Benda-benda lawas
selalu saja punya nilai lebih. Tentu saja karena ada memori yang melekat di
lekuk teksturnya yang menyebabkan berbagai cerita bisa mengalir bak sungai
kecil dari mulut pemiliknya atau orang-orang yang terlibat dengan benda itu.
Dalam rangka
memperingati 50 tahun usianya, INTISARI ONLINE punya event yang mengajak
siapa saja untuk mempublikasikan foto-foto kenangannya. Ada hadiah yang
dijanjikan: Boxset The Beatles, Vinyl Player & hadiah menarik lainnya.
Yang berminat bisa ikuta mem-pin gambar-gambarnya di http://t.co/hVDAxD04IB. Oya, daftar dulu
sebelumnya ya.
Karena di
rumah ada barang-barang lawas, saya mencoba ikutan dengan memasukkan aneka
benda bersejarah di akun saya (http://microsite.intisari-online.com/timetunnel/user/1000053).
Mau tahu, foto-foto barang yang saya posting itu? (awas ya kalau bilang “TIDAAAK”. MAU doong ya … J).
Ini dia:
Bingkai foto. Sudah dibalik koq masih begini ya? |
Bingkai foto model begini dulu populer di zamannya (tahun 70-an). Ibu saya memiliki 2 buah. Ibu mertua saya di kota lain juga memilikinya. Sekarang bingkai foto itu tergantung di kamar tidur saya, berisikan foto saya saat masih duduk di kelas 2 SD.
Ulekan .. eh .. lumpang |
Ulekan yang sebenarnya lumpang batu berukuran kecil ini dimiliki ibu saya sejak tahun 70-an. Sampai sekarang masih setia menemani saya di dapur. Walau berat, saya suka menggunakannya karena bisa muat untuk menumbuk cukup banyak bumbu di dalamnya.
Penggorengan |
Penggorengan ini dimiliki ibu saya sejak tahun 70-an. Pertama kali saya belajar masak telur dadar saat usia SD, adalah dengan menggunakan penggorengan ini. Dibanding penggorengan berbahan teflon sekarang, penggorengan ini lebih berat.
Cermin ini keren ya? :) |
Cermin model begini dulu populer pada zamannya, pada tahun 70 - 80-an.
Lemari kayu yang masih kokoh dan mengilap |
Lemari buatan tahun 70-an ini dulu dijadikan tempat meletakkan adik saya mandi saat ia masih bayi (adik saya lahir tahun 1978). Kondisinya masih sangat bagus, sekarang jadi tempat meletakkan album-album foto lawas milik ibu saya.
Skuter kesayangan Ayah |
Skuter Piaggio hijau ini dimiliki ayah saya sejak tahun 1976, waktu saya masih berusia 2 tahun. Setiap harinya masih nangkring di beranda rumah kami. Kondisinya secara umum masih bagus, hanya fisiknya yang ada sedikit berbaret. Masih dikendarai ayah saya yang sekarang berusia 73 tahun. Sesekali vespa ini mogok dan ayah terpaksa harus mendorongnya ke bengkel.
Buku keluaran tahun 1961, dengan "kata pimpinan" dari Soekarno |
Buku kecil "Pembangunan Semesta", berisi tentang hasil pembangunan Soekarno. Buku ini milik om saya almarhum yang dihibahkan istrinya kepada suami saya. Pada "kata pimpinan" itu tertera tanggal 1 Djanuari 1961.
Buku tentang bulutangkis |
Buku
Bulutangkis Bermutu ini milik almarhum om saya yang dihibahkan istrinya (tante
Mey Ente) kepada suami saya. Berisi tentang permainan bulutangkis. Di sampulnya
tertera: PENERBIT KINTA DJAKARTA 1962. Hmm .. apakah penertbitnya masih ada? J
Kedelapan foto itu saya ikutkan event INTISARI. Sebenarnya masih ada yang tidak berhasil saya upload. Dan masih banyak benda yang tidak sempat difoto. Ini saja sudah menunjukkan kalau rumah kami bisa jadi museum mini ya hehehe.
