Hari Sabtu kemarin, tetangga
sebelah berduka. Rumah mereka dengan rumah kami di antarai oleh sebuah gang
kecil. Baru saja 7 bulan yang lalu, Bapak Jum berpulang, sekarang ibunda dari Mama’
Jum – warga di sekitar sini biasa menyebutnya demikian, yang meninggal.
Mama’ Jum yang menjadi
muallaf ketika menikah dengan suaminya, mengusahakan penguburan yang sesuai
dengan tata cara penguburan berdasarkan keyakinan ibundanya. Dalam keluarga
besarnya, ada yang menganut Kristen dan ada yang Islam. Hebatnya, mereka dapat
hidup berdampingan dengan damai, tanpa mencampuri urusan keyakinan
masing-masing.
Tak dinyana, kakak
tertua dari Mama’ Jum yang datang jauh-jauh dari Tana Toraja untuk menghadiri
penguburan ibundanya, meninggal dunia tadi malam. Jenazahnya langsung dibawa
kembali ke Tana Toraja. Sementara jenazah ibundanya masih bersemayam di rumah
duka, hingga prosesi penguburannya dilaksanakan tadi siang.
Sumber gambar: www.indonesia.travel |
Saat ini, sebagian orang
Toraja di Makassar lebih memilih memakamkan keluarganya di Makassar daripada
membawanya pulang kembali ke Tana Toraja. Contohnya seperti Mama’ Jum yang
sudah puluhan tahun tinggal di Makassar. Salah satu pertimbangannya adalah
masalah biaya.
Menurut kepercayaan
Toraja, manusia baru hidup seutuhnya setelah mengalami kematian dan mengikuti
segala macam tata cara adat. Upacara kematian (rambu solok) adalah hal
yang penting bagi mereka, keluarga yang ditinggalkan harus membuat sebuah pesta
sebagai tanda hormat terakhir kepada mendiang, dilengkapi dengan tari-tarian
dan aneka santapan.
Dalam pelaksanaan rambu
solok, ada beberapa tingkatannya yang mengacu pada strata sosial masyarakat
Toraja, yaitu:
- Dipasangi bongi. Upacara yang hanya dilaksanakan dalam satu malam.
- Dipatallung bongi. Upacara yang berlangsung selama tiga malam, dilaksanakan di rumah dan dilengkapi dengan pemotongan hewan.
- Dipalimang bongi. Upacara yang berlangsung selama lima malam, dilaksanakan di sekitar rumah serta melakukan pemotongan hewan.
- Dipapitung bongi. Upacara yang berlangsung selama tujuh malam dan setiap harinya ada pemotongan hewan.
Peti mati (erong)
dipersiapkan dengan matang. Dipahat menyerupai hewan. Setelah itu, jenazah
disimpan di gua/tebing gunung atau dibuatkan sebuah rumah (pa’tane).
Sumber: commons.wikimedia.org |
Salah satu tempat
menyimpan jenazah yang terkenal bernama Londa. Merupakan pemakaman purbakala
yang berada dalam sebuah gua dengan 75 buah liang batu kuno. Liag batu diberi
nama lemo karena bentuknya menyerupai jeruk.
Ini merupakan daya tarik
wisata Tana Toraja. Terlihat puluhan erong yang berderet dalam bebatuan
yang dilubangi. Tengkorak terlihat berserakan, menandakan petinya telah rusak
dimakan usia.
Dalam upacara kematian,
ada badong. Badong adalah sebuah tarian dan nyanyian kedukaan berisi
syair dukacita yang diadakan di upacara (pesta) kematian di Tana Toraja,
Sulawesi Selatan. Tarian Badong dilakukan secara berkelompok oleh pria dan
wanita setengah baya atau tua dengan cara membentuk lingkaran besar dan
bergerak.
Upacara adat ma'badong
Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=lQD8VG1Sj0A
Badong berisi kisah perjalanan hidup orang yang meninggal
dunia, mulai dari lahir hingga meninggal. Selain itu juga berisi doa, agar
arwah orang yang meninggal bisa diterima di alam baka. Pa’badong (yang
melakukan badong) memakai baju seragam, biasanya hitam-hitam dan memakai
sarung hitam atau memakai pakaian adat toraja. Jumlahnya dapat mencapai puluhan
hingga ratusan orang. Badong terbuka untuk tamu yang ingin ikut menari.
Tamu diperbolehkan berpakaian bebas.
