Masalah kependudukan
saat ini berbanding lurus dengan masalah lingkungan dan pembangunan properti.
Pertambahan penduduk pesat, pembangunan perumahan dan ruko/rukan pun pesat.
Masalah sampah, di Makassar kanal mendangkal hebat, di Kalimantan banyak sungai
yang “hilang”, dan masalah banjir di seluruh Indonesia, juga pesat.
Banyak pengembang yang
tak memperhatikan keterjagaan lingkungan ketika membangun. Akibatnya daerah
resapan air makin berkurang. Sektor industri pembangunan, termasuk di dalamnya
sektor pembangunan real estate juga ternyata menyumbang 70% emisi karbon
di alam sehingga memperparah pemanasan global yang berdampak makin buruk dewasa
ini.
Untuk diketahui, polusi
udara telah terdaftar sebagai salah satu dari 10 faktor pembunuh manusia di
dunia dan sebanyak 65% dari kematian akibat pencemaran udara terjadi di Asia. Semua
hal ini tentu sangat krusial untuk kelangsungan pelestarian lingkungan kita.
![]() |
Livingston di kota mandiri Kota Wisata Sumber: http://www.kota-wisata.com |
![]() |
Kota mandiri Grand Wisata Sumber: http://grandwisatabekasi.com/ |
Saat membaca sebuah
artikel di internet, saya merasakan sedikit angin segar berhembus dari sektor
properti. Sinar Mas Land (SML) yang diwakili oleh managing director
corporate strategy-nya, Ishak Chandra menerima penghargaan ASEAN Energy
Award 2013 di Bali, awal Oktober ini.
Sinar Mas Land menjadi pemenang di kategori New and Existing Building
dalam kelompok kategori Asean Best Practice Competition for Energy
Efficient Buildings.
Asean Energy Award diselenggarakan
oleh Forum antar Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) negara-negara
ASEAN, bertujuan untuk mendorong bangunan-bangunan di asia tenggara agar berupaya
mengefisiensikan energi dan pengembangan energi terbarukan mengingat semakin
meningkatnya kelangkaan dan biaya energi.
Penghargaan ini, melanjutkan
sukses SML di tahun 2012 yang menjadi National Winner di ajang
kompetisi Gedung Hemat Energi untuk Indonesia. Ini membuktikan kemampuan dan
komitmen SML dalam mengelola dan melakukan efisiensi energi terhadap bangunan.
![]() |
City Forrest di kota mandiri Delta Mas Sumber: hectares http://www.kota-deltamas.com |
SML telah menerapkan
konsep green building pada proyek SML Plaza, kampus Institut
Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) Deltamas, kampus Prasetiya Mulya BSD, Grand
Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, dan Kota Deltamas Cikarang. Bahkan, Kota
Deltamas merupakan salah satu dari 16 perumahan di kawasan Jabodetabek dan
Bandung yang berkonsep hijau, dengan produk kluster Malibunya yang berhasil
meraih penghargaan Green Property Awards 2010 kategori perunggu.
SML menunjukkan
keseriusannya dalam memasukkan persyaratan properti hijau dalam pengembangan sekitar
50 proyeknya. Bahkan konsep properti hijau mampu menaikan minat pasar terhadap
produk-produk SML.
Sebelumnya, melalui BSD
Green Office Park, SML meraih penghargaan Indonesia Green Award 2011
yang diadakan Majalah Bisnis & CSR dan La Tofi School of CSR. Kawasan
perkantoran BSD Green Office Park, dinilai telah dirancang maksimal untuk
meredam panas matahari, memaksimalkan penyerapan air hujan, menekan polusi, dan
menurunkan suhu lingkungan sehingga berdampak positif bagi semua pihak.
Hmmmm, mengetahui semua hal ini membuat saya makin merasakan
hembusan angin segar dari SML. Semoga saja SML bisa mempelopori para pengembang-setanah
air dalam membangun kawasan yang ramah lingkungan, tidak mempertimbangkan
keuntungan semata.
Saya juga berharap
melalui Corporate Social Responsibility (CSR)-nya, SML mampu lebih banyak membantu
pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan perkampungan kumuh di seluruh
Indonesia, seperti yang dikerjasamakannya dengan pemerintah Banten pada awal
tahun lalu. Go green property!
