Athifah dan kawannya, sebut saja namanya Ina sedang berbincang tentang sunat (khitan). Menurut adat Makassar, anak perempuan juga disunat maka dalam beberapa waktu lagi, Ina akan dikhitan oleh orangtuanya.
"Tidak ji, tidak sakit," jawab Ina.
"Hanya seperti dipitto' ayam, bapaknya Athifah," sambungnya lagi sambil menirukan gerakan ayam yang sedang mematuk ke arah lengan Papa.
Makassar, 20 Mei 2013
Catatan:
Dipitto' = dipatuk
Hadeh ... mungkin dikiranya kalau dikhitan versi adat seperti itu yang dipatuk ayam itu tangannya
Share :
biasanya ditempatku kalau perempuan di khitannya sewaktu masih bayi mbak
ReplyDeleteGimana caranya itu, mbak?
Deleteduh anak perempuan di khitan juga ya?
ReplyDeleteIni khitan menurut adat, mbak. Biasanya kalo menurut adat ya gitu deh, pake "cara aneh"
Deletehahaha..lucu ya anak2,
ReplyDeleteq dulu di khitannya pas SD mbk :D
Pake cara apa tu mbak Hanna? Gak pakai dipatuk ayam kan?
Deletememang ada sih tapi tidak wajib ya mbak Niar ?
ReplyDeleteAda 2 pendapat sepertinya mas Insan. Saya pernah disodori hadits yang kuat (maaf lupa redaksinya dan saya lupa nyimpan catatannya di mana) bahwa sebaiknya dikhitan juga. Kalo di rumah sakit Islam, ada "jasa" khitan anak perempuan tapi hanya dibersihkan saja, tidak diapa-apain.
DeleteSayangnya banyak yang mengadakan khitan untuk anak perempuan dengan cara seperti di atas (adat, pake ayam) atau "dipotong semuanya".
Z pk adat lho dulu kk niar, mmg ad ayam tp dak dipitto sm ayam jie, pk silet tp cuman dsentuh2 kykx, yagh hanya sentuh sedikit gitu deh, hehehehe ;) adatx panjang dan lama lagi, wkt i2 z kls 5 SD, yg plg kuingat satu baki isix makanan buat z semua, klo d pariaman sunatx lngsng pas lahir sm bidan or dokterx...
ReplyDelete