Acara pernikahan di
gedung-gedung di kota ini zaman sekarang, jumlah kursi yang disediakan di
dalamnya kira-kira 10% dari tamu yang diundang. Saat tetamu butuh kursi, jamak
terjadi perebutan kekuasaan. Entah bagaimana seharusnya aturan mainnya. Saya
kira kalau kursi sudah ditinggalkan berarti bisa diduduki.
Bersyukur waktu mau makan dapat tempat duduk. Eh waktu lagi asyik-asyik menikmati makanan, dua orang ibu mendekati saya dan suami. Hanya ada satu kursi kosong di sebelah saya. Salah seorang di antara mereka datang dan menunjuk kursi yang saya duduki, "Saya tadi duduk di situ."
Beuh padahal tidak ada namanya tertera di kursi dan dia
tidak punya bukti yang sah sebagai penduduk kursi itu. Sudahlah, masa mau ribut
soal kursi, jadi saya mengalah sajalah. Saya segera mengajak suami hengkang
dari situ, membawa piring dan sisa makanan di atasnya. Lebih elegan begitu J
Makassar, 5
November 2013
Update 1 Februari 2021
Share :
pernahka dikasi begitu juga kak. memang di imm*m itu sedikit sekali kursinya kak.
ReplyDeleteDi gedung mana pun begitu sekarang, Hima :)
Delete