Pada umumnya, ma’badong
berlangsung selama tiga hari tiga malam, tetapi tidak dilakukan sepanjang hari.
Pada upacara kematian yang berlangsung selama lima hari dan tujuh hari,
ma’badong dilangsungkan dengan waktu yang berbeda pula, sesuai dengan keinginan
pa’badong dan persetujuan keluarga.
Pada tahun 2004, berkat
kekayaan budayanya, Tana Toraja dimasukkan dalam daftar sementara warisan
budaya dunia oleh UNESCO (Inscription World Heritage-C1038). Ini amat layak,
mengingat kekayaan alam dan kekayaan budayanya.
Video mayat berjalan sendiri
Sumber: http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=3qdgutElNME
Wonderful Tana Toraja
Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=6x46n9viTts
Satu keunikan yang
dimiliki Tana Toraja adalah tongkonan, yaitu rumah adat Toraja yang terbuat
dari kayu yang dihiasi ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Kata “tongkonan”
berasal dari kata “tongkon” yang berarti “duduk”.
Menurut legenda,
tongkonan pertama dibuat di surga dengan empat tiang. Ketika leluhur Toraja
turun ke bumi, ditirunya rumah tersebut dan menggelar sebuah upacara besar.
Ada tiga jenis
tongkonan: tongkonan layuk (tempat kekuasaan tertinggi, digunakan sebagai pusat
pemerintahan), tongkonan pekamberan (milik anggota keluarga yang memiliki
wewenang tertentu dalam adat), dan tongkonan batu (tempat “keluarga biasa”).
Tongkonan tidaklah “polos”,
ada 8 jenis ragam hias tongkonan, yaitu lukisan kepala kerbau, ukiran matahari,
ukiran daun sirih, ikat keranjang, passura’ pa’sekong, tanduk rapat,
hiasan manik-manik, pucuk tanaman lenjuang, dan menyoroti langit.
***
Ragam hias tongkonan Sumber: www.turisku.com |
Dari Bandara Hasanuddin –
Makassar, terdapat dua moda transportasi ke Tana Toraja yaitu dengan pesawat
kecil berkapasitas 24 orang atau menyewa mobil melalui jalan darat.
Penerbangan dari Bandara
Hasanuddin Makassar ke Bandara Pongtiku Tana Toraja dilayani oleh maskapai
Dirgantara Air Service (DAS) yang mengoperasikan pesawat jenis Casa 212 dengan
kapasitas 24 orang. Harga tiket relatif murah karena disubsidi oleh Pemerintah
Tana Toraja.
Perjalanan wisata darat dari
Makassar ke Tana Toraja dapat menggunakan bis atau bisa juga dengan kendaraan
carter/rental. Untuk kendaraan carter jenis van atau kendaraan niaga,
perjalanan hanya memerlukan waktu 5 jam dengan jadwal yang lebih fleksibel.
Adapun bis, berangkat dari terminal Daya Makassar pada jam-jam tertentu dengan
waktu tempuh 7 hingga 9 jam. Tersedia pilihan bis dari reguler (bis 3/4 dengan
kapasitas 25-30 orang, biasanya tanpa AC) dan bis executive (kapasitas
hingga 40 orang, TV/video, AC, sandaran/penyangga kaki).
Makassar, 22
Oktober 2013
Peta wisata Tana Toraja Sumber: www.indonesia-tourism.net |
Referensi:
- Tana Toraja: Negerinya Orang Mati yang Hidup . http://indonesia.travel/id/destination/477/tana-toraja-negerinya-orang-mati-yang-hidup. Diakses tanggal 21 Oktober 2013.
- http://www.torajaland.com/. Diakses tanggal 21 Oktober 2013.
- http://torajamamasa.blogspot.com/2012/01/mabadong-upacara-kedukaan-tana-toraja.html. Diakses tanggal 21 Oktober 2013.
- Januari – Juni 2012. Adat Istiadat (Ritual Upacara Kematian). South Sulawesi Travel Guide. Edisi 1. Infomedia. Jakarta
- http://zonahitam.on.paseban.com/discussions/7284. Diakses pada 22 Oktober 2013
Share :
keren nih artikelnya. Komplit tentang prosesi pemakaman di toraja. Ikutan lomba ya Mbak?