Foto televisi dalam boks ini tidak bisa saya upload |
Televisi dalam boks pertama yang dimiliki orangtua saya tahun 70-an adalah yang hitam putih. Kalau yang ini isinya sudah TV berwarna, mereknya Quintrix.
Nah, Kawan, kalian
punya barang-barang lawas di rumah?
Makassar,
24 Agustus 2013
Share :
waa kereeennn..!
ReplyDeletedi rumah saya sih udah ga ada kayanya :(
Di sini masih banyak mbak :)
Deletetelevisi jaman dulu yang bentuknya mirip lemari...kami dulu sempat punya lho Bund...bahkan warga sekampung kalau nonton tivi pada kumpul di rumah saya...
ReplyDeleteSeru ya waktu itu mbak :)
Deletesaya punya beberapa benda lawas juga humm masuk kategori nda ya?? :D
ReplyDeletekak knp televisinya tdk bs difoto
COba saja :)
DeleteBisa ji difoto, sulit diupload di websitenya saja ... :)
wah,keren banget mbk....di rumah iu di Jawa sih banyak mbk,baru lihat penggorengannya yg model gitu..itu dah lama ya??wuihhh
ReplyDeleteUlekannya, jangan2 malah seumuran saya mbak :)
Deletelantai foto di ulekan dan penggorengan itu jg lawas kan tetntunya.. khas bangeets ^_^
ReplyDeleteLantainya dah modern itu cuma dah elek hehehe
DeleteCermin dan Televisi berpintu itu ...
ReplyDeleteItu 70 an sekali bu ...
Kami dulu punya barang-barang itu ...
mamun sekarang entah dimana ...
Kok masih ada ya Bu ?
heheh
Salam saya
Barang2 ibu saya masih awet om Nh. Ibu saya memang telaten menyimpan barang :)
Deletewah skuternya saya mau tuh, hehe ^_^
ReplyDeleteMau? :D
DeleteItu cerminnya memang unik. TEplonnya aweet, Mba. :)
ReplyDeleteAah, kalau dirumah saya apa, ya? CAri2 duluuu,. . . :)
Yuk cari yuuuk :D
Deletewah masih banyak benda lawas di rumah ya mbak, naksir ama skuternya itu lho hehe
ReplyDeletedi rumah saya ada lemari kayu, ada beberapa orang yang menawar dengan harga mahal tapi tidak di jual hehe
Kalo lemari kayunya awet, sayang ya kalo dijual mbak. Buatan sekarang belum tentu bisa dapat yang awet :)
Deletesaya masih ada ngga ya barang2 lama kayak gini ...
ReplyDeleteDi rumah neneknya Fauzan masih ada kali ya mbak :)
Deletewaah idenya keren ya..
ReplyDeleteaku harus ke rumah mama dulu kayaknya..., beliau masih punya kado pernikahannya tahun 60an
Wow ... pingin liat fotonya, benda apa itu mbak?
Deleteoh tv dulu bgtu ya.. baru tw... eh iya itu bingkai fotonya unik deh mb..
ReplyDeletehehe boleh buat dikoleksi.. gak tw suka aja mash coklat2 gtu..
teryta mash tersimpan rapi, vespanya juga....
Iya Annur, ada lemari TVnya :)
DeleteSaya tertarik sama penggorengannya, mbak Niar. Awet-awet banget ya barang2 lawas itu.
ReplyDeleteSekarang sih lebih enak pake teflon, mbak. Pake penggorengan lawas itu lengket :D
Deletelemari dua pintunya kereeeennn!!!!
ReplyDeletepasti kualitas kayu nya masih sangat bagus
tahun segitu Dija belom lahir tante...
ReplyDelete