya, dulu saya mengira “Arenga” itu nama belakang kak Evi Indrawanto karena ia sempat memakai nama Evi Indrawanto Arenga. Padahal “arenga” atau “arenga palm sugar” merupakan nama internasional untuk “gula semut aren”. Kalau tidak ngeblog, saya tidak mengenal kak Evi – owner PT. Diva Maju Sejahtera yang memproduksi arenga, dan tentu saja saya tak akan mengenal kak Evi dari tulisan-tulisannya di blog http://eviindrawanto.com.

Kalau tidak ngeblog, saya juga tidak akan mendapatkan “gula semut aren” (gula aren bubuk) sebagai hadiah memenangkan giveaway yang diselenggarakan kak Evi.

Pengumuman pemenang GA

“Ada pak Niar?” itu yang ditanyakan kurir pengantar paket saat pintu rumah dibuka.

Haduh, lagi-lagi ada orang yang mengira nama saya berjenis kelamin laki-laki. Sering sekali nama pemberian orangtua yang saya sandang disangka nama laki-laki.

Betapa terkejutnya saya melihat paket yang tiba itu terkemas dalam kardus berukuran cukup besar. Tadinya saya mengira setiap satu kemasan yang akan saya terima itu berisi 25 gram gula semut aren. Rupanya saya salah, setiap kemasannya berisi 225 gram. Jadi total yang saya terima lebih dari 5 kilogram plus sebuah novel keren karya Akmal Nasery Basral berjudul Imperia. Huaa, ini hadiah unik kedua yang saya terima di tahun ini setelah kiriman voucher belanja MAP dari Jakarta. Alhamdulillah, bisa buat persediaan untuk satu atau dua bulan.

Kardus palm sugar berfoto bersama Green, boneka raksasa milik Athifah

Sekardus berisi  25 kemasan palm sugar (gula semut aren) beserta sebuah novel

Dulu, saya pernah mencicipi palm sugar kemasan tapi rasanya berbeda dengan yang ini. Yang dikirim oleh kak Evi ini, rasanya lebih alami. Jadi pingin tahu lebih detil tentang gula semut aren. Setelah googling saya menemukannya tak jauh, di blog kak Evi juga. Berikut kutipannya:

Gula semut aren memiliki karakteristik yang khas. Tidak seperti gula aren cetak yang bentuknya gelondongan seperti pipa paralon di potong pendek. Juga berbeda dari  gula batok yang tercetak mirip tempurung kelapa. Gula semut aren berbentuk serbuk, berupa butiran halus.

Pohon asal dari gula ini adalah enau (Arenga Pinnata). Umumnya dipasar dikenal sebagai “palm sugar” saja. Sedangkan gula yang berasal dari pohon kelapa disebut “coconut palm sugar”. Dari nira pohon aren menghasilkan arenga palm sugar. Dari nira kelapa menghasilkan coconut palm sugar.

Karakteristik gula semut aren yang membuatnya berbeda dari gula pasir adalah :

• Aromanya enak seperti kue. Kalau pabrik sedang mengeringkan gula semut, arena sekeliling berubah seperti pabrik bakery.
• Tekstur gula semut aren lembut, tidak kasar seperti gula pasir. Maka gula semut mudah sekali larut dalam bahan makanan atau bila dicampur pada minuman.
• Gula pasir biasa tidak mengandung nutrisi. Gula semut aren mengandung nutrisi. Dari analisa laboratoriun yang kami lakukan, dalam  gula semut aren terdapat protein. Selain mineral ada pula kandungan glukosa, sukrosa, vitamin C, riboflavin, thiamine, fosfor dan kalsium.
• Warna coklatnya  mengandung serat makanan yang bermanfaat  bagi  kesehatan pencernaan.
• Dapat disimpan dalam waktu lama. Asal kering dan tersimpan rapat gula semut aren bisa bertahan lebih dari empat tahun. Gula ini tak akan mengalami perubahan baik aroma, rasa maupun warna, asal dipastikan juga suhu ruangan penyimpan sekitar  + 20ºC dengan RH 50 – 60%

Gula semut aren
Sumber: http://eviindrawanto.com

Sejak gula semut aren tiba di rumah, sehari-harinya saya, suami dan anak maunya memakai gula ini sebagai pemanis teh, kopi, atau susu. Anak-anak juga suka menikmatinya dengan cara ditaburkan begitu saja di atas roti tawar. Saya yang penyuka manis ini, malah suka sekali mencemilinya begitu saja. Soalnya rasa alaminya itu lho, amat menggoda. Seandainya tak ingat ancaman diabetes yang bisa mengancam orang di usia saya ini, mungkin saya bisa menghabiskan sendiri ratusan gram gula semut aren ini dalam sehari!

Ah, saya merasa menjadi orang yang amat beruntung. Mungkin saya merupakan penduduk Makassar pertama yang merasakan produk yang dikirim kak Evi ini. Pernah menikmati gula semut aren, kawan?

Makassar, 26 Mei 2013

Postingan ini disertakan dalam  #8MingguNgeblog Anging Mammiri

Silakan juga disimak:

Seandainya Tidak Ngeblog, Saya Tidak Tahu Tentang ICT USO EXPO dengan MPLIK-nya

Seandainya Tidak Ngeblog, Saya Tidak Akan Mengenal Komunitas-Komunitas Keren Ini

Laki-Laki Pecinta Anak-Anak

Adegan-Adegan Tak Elok dalam Sinetron Indonesia

Sebuah Modus Penipuan?

Hei, Kalian Sedang Demo Apa?

Pentingnya Ketahanan Perempuan dalam Era Digital

Potensi Ancaman: Makin Banyak Kaum Muda AS Tolak Ajaran Agama

Memimpikan Jadi Blogger Seumur Hidup

Menggeleng Itu Bahasa Universal?

Share :