Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging
Mammiri, minggu keempat
Seingat saya bukan sejak kecil saya suka warna hijau karena saya tak pernah
fanatik dengan warna tertentu. Hanya saja sejak dulu saya tak suka dengan
warna-warna terang seperti merah dan oranye. Saya menyadari kesukaan pada warna
ini setelah berjilbab, pada tahun 1994. Saat itu saya mengumpulkan blus lengan
panjang dan rok panjang satu demi satu. Membelinya dengan uang saku yang
ditabung.
Saat masih dalam hitungan jari-jari (tangan dan kaki), baru saya menyadari
bahwa baju-baju yang saya miliki warna dominannya hijau, sekitar 80 persen. Ada
berbagai warna hijau dalam baju-baju itu.
Seperti ada dorongan dari dalam yang tak bisa dimengerti, dalam memilah
kain atau baju biasanya saya langsung tertarik jika warnanya hijau. Otomatis
saja. Sepertinya mengenai warna kesukaan sudah ada di dalam genetika. Hijau itu
bagi saya adem, damai, tenteram, dan nyaman.
Sebagian dari koleksi hijau saya |
Di awal pernikahan saya jadi suka mengumpulkan benda-benda berwarna hijau. Saat
membeli peralatan rumahtangga, saya mencari yang warnanya hijau. Saya mempunyai
beberapa tempat sampah berwarna hijau, baskom-baskom hijau, rak plastik hijau, gorden
hijau, seprei hijau, dan lain-lain. Tapi saya tak maniak. Bila tak ada warna
hijau saya bisa memilih warna lain.
Saat perusahaan tempat kerja suami ketika itu (di Riau) mengizinkan pegawainya
memilih warna material kamar mandi dan warna cat untuk rumah perusahaan,
serta-merta saya berkata, “HIJAU.” Sayangnya pihak kontraktor yang menangani urusan
renovasi rumah tak memiliki stok warna hijau untuk cat. Tapi mereka bisa
menyediakan keramik hijau untuk kamar mandi. Saya senang, setidaknya ada
ruangan berwarna hijau di dalam rumah.
Ada berbagai artikel menarik tentang warna hijau dan hubungannya dengan
psikologi. Seperti:
Hanya 2 Detik Melirik Warna
Hijau Bikin Orang Lebih Kreatif[1]
Green Effect. Bagi orang-orang yang dituntut untuk selalu berpikir kreatif, dianjurkan
untuk mendekor ruangannya dengan warna hijau. Menurut ahli psikologi,
kreativitas bisa meningkat hanya dengan sekilas memandangi warna hijau selama 2
detik. Ini dibuktikan dalam penelitian Prof Stephanie Lichtenfeld, seorang ahli
psikologi dari Ludwig-Maximilians-University. Penelitian tersebut telah
dipublikasikan dalam buletin Personality and Social Psychology.
Dalam penelitiannya, Prof Lichtenfeld melibatkan 69 orang partisipan dengan
perbandingan yang kurang lebih merata antara laki-laki dan perempuan. Tugas
para partisipan sangat sederhana, yakni menulis sebuah karangan yang
menunjukkan tingkat kreativitasnya.
Selama mengerjakan tugas, para partisipan diperlihatkan secara sepintas
obyek-obyek dengan warna yang berbeda untuk tiap partisipan. Sebagian melihat
obyek berwarna hijau, sedangkan yang lain ada yang putih merah dan yang lain
tetapi sama-sama hanya melihatnya secara sepintas yakni selama 2 detik.
Hasil pengamatan menunjukkan, partisipan yang melihat obyek berwarna hijau
cenderung menulis karangannya dengan lebih kreatif dibandingkan partisipan yang
melihat warna lain. Prof Lichtenfeld menyimpulkan, efek ini terjadi karena
pengaruh warna hijau yang disebutnya green effect.
Menurut Prof Lichtenfeld, warna hijau adalah warna tumbuh-tumbuhan sehingga
tanpa disadari bisa merangsang persepsi tertentu soal pertumbuhan. Bukan hanya
pertumbuhan fisik, tetapi juga pertumbuhan psikologis termasuk dalam berpikir
kreatif.
