Pernikahan Maya

Setelah beberapa kali mengunjungi blog Nurmayanti Zain yang akrab disapa Maya di http://nurmayantizain.com, saya akhirnya tahu kalau ia kuliah di jurusan tempat saya menimba ilmu dulu. Bedanya, Maya kemudian menjadi dosen di jurusan tersebut, sementara saya cukup menjadi dosen bagi anak-anak kandung saya saja J.

Suatu ketika, Rini seorang sahabat yang berprofesi sebagai dosen di Politeknik UNHAS mengunjungi saya. Lama tak bersua, kami ingin melepas kangen. Sewaktu membukakan pintu untuknya, Rini berkata bahwa ada seseorang yang ingin menemui saya.

“Siapa dia?” saya bertanya-tanya dalam hati. Namun saya tersenyum jua pada seorang gadis manis berjilbab panjang itu. Gadis manis itu tersenyum, mengulurkan tangannya sembari berkata, “Saya Maya, Kak.”

“Maya? Nurmayanti Zain?” tanya saya lagi. Gadis itu mengangguk. Masya Allah … tak disangka, kami bertemu di rumah saya!

“Bagaimana ceritanya bisa ketemu Maya, Rin? Apa Rini memang sudah lama megenal Maya?” saya melemparkan pertanyaan kepada Rini.

“Tidak, baru pertama kali ini bertemu. Waktu Saya bilang mau ke rumah Niar, Maya bilang kalau Dia juga mau ketemu Niar,” jawab Rini.

Ah, tidak mungkin. Tidak mungkin baru bertemu terus bisa sama-sama mengunjungi saya. Bagaimana bisa?

“Betulan, Kami baru berkenalan,” ujar Rini. Maya membenarkan.

Tak ada pilihan, saya harus mempercayainya. Apa untungnya mereka membohongi saya? Setelah saya gali lagi, saya mendapatkan cerita yang lebih detil. Jadi, saat Rini sedang menunggu angkot di depan Poltek selepas bekerja, lewatlah Maya mengendarai mobil bersama seorang kawannya. Rini dan kawan Maya ini saling mengenal, mereka bersama-sama menempuh jenjang pasca sarjana beberapa waktu lalu. Maya pun diperkenalkannya kepada Rini.

Sebelum berpisah, Rini mengatakan hendak ke rumah kawannya, yaitu saya. Lalu Rini diajak naik ke mobil Maya. Mereka kemudian ngobrol sepanjang perjalanan. Saat Rini menyebut nama saya, Maya sudah yakin saja “Niar” yang dimaksud Rini adalah Niar kawan bloggernya. Spontan saja Maya berkata ingin pergi bareng Rini. Maka Maya yang tadinya hendak pulang ke rumahnya – seharusnya ke arah berbeda, memutar haluannya, menemani Rini ke rumah saya.

Apa jadinya bila dua blogger yang akrab di dunia maya bertemu di dunia nyata? Yup, mereka langsung akrab! Seperti sudah pernah bertemu saja sebelumnya di dunia nyata padahal belum. Begitulah yang terjadi antara saya dan Maya.

Lalu saat Maya mengadakan event penulis tamu bertema pernikahan di blognya, ia mengajak saya. Saya mengikutkan satu tulisan di blognya berjudul Menikah Itu Tak Melulu Indah. Beberapa kali Maya mengirim SMS tausiyah kepada saya yang saya sambut dengan senang hati. Hingga suatu ketika ia mengirim SMS, menanyakan alamat lengkap saya agar bisa mengantarkan undangan pernikahannya. Subhanallah, turut bahagia saya mendengarnya.

Undangan itu diantarkan oleh dua orang kawan Maya. Beberapa hari menjelang hari H, Maya mengirim SMS lagi, mengingatkan saya. Maka pada tanggal 3 November, saya dan suami menghadiri resepsi pernikahan Maya dan Helmi di gedung IMMIM Makassar. Barakallah Maya dan Helmi. Do’a yang terbaik untuk kalian. Semoga pernikahan kalian berkah. Semoga sakinah, mawaddah warahmah.

Makassar, 5 November 2013

Share :