ReplyDeleteIya .. .lomba nih ... ikutan yuk :)
Deletesemoga menang, jika menang jangan lupa aku kebagian ya ? :)
DeleteSaya juga ya. Ditambah komisi 10 persen
DeleteMas Djangkaru dan pak Asep lobby ke juri dong kalo mau persenan hehehe
DeleteInformasinya lengkap banget, Mugniar...saya ngebayngin betapa sebuah kematian menjadi begitu sakral di Tana Toraja. Biayanya juga pasti besar. Apalagi teman saya bilang, kalau mampu, keluarga yang ditinggalkan harus memotong kerbau untuk memperingati kematian tersebut...
ReplyDeleteApa iya ya?
Iya mbak Irma ... ada pemotongan hewan .. yah begitulah adat :)
DeleteSelamat ikutan lomba, semoga sukses yaaaaaa...
ReplyDeleteTerimakasih mbak Irma :)
DeleteIni baru obyek wisata yang unik dan menarik. Hanya ada di Indonesia yaitu di Tana Toraja. Jadi kangen sama lokasi tersebut.
ReplyDeleteSalam wisata
Unik dan menarik.
DeleteWaah pernah ke Toraja ya Mas? ^_^
Puas dapat wawasan Budaya Toraja!
ReplyDeleteTerimakasih mas :)
Deleteada link info lombax mbak??
ReplyDeleteIni mas http://poc8.com/indonesiatravel/count/ .. ayo ikutan ^__^
DeleteMaaf saya tidak bisa ke blognya, ada tulisan ini:
DeleteThe Blogger Profile you requested cannot be displayed. Many Blogger users have not yet elected to publicly share their Profile.
If you're a Blogger user, we encourage you to enable access to your Profile.
itulah uniknya budaya dan keragaman kepercayaan. Hidup berdampingan, toleransi yang tinggi harus tercipta demi kerukunan beragama. Aku sangat suka dengan proses pemakaman adat tanah toraja. pengen kesana tapi belum punya ongkos :)
ReplyDeleteBrowsing2 di You tube dulu mas, banyak di sana :)
DeleteUtk upacara pemakaman aja butuh banyak biaya dan makan waktu berhari-hari ya?
ReplyDeleteKalau sekarang orang menilainya gak praktis ya? Pantas aja kalau kemudian ada yg memilih utk dimakamkan di luar Tana Toraja.
Begitulah adat mbak ...
DeleteNgontes lagi mbak...?
ReplyDeleteSemoga menang lagi yaaa...
Iya mbak .. seperti dirimu yang suka ngontes :D
DeleteMakasih ya dah mampir :D
unik tempat wisatanya ya mbak, layak dikunjungi
ReplyDeleteIya mbak .. :)
Deletekeren tempat pemakamannya hhehe
ReplyDeleteIya ^^
Deletewidih tempat pemakamannya ngeriii....
ReplyDeleteemang indonseia keren banget adat budayanya
Kaya ya :)
DeleteBahkan masalah kematian pun demikian kompleks dan bisa dielaborasi dengan memikat. Lengkap dan menawan memang khazanah Indonesia. Semoga menang Mbak Niar :)
ReplyDeleteAamiin terimakasih mas Rudy :)
DeleteSenang deh, Mba Niar membahas kampung halamanku... :)
ReplyDeleteSukses yah lombanya.
Untuk memajukan pariwisata Sul Sel, Mama Wilda. Makasih ya dah mampir :)
Deletetoraja itu kerennnnn
ReplyDeletetp ya serem jg sama mayatnya hihihi
Setuju :)
DeleteUnik ya mbak.... aku pernah lihat acara televisi (lupa acara apa) yang ngebahas tentang Tana Toraja...secara budaya memang beragam cara untuk memuliakan kerabat yang meninggal dunia ya mbak.
ReplyDeleteIya mbak ... budaya kita kaya sekali menyangkut hal itu, nyaris semua suku punya adat yang unik
Deletesayang pas sy ke sana pas hari Ahad, sementara rambu solok br dimulai esoknya hiks
ReplyDeleteWaaah Monik sudah pernah ke Toraja rupanya ya ...
Deletepernah ke tana toraja, tapi gak ada upacara itu :(
ReplyDeletesukses mba kontesnya :)
Waah sudah pernah ke Toraja? Kereeen :)
DeleteTrims yaa
Wah, mbak Niar semangat buat ngontes yang ini ya. Mudah-mudahan beruntung mbak ^^
ReplyDeleteTerimakasih mbak Ika :)
Deletesukses ya kak, ngontesnya. mudah2an bisa ikutan juga, aamiin.. :)
ReplyDelete