Berbagai penelitian sebelumnya memang menunjukkan bahwa warna bisa
mempengaruhi kejiwaan, misalnya merah bisa membangkitkan gairah seksual. Meski
demikian, Prof Lichtenfeld tidak ingin serta merta menyarankan agar orang
melihat warna hijau hanya untuk membuat pikirannya jadi lebih kreatif.
"Efeknya sangat halus. Kalau dengan sengaja melihat warna hijau supaya
lebih kreatif, itu masih dipertanyakan," kata Prof Lichtenfeld seperti
dikutip dari MSNBC, Kamis (29/3/2012).
Sumber: greenleaveshgf.blogspot.com |
Arti Warna Hijau dalam Disain
Logo[2]
Warna hijau mewakili kehidupan, kesegaran, lingkungan hidup dan
pembaharuan. Warna hijau membangkitkan emosi yang menenangkan. Akhir-akhir ini
warna hijau menjadi trend para desainer
dengan slogan eco friendly dan “kembali
ke alam”. Warna hijau ini banyak dipakai dalam desain brosur, leaflet, x-banner, roll up banner, poster hingga
spanduk bagi perusahaan yang ingin mencitrakan perusahaan mereka sebagai ramah
lingkungan seperti Green Peace.
Banyak unit bisnis yang sekarang mulai memakai warna hijau ini untuk
menarik perhatian pelanggan dalam meningkatkan penjualan mereka karena
meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya kelestariaan alam, hidup
harmonis dengan alam hingga berbagai gerakan penghijauan seperti menanam seribu
pohon trambesi bahkan di indonesia kesadaran akan lingkungan ini telah jauh
meningkat dengan terjunnya konglemerasi dalam kegiatan yang berbau pelestarian
lingkungan.
Arti Warna Hijau dan Psikologi Warna Hijau[3]
Arti warna Hijau adalah warna
pertumbuhan dan vitalitas, terkait dengan kehidupan baru dan pembaharuan. Hijau
berkaitan dengan keseimbangan dan keharmonisan pikiran, tubuh dan emosi. Ini
membantu dalam pengambilan keputusan, membantu untuk melihat semua sisi dengan
jelas.
Secara
psikologis warna hijau menyeimbangkan emosi orang, menciptakan rasa
tenang. Hijau dikaitkan dengan alam, kesehatan dan penyembuhan, dan lingkungan,
menciptakan rasa kasih sayang dan pengasuhan bagi semua. Hal ini mendorong
kemurahan, kebaikan dan simpati.
Hijau gelap
berhubungan dengan uang, kekayaan dan prestise, sementara hijau muda
berhubungan dengan pertumbuhan dan kesegaran. Hijau dianggap sebagai warna uang
di dunia Barat. Terlalu banyak hijau dapat
menyebabkan perasaan iri, keserakahan dan keegoisan. Warna hijau zaitun tua
dapat memiliki konotasi negatif kecuali dikaitkan dengan lingkungan.
***
Hahay ... terlalu
banyak dalam hal warna pun tak baik ya. Untungnya saya bukan tipikal orang yang
memaksakan segalanya harus serba hijau. Praktis saja, kalau tidak ada hijau warna
lain juga tak masalah. Bahkan merah atau oranye yang tak saya sukai pun tak
masalah. Bagi saya, untuk benda yang penting adalah manfaatnya atau fungsinya. Warna memang menimbulkan
sensasi psikologi tersendiri yang indah tapi warna bukanlah segala-galanya.
Nah, apa warna kesukaanmu kawan?
Sudah pernah mengecek hubungan antara warna kesukaanmu dan psikologi?
Makassar, 1 Mei 2013
Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri
Silakan juga
disimak:
[1]
Sumber artikel Hanya 2 Detik Melirik
Warna Hijau Bikin Orang Lebih Kreatif: http://health.detik.com
[2]
Sumber artikel tentang Arti Warna
Hijau dalam Disain Logo: http://desainlogodesign.com/
[3]
Sumber tentang Arti Warna Hijau dan
Psikologi Warna Hijau: http://suksesitubebas.com/
Share :
wijau memang menyejukkan mba, dan menurutku memang kepribadian mba niar tuh hijau banget, kalem,tenang,wise.