Makassar, 13
Oktober 2013
Referensi:
- http://sinarmasland.com
- http://www.beritasatu.com/hunian/141712-konsep-hijau-sinar-mas-land-berbuah-manis.html
- http://www.bisnis.com/m/bisnis-properti-sinarmas-terapkan-properti-hijau-di-40-proyeknya
- http://www1.kompas.com/seremonia/read/1680/sinar.mas.land.raih.dua.penghargaan.dalam.satu.pekan
- http://tanggapnews.com/2012/01/13/csr-sinarmas-land-dioptimalkan-untuk-mengurangi-permukiman-kumuh/
Share :
semoga pengembang-pengembang yang peduli lingkungan semakin banyak. agar ada yang bisa di wariskan untuk anak cucu kelak..
ReplyDeleteSemoga ... karena bumi kita semakin rusak ...
Deletesemakin hijau semakin sejuk dipandang. ^^
ReplyDeleteBenarrrr ^__^
Deletesmg ke depan makin hijau....
ReplyDeleteAamiin mbak Ella
Deletesejuk....
ReplyDeleteKalo dijaga, sjuk ya Annur
Deletepembangunan yang tidak melupakan penghijauan.. langka emang,semoga kedepannya bisa berjalan dengan baik ya tantee
ReplyDeleteSemoga ^__^
Deletegrand wisata bekasi memang elok, karena saya pernah kesana.
ReplyDeleteWaaah jadi pingiiin :)
DeleteKak, maaf kalo rada OOT ya komenku...
ReplyDeletekok tiap baca artikel2 seperti ini
diriku jadi nyesal dulu tdk kuliah di arsitektur..
hihihihihi
#curhat
Untungnya saya ndak menyesal ji *loh apa hubungannya hihihi*
DeleteSalut nih buat Ibu Mug! Bisa jadi saingan Feni Rose nih dalam hal properti! Eksak podomoro group siap merekrut ... Hehe,
ReplyDeleteMauuu ... ada tiket pesawat PP Makassar - Eksak Podomoro kan? ^_*
DeleteTinggal di Green City dan Green Living seperti ini pasti menyenangkan ya Niar. Lingkungan bagus sangat cocok untuk membesarkan anak-anak :)
ReplyDeleteASyik kak ... sementara saya ngayal dulu :)
DeleteMBak Niar ini ilmunya kayak kantong doraemon deh... Salut ^_^
ReplyDeletePinginnya begitu mbak Niken .. tapi belum :D
DeleteIni bukti kecerdasan seorang ibu rumah tangga :D
ReplyDeleteMemang perlu diperhatikan...
Hmm Rahmah juga IRT cerdas ^_^
DeleteUdah bagus itu
ReplyDeleteSayangnya lebih banyak unsur pencitraan untuk mendongkrak nilai jual. Mereka selalu menggembor-gemborkan properti hijau saat jualan rumah, tapi lihat unit bisnis simas yang lain seperti bidang pertambangan di sini. Tetap saja rada loyo bidang environya. Semoga ini bisa cepat diperbaiki...
Hmm .. mudah2an cepat diperbaiki ya mas Rawins, supaya selaras dengan proyek huniannya juga
Deletepengembang memang seringkali kurang memperhatikan keterjagaan lingkungan saat membangun ya mbak. di daerah saya malah banyak sekali hutan yang di babat habis untuk di jadikan komplek perumahan. makanya batam semakin hari semakin panas, karena jumlah hutan berkurang mbak.
ReplyDeleteHUaaa Riau memang juaranya babat-membabat hutan, mbak :|
Deletegrand wisata lokasinya dekat nih mbak dengan rumahku :)
ReplyDeleteMudah2an kapan2 bisa ke tempat mbak Lidya :)
Deleteselamat menyambut hari raya Idul Adha..mohon maaf lahir batin...salam :-)
ReplyDeleteMAaf lahir dan batin juga pak ^__^
Deletesemoga pengembang-pengembang yang peduli lingkungan semakin banyak. agar ada yang bisa di wariskan untuk anak cucu kelak..
ReplyDeletevst back ya Gan , thanks http://iklans-ukses.blogspot.com/
makin hijau makin bagus, thanks
ReplyDeleteditunggu kunjungan sobat dan komentarnya
http://ascargo.blogspot.com/
Duh, Bwnya nggak ikhlas ya.
DeleteSelamat ya mbak artikelnya jadi pemenang lomba ini ^^