Tiba-tiba Affiq masuk kamar, “Ma, Afyad main air di tempat cuci piring!”
Laporannya saya tangguhkan karena meladeni Athifah dulu. Setelah itu baru saya
mendatangi Afyad yang sedang mengaduk-aduk baskom untuk cuci piring.
Gerendel yang terpasang di pintu antara ruang makan dan sebuah ruangan di
dekatnya (bingung mau menyebutnya ruangan apa) sudah tak ada gunanya dipasang.
Afyad bisa membukanya. Ia dengan mudah bisa lolos hingga ke dapur dan melakukan
aneka uji coba yang menarik hatinya.
Kali ini ia memasukkan lagi beberapa peralatan makan yang sudah dicuci ke
dalam baskom berisi air. Saya menarik tangannya ke luar dari dapur lalu ke luar
ruang makan.
Saya berlari ke arah dapur. Dan benar saja, HP itu ada di dasar baskom, dalam
keadaan masih menyala! Hu hu, HP
jadul ini bakal invalid! Bergegas suami saya membuka body dan membongkar segala komponen penyusun HP, mengeringkannya
dengan tisu, lalu mengangin-anginkannya di depan kipas angin.
“Jangan matikan kipas angin. Besok coba dijemur di bawah matahari!” suami
saya memberikan instruksi. Mudah-mudahan saja masih bisa selamat mengingat HP
itu sudah sekitar 30 menit terendam air.
Semalaman kipas angin berputar terus, hingga esok harinya. Siang hari,
suami menjemur papan rangkaian listrik HP di bawah sinar matahari. Setelah dianggapnya
cukup, ia sendiri yang mengambilnya dan memasang kembali semua komponen HP.
Untungnya saya bersuamikan orang yang telaten mengurusi hal seperti ini jadi
saya tinggal tahu beres.
“Mudah-mudahan masih bisa menyala,” harap suami saya. Kali ini butuh waktu
lebih lama daripada biasanya untuk menyalakan HP. Eng ing eng ...
HP-nya menyala dengan sukarela. Hanya penerang layarnya tak berfungsi. Layarnya
gelap, harus memicing-micingkan mata untuk membaca tulisan yang tertera di
situ.
“Alhamdulillah. Terimakasih ya, Papa. Biar sajalah lampunya tidak menyala.
Mudah-mudahan anak-anak tidak tertarik lagi memainkannya,” saya melihat satu
keuntungan dari kondisi HP saat ini. Kita saja yang orang dewasa ini kesulitan
membaca tulisan di layar yang gelap begitu, apalagi bagi anak-anak.
Makassar, 12 Mei 2013
Tips buat Anda kalau-kalau
suatu saat HP-nya terendam air:
- Jangan panik. Segera matikan HP dengan cara langsung mencabut batere. Jangan tekan tombol untuk menghindari terjadinya korslet saat tombol ditekan.
- Segera buka dan bongkar body-nya. Keringkan dengan tisu komponen-komponennya.
- Angin-anginkan board rangkaian listriknya, jemur juga di bawah sinar matahari selama 1 – 2 hari. Jangan pernah menyalakannya sebelum 1 – 2 hari itu.
- Coba nyalakan. Kalau masih rusak, hubungi teknisi yang lebih jago J
Silakan juga
disimak:
Share :
hp jadul tahan lama kak niar, aku punya hp jadul lupa ada di dalam saku gamis eh ikut kerendam sama cucian lainnya, setelah di jemur nyala lagi..alhamdulillah:)
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa nyala lagi ya :)
DeleteKalo HPnya bagus, masih bisa tertolong :)
whuawawahahaha dia sekalian mau ikutan nyuci tuh hp ya mba :(
ReplyDeletekalo lampu led seh biasanya mudah di dapat lho mba, tinggal ganti saja sendiri :)
Dia bereksperimen apa saja di situ mas :)
DeleteAlhamdulillah masih bisa dipakai. Biar jadul masih bermanfaat ya mbak Niar.
ReplyDeleteAlhamdulillah mbak Niken :)
Deletemakanya aku cukup pake hape 200 ribuan
ReplyDeletekalo rusak tinggal buang ke tempat sampah ga pake nyesel...
Iya ya mas Rawins soale anak2 masih kecil2. Pernah juga HPnya direndam Citra or Cipta?
Delete