ReplyDeleteaku dulu sukaaaa banget warna biru, semuaaa biru, kamar pun di cat biru.Saat itu aku memang cenderung pendiam, agak terturup dan ngga suka bersosialisasi. Trus lama kelamaan ngga suka lagi, beralih ke warna cerah, nerah,orange,kuning. dan memang sekarang aku jauh lebih terbuka, lebih ceria dan lebih gampang bergaul.
pengaruh ngga yah ?
Saya dulu penggemar hijau, waktu SMP sampai kuliah. Tapi kok sekarang jadi suka biru.
ReplyDeletehijau itu segerrrr ya mbk hehehe...fresh from the froozen xixixixi
ReplyDeleteSebagai pencinta alam so pasti saya penyuka ijo mbak..
ReplyDeleteHijaukan bumi kita, tapi saya bukan partisipan bendera ijo loh hehe
saya sebenernya suka biru, tapi liat situasi juga heheh... tapi memang warna bukanlah segalanya
ReplyDeletemamahku juga suka warna hijau tante.. sampai2 pas aku masih SMP, mamahku dijuluki 'Bu Esmeralda' sama temen2. heuu
ReplyDeletesesungguh ALLAH menciptakan dedaunan dan rerumputan dengan warna hijau pastilah mengandung suatu makna tertentu .... dan warna hijau adalah warna syurga, warna yang disukai ALLAH sebagai penciptanya dan menghiasi syurga dengan warna hijau (surah ar Rahman : 76 dan Al-Kahf : 31 ),... salam :-)
ReplyDeletehidup hijau! :D
ReplyDeleteTernyata manfaatnya bnyk bgt ya mb :D
z suka semua warna kk niar, tapi kenapa di akhir kalimatnya ada kemiripan dgn yg mw ku posting kalo aku begini " temans apa warna favoritmu, apa sama seperti ku yg suka banyak warna " hehehehe :D
ReplyDeletebener bener... hijau itu menyegarkan.....
ReplyDeletekalo berada di suasana yang hijau, serasa di refresh
pantesan background blognya ijooo :p
ReplyDeletehihi ... ademm, seger, kaya antioksidan
*eh
saya belum bikin nih :)
mikir dulu ... semedi :p
Tertarik dengan konsep 'Hanya 2 Detik Melirik Warna Hijau Bikin Orang Lebih Kreatif'. Sepertinya harus banyak-banyak dipraktekkan. heheh.. Salam 'gO Green'
ReplyDeleteHijau memang damai dan segar, tanpa warna hijau dunia akan gersang.
ReplyDeletesalam kenal, kunjungan perdana saob
aku suka hijau
ReplyDelete^_^
oya, udh aku email, cek ya...
iya mbk niar,sy sdh baca ttg psikologi warna. Meski sebenarnya tdk 100% kebenarannya yang ada pada sy. Tapi akhirnya sy berpikiran bhw takperlu terlalu terpaku hanya satu warna saja. kita bikin warna-warni kehidupan kita dg menyenangi semua warna. Kl dah gitu,sifat kita ga akan yg banyak tahu dari psikologi warna.
ReplyDeletesalam kenal mba, melihat blog mba yg serba hijau saja rasanya seger banget, hijau warna kehidupan ya
ReplyDeleteHijau yang menyejukkan.. meyejukkan hati, pikiran, dan alam :)
ReplyDeleteAku sepakat... aku juga suka ijo soalnya hehehe..
ReplyDeleteseperti slogan 'ijo royo royo' ya, warna hijau emang adem dan tersa nyaaman seh mba
ReplyDeleteYang jelas kalo lama gak liat warna hijau terutama warna dedaunan, rumput hijau sawah hijau rasane koq ada yang kurang gitu lho,,
ReplyDeletehijau itu bikin seger, ya, Mbak :)
ReplyDeleteSama kayak temanku, katanya hijau itu warna daun, adem :)
ReplyDelete