Dear Diary. Sebuah surat
cinta untuk diriku.
Sekali-kali boleh dong saya sebal dengan diri saya sendiri. Karena ada
saatnya saya tak suka dengan perasaan yang timbul di dalam hati.
Seperti ketika beragam masalah berseliweran seperti padat dan garangnya
arus lalu-lintas sedang saya terjebak di tengah-tengahnya dan ketika itu pula
kesabaran amat dituntut untuk dimiliki tapi mengusahakannya sedemikian sulit.
Atau ketika saya sudah berjalan jauuuh sekali di dalam gelap dan melihat setitik
cahaya di ujung sana. Lalu saya semangat mengejar cahaya itu. Namun semakin
dikejar, setitik cahaya itu semakin menjauh.
Atau saat siapa saja yang menegur ingin rasanya menyemburnya dengan
kata-kata pedas, bahkan pada darah daging sendiri padahal sebenarnya tak ada
alasan melakukannya.
Pernahkah kau merasakan seperti itu, dear
Diary? Mudahkah kau bersabar? Tidak kan?
Pantas saja Allah menekankan di surah al-Baqarah 153, “Jadikan sabar dan
shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Karena sabar itu susaaaaahnya minta ampun. Orang yang sedang tak dalam
kesabaran, pasti bakal sulit untuk shalat dengan baik kan? Jadi harus sabar
dulu biar bisa mengusahakan shalat yang lebih baik. Barulah klop sabar dan
shalat dilakukannya untuk membantunya melalui permasalahan.
Sumber: barbaragerman.blogspot.com |
Hei Niar! Bukankah sudah tahu
hadits ini:
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW ia berkata, “Seorang
muslim yang tertimpa kecelakaan, kemelaratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan,
maupun kedukacitaan, sampai yang tertusuk duri pun niscaya Allah akan
mengampuni dosanya sesuai apa yang menimpanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Juga:
Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya
ujian. Apabila Allah Ta’ala mencintai suatu bangsa maka Allah menguji mereka. Sehingga
siapa saja yang ridha maka Allah akan meridhainya dan siapa saja yang murka,
maka Allah memurkainya.” (HR. Tirmidzi).
Iya, sudah tahu. Tapi sabar itu susaaaah. Seperti melawan raksasa besar
yang ada di dalam diri.
Ya iyalah, siapa bilang sabar itu mudah? Makanya ganjarannya di sisi Allah
besar.
Memang bersabar itu melawan ego. Ego selalu membisikkan pembenaran-pembenaran
yang bisa saja salah. Ego bisa membenarkan kemarahan. Dan melawan si ego ini,
bukan hal yang mudah.
Ada firman Allah yang ini kan di surah Muhammad 31: “Dan sesungguhnya Kami
benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang bersabar di
antara kamu.” Belum lagi beragam tipu daya iblis (bisa di baca di
sini), maka genaplah menundukkan ego adalah sebuah pertempuran besar.
Tapi jangan pikir susahnya. Dalam sebuah hadits di sebutkan “ ... Siapa
saja yang menjaga kehormatan dirinya maka Allah pun akan menjaganya. Siapa saja
yang merasa cukup maka Allah akan mencukupinya. Siapa saja yang menyabarkan dirinya maka Allah pun akan memberikan
kesabaran. Dan seseorang tidak akan mendapatkan anugerah yang lebih baik
atau lebih lapang melebihi kesabaran.”
Jadi, ingat saja bahwa besarnya
usahamu sebanding dengan pertolongan Allah terhadapmu. Besarnya kau
berusaha bersabar maka Allah akan memberi pertolongan sebesar usahamu. Jadi,
tetaplah berusaha. Berusaha dalam apa saja, terutama dalam bersabar! Itulah caramu
move on dan menghargai dirimu sendiri!
Makassar, 1 Meri 2013
Tulisan ini diikutkan Give
Away: KETIKA CINTA HARUS PERGI
Silakan juga
disimak:
Share :
sabar itu susak, Mak, tapi manusia harus belajar sabaaaar ...
ReplyDeletesaya suka hadis dan kutipan dari Al Qur'an nya :) jadi ademmm, sebab menghandle perasaan sendiri itu tak mudah
salam manis,
Arga Litha
Tidak mudah tapi sebenarnya bisa diupayakan ya ...
DeleteSalam manis juga :)
Semoga saja saya gak kena sembur mbak Mugniar. Soalnya saya mau menegur hai apa kabar mbak?
ReplyDeleteHahaha .. tidak koq, sekarang lagi adem, happy bin sumringah. Apalagi liat foto dengan latar merah itu :D
DeleteSabar itu luar biasa, pahala akan deras mengalir kepada si pemiliknya, dan sungguh aku takut tidak mendapatinya. karena nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran itukan salah satu syarat agar kita tidak merugi, dalam AlQuran Surat 103. Al ´Ashr
ReplyDeleteSeharusnya kita bisa saling nasehat-menasehati ya. Tapi tak banyak orang yang mau menerima nasuhat. Beruntunglah mereka yang lapang menerima nasehat ...
Deletewah hadistnya sob.. membuat ane jadi khilaf
ReplyDeleteWaah malah jadi khilaf??
Deletebagus banget postingannya Mbak..
ReplyDeletepasti menang nih
Moga2 saja .. aamiin :)
DeleteTerimakasih mbak Elsa
baca ini jadi inget pelajaran waktu di pesantren dulu man shabara dhofiro, barang siapa bersabar beruntunglah ia....
ReplyDeleteMasya Allah ya mbak ...
Deleteseoga sukses ya mbak GAnya. Sabar..sabar saya juga harus belajar sabar mbak
ReplyDeleteSama2 belajar ya mbak
Deletesabar itu gampang kok...
ReplyDelete*ngucapinnya...
Iya mas, lha cuma 5 huruf :D
Deletekeren mba..
ReplyDeletemakasih udah mengingatkan saya juga :)
Makasih dah membaca ya mbak :)
DeleteBersabar, kemudian ikhlas. . .
ReplyDeleteAkan menjadi mudah kalau kita selalu berfikir postif ya, Mba. :)
Sukses ngontesnya. .
Hmm ... iya .. makasih ya :)